vesco
25th August 2010, 08:58 PM
(http://www.blogger.com/rearrange?blogID=488455690659417958&widgetType=HTML&widgetId=HTML19&action=editWidget) http://4.bp.blogspot.com/_mEbHj-y9aBI/SpvcQSBNcMI/AAAAAAAAAHk/5WKJMVevtX0/s320/1.gif (http://4.bp.blogspot.com/_mEbHj-y9aBI/SpvcQSBNcMI/AAAAAAAAAHk/5WKJMVevtX0/s1600-h/1.gif)
KAIRO (SuaraMedia) - Dari permainan video game hingga memasuki dunia kerajaan buku komik, saat ini negara Arab sedang gencar-gencarnya menciptakan tokoh pahlawan super Muslim, sesuatu yang dirasa perlu untuk menghentikan pengaruh negara Barat terhadap pemuda Arab.
Dalam �Bab-el-Hara�, diceritakan seorang bernama Abu Essam yang melangkah dengan tegap memasuki kota Damaskus pada 1930an.
Dia melangkah pasti menuju sebuah pojok dimana dia mendapatkan kunci untuk membebaskan para tahanan yang sebelumnya ditahan oleh negara penjajah, Perancis. Namun belum sampai ia menunaikan tugasnya, rentetan peluru tentara Perancis dilepaskan dengan membabi buta, namun dengan cepat ia menghabisi tentara tersebut.
Adegan tersebut bukanlah suatu kejadian di Syria 75 tahun lalu, namun itu adalah video game 3 dimensi dalam telepon genggam milik Wael El-Zanaty, dimana dia terlihat lincah memainkannya.
�Hal terbaik dari permainan ini adalah inilah yang sesungguhnya dilakukan Arab,� katanya.
�Bab-el-Hara� adalah permainan yang didasarkan sebuah acara televisi yang diputar selama Ramadhan, dan merupakan kisah nyata dari perlawanan bangsa Arab terhadap penjajahan Perancis.
El-Zanaty berharap tokoh pahlawan yang berasal dari Arab semakin dikembangkan sehingga memacu para pemuda untuk mencintai negaranya.
�Para pemuda menginginkan sesuatu yang mencerminkan kebudayaan mereka yang dilihat dari sudut pandang Arab.�
Di Kuwait, Naif al-Mutawa memiliki pandangan yang sama. Pendiri Teshkeel Media Group yang juga seorang ahli kejiwaan ini mencoba menggambarkan kisah kepahlawanan Irak dalam perang Teluk pada 1990, dengan tokoh pahlawannya adalah Saddam Hussein.
�Yang coba kami berikan kepada anak-anak adalah arti sebenarnya dari pahlawan, dan apa yang pahlawan lakukan,� jelas Mutawa yang memiliki kantor di Kuwait.
�Komiknya yang berjudul �The 99� tersebut bercerita tentang 99 pahlawan yang berasal dari kalangan Muslim, dengan julukan yang diadaptasi dari 99 nama Allah, seperti �Si Perkasa� atau �Si Adil�.
Meski belum mendapatkan keuntungan dari penjualan komik tersebut, Mutawa telah mendapatkan dukungan dana sebesar $ 23 juta yang sebagian besar berasal dari bank Islam Bahrain. Perusahaannya disebut juga telah menandatangani perjanjian dengan salah satu media raksasa Belanda, Endemol, yang sebelumnya pernah menerbitkan beberapa hit seperti �Big Brother� dan �Power Rangers�, dan rencananya memasarkan �The 99� dalam pasar internasional.
Kisah dalam komik Mutawa berlatar belakang tahun 1258 ketika bangsa Mongolia menyerbu Baghdad untuk mencari 99 batu kebijakan dan meninggalkan kota tersebut dengan keadaan porak poranda.
Ternyata batu-batu tersebut diselamatkan oleh beberapa pustakawan yang akhirnya menyembunyikannya selama bertahun-tahun.
Ratusan tahun kemudian, ke 99 batu tersebut ditemukan oleh 99 orang dari segala penjuru dunia, termasuk AS, Arab Saudi, Portugal, dan Indonesia.
Sementara itu, seorang tokoh pahlawan super asal Arab Saudi, Jabbar, sosok yang menyerupai Hulk (tokoh pahlawan super Amerika berbadan raksasa dan berwarna hijau.red) yang berarti �Si Perkasa�, dimana kekuatannya muncul secara tidak sengaja setelah mengalami kecelakaan kendaraan yang menewaskan seluruh anggota keluarganya.
Namun meski Mutawa menciptakan tokoh pahlawan berdasarkan Islam, dalam kisahnya tidak pernah diceritakan seorang tokohpun pernah membaca Al-Quran ataupun melaksanakan sholat. Dia sengaja tidak memasukkan apapun yang menunjukkan agama tertentu, dan tokoh pria dan wanitanya dipisahkan, seperti salah seorang tokoh wanita berusia 18 tahun bernama Noora, merupakan salah satu tokoh pahlawan wanita yang mengenakan Jilbab.
Langkah-langkah tersebut telah dipikirkan Mutawa dengan matang.
�Kisah Islam lambat laun menjadi kisah tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan, bukan apa yang seharusnya dilakukan. Saya ingin membawa kembali ide tentang kebaikan dan toleransi,� katanya.
�Saya tidak berniat menjual agama. Saya berniat menjual ide tentang persamaan manusia.�
Dalam beberapa bulan komik tersebut telah dialihkan menjadi beberahttp://3.bp.blogspot.com/_mEbHj-y9aBI/SpvctKtNHVI/AAAAAAAAAHs/GX1VcfpDVL4/s320/2.jpg (http://3.bp.blogspot.com/_mEbHj-y9aBI/SpvctKtNHVI/AAAAAAAAAHs/GX1VcfpDVL4/s1600-h/2.jpg)pa bahasa. Dan beberapa tokoh utama �The 99� akan dimunculkanpada kemasan air minum milik Nestle dalam festival Arab yang akan digelar di Washington Kennedy Center.
Sementara komik tersebut semakin mendekati target perusahaan, perusahaan video game asal Mesir Good News Group rupanya juga terlihat memiliki kesempatan untuk mengembangkan sayap mereka.
Di Kairo, beberapa toko dan apartemen berubah menjadi tempat persewaan video game yang juga mengambil keuntungan dari video game terbaru.
�Apa lagi yang dapat dilakukan?, saya telah mengirimkan beberapa lamaran kerja, namun hingga saat ini belum ada panggilan sekalipun,� kata Mustafa Abdel-Rahman, pemuda berusia 22 tahun.
Pemuda seperti Mustafa hanyalah satu dari orang yang sulit mendapatkan pekerjaan seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk.
Di Mesir saja, terdapat 40 juta telepon genggam dari sekitar 76 juta penduduk. Itu adalah jumlah barang elektronik terbesar di Mesir melebihi televisi dan mesin cuci,� kata Ayman Shoukry, direktur manajer Good News Group.
Mutawa mengatakan tujuan utama komiknya adalah untuk mengenalkan tokoh pahlawan super yang berasal dari Arab kepada para pemuda karena saat ini pengaruh Barat cukup kuat.
�Saya rasa bangsa Arab terlalu lama berpikir tidak ada yang dapat dilakukan. Dan inilah saatnya melakukan sesuatu.�
kalo suka bagi melonnya ndan :give:
KAIRO (SuaraMedia) - Dari permainan video game hingga memasuki dunia kerajaan buku komik, saat ini negara Arab sedang gencar-gencarnya menciptakan tokoh pahlawan super Muslim, sesuatu yang dirasa perlu untuk menghentikan pengaruh negara Barat terhadap pemuda Arab.
Dalam �Bab-el-Hara�, diceritakan seorang bernama Abu Essam yang melangkah dengan tegap memasuki kota Damaskus pada 1930an.
Dia melangkah pasti menuju sebuah pojok dimana dia mendapatkan kunci untuk membebaskan para tahanan yang sebelumnya ditahan oleh negara penjajah, Perancis. Namun belum sampai ia menunaikan tugasnya, rentetan peluru tentara Perancis dilepaskan dengan membabi buta, namun dengan cepat ia menghabisi tentara tersebut.
Adegan tersebut bukanlah suatu kejadian di Syria 75 tahun lalu, namun itu adalah video game 3 dimensi dalam telepon genggam milik Wael El-Zanaty, dimana dia terlihat lincah memainkannya.
�Hal terbaik dari permainan ini adalah inilah yang sesungguhnya dilakukan Arab,� katanya.
�Bab-el-Hara� adalah permainan yang didasarkan sebuah acara televisi yang diputar selama Ramadhan, dan merupakan kisah nyata dari perlawanan bangsa Arab terhadap penjajahan Perancis.
El-Zanaty berharap tokoh pahlawan yang berasal dari Arab semakin dikembangkan sehingga memacu para pemuda untuk mencintai negaranya.
�Para pemuda menginginkan sesuatu yang mencerminkan kebudayaan mereka yang dilihat dari sudut pandang Arab.�
Di Kuwait, Naif al-Mutawa memiliki pandangan yang sama. Pendiri Teshkeel Media Group yang juga seorang ahli kejiwaan ini mencoba menggambarkan kisah kepahlawanan Irak dalam perang Teluk pada 1990, dengan tokoh pahlawannya adalah Saddam Hussein.
�Yang coba kami berikan kepada anak-anak adalah arti sebenarnya dari pahlawan, dan apa yang pahlawan lakukan,� jelas Mutawa yang memiliki kantor di Kuwait.
�Komiknya yang berjudul �The 99� tersebut bercerita tentang 99 pahlawan yang berasal dari kalangan Muslim, dengan julukan yang diadaptasi dari 99 nama Allah, seperti �Si Perkasa� atau �Si Adil�.
Meski belum mendapatkan keuntungan dari penjualan komik tersebut, Mutawa telah mendapatkan dukungan dana sebesar $ 23 juta yang sebagian besar berasal dari bank Islam Bahrain. Perusahaannya disebut juga telah menandatangani perjanjian dengan salah satu media raksasa Belanda, Endemol, yang sebelumnya pernah menerbitkan beberapa hit seperti �Big Brother� dan �Power Rangers�, dan rencananya memasarkan �The 99� dalam pasar internasional.
Kisah dalam komik Mutawa berlatar belakang tahun 1258 ketika bangsa Mongolia menyerbu Baghdad untuk mencari 99 batu kebijakan dan meninggalkan kota tersebut dengan keadaan porak poranda.
Ternyata batu-batu tersebut diselamatkan oleh beberapa pustakawan yang akhirnya menyembunyikannya selama bertahun-tahun.
Ratusan tahun kemudian, ke 99 batu tersebut ditemukan oleh 99 orang dari segala penjuru dunia, termasuk AS, Arab Saudi, Portugal, dan Indonesia.
Sementara itu, seorang tokoh pahlawan super asal Arab Saudi, Jabbar, sosok yang menyerupai Hulk (tokoh pahlawan super Amerika berbadan raksasa dan berwarna hijau.red) yang berarti �Si Perkasa�, dimana kekuatannya muncul secara tidak sengaja setelah mengalami kecelakaan kendaraan yang menewaskan seluruh anggota keluarganya.
Namun meski Mutawa menciptakan tokoh pahlawan berdasarkan Islam, dalam kisahnya tidak pernah diceritakan seorang tokohpun pernah membaca Al-Quran ataupun melaksanakan sholat. Dia sengaja tidak memasukkan apapun yang menunjukkan agama tertentu, dan tokoh pria dan wanitanya dipisahkan, seperti salah seorang tokoh wanita berusia 18 tahun bernama Noora, merupakan salah satu tokoh pahlawan wanita yang mengenakan Jilbab.
Langkah-langkah tersebut telah dipikirkan Mutawa dengan matang.
�Kisah Islam lambat laun menjadi kisah tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan, bukan apa yang seharusnya dilakukan. Saya ingin membawa kembali ide tentang kebaikan dan toleransi,� katanya.
�Saya tidak berniat menjual agama. Saya berniat menjual ide tentang persamaan manusia.�
Dalam beberapa bulan komik tersebut telah dialihkan menjadi beberahttp://3.bp.blogspot.com/_mEbHj-y9aBI/SpvctKtNHVI/AAAAAAAAAHs/GX1VcfpDVL4/s320/2.jpg (http://3.bp.blogspot.com/_mEbHj-y9aBI/SpvctKtNHVI/AAAAAAAAAHs/GX1VcfpDVL4/s1600-h/2.jpg)pa bahasa. Dan beberapa tokoh utama �The 99� akan dimunculkanpada kemasan air minum milik Nestle dalam festival Arab yang akan digelar di Washington Kennedy Center.
Sementara komik tersebut semakin mendekati target perusahaan, perusahaan video game asal Mesir Good News Group rupanya juga terlihat memiliki kesempatan untuk mengembangkan sayap mereka.
Di Kairo, beberapa toko dan apartemen berubah menjadi tempat persewaan video game yang juga mengambil keuntungan dari video game terbaru.
�Apa lagi yang dapat dilakukan?, saya telah mengirimkan beberapa lamaran kerja, namun hingga saat ini belum ada panggilan sekalipun,� kata Mustafa Abdel-Rahman, pemuda berusia 22 tahun.
Pemuda seperti Mustafa hanyalah satu dari orang yang sulit mendapatkan pekerjaan seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk.
Di Mesir saja, terdapat 40 juta telepon genggam dari sekitar 76 juta penduduk. Itu adalah jumlah barang elektronik terbesar di Mesir melebihi televisi dan mesin cuci,� kata Ayman Shoukry, direktur manajer Good News Group.
Mutawa mengatakan tujuan utama komiknya adalah untuk mengenalkan tokoh pahlawan super yang berasal dari Arab kepada para pemuda karena saat ini pengaruh Barat cukup kuat.
�Saya rasa bangsa Arab terlalu lama berpikir tidak ada yang dapat dilakukan. Dan inilah saatnya melakukan sesuatu.�
kalo suka bagi melonnya ndan :give: