Log in

View Full Version : Faktor dan Efek Poligami Bagi Anak


vals
26th June 2011, 06:06 AM
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRVT6JYhlgnd7VHTtnD5EaFDZu3oHU5Z w-yFItDal8R0zRPH3Jt

Faktor dan Efek Poligami Bagi Anak


http://2.bp.blogspot.com/_JL8DZQJk8HQ/TS1lrp4YRDI/AAAAAAAADXA/ZnuAGbyL1JM/s1600/poligami.jpg

Poligami sebagai fenomena sosial tidak hanya terjadi di Indonesia. Dalam sebuah penelitian komprehensif yang dilakukan oleh Elbedour dkk (2002-2007) menyebutkan bahwa poligami terjadi juga di 850 masyarakat di seluruh dunia, mayoritas dipraktekkan di etnis Non-Western dan dalam agama tertentu. Pernikahan poligami terbanyak terjadi di Afrika dan Timur Tengah.

Poligami dianggap sebagai perkawinan yang sah di antaranya di Aljazair, Chad, Ghana, Benin, Kongo, Gabon, Togo, Tanzania, Arab Saudi, dan Israel.
Bahkan, poligami mencapai angka 20-50% dari total jumlah perkawinan yang ada di Afrika. Adapun di Kuwait jumlah populasi poligami mencapai 13% dari semua pernikahan yang ada.


Faktor pernikahan poligami:


Dalam budaya Arab Badui dan Israel pernikahan poligami berbentuk “exchange marriage (pernikahan pertukaran)”, yaitu di mana 2 pria bertukar adik atau kakaknya untuk dinikahi. Misal A punya adik B, dan C punya adik D. Maka A menikahi D dan C menikahi B. Jika salah satu dari pria itu kemudian memiliki istri kedua maka pria satunya pun merasa harus memiliki istri lagi.
Ada juga alasan demografis untuk poligami, yaitu keinginan untuk meningkatkan jumlah anak, di mana tingkat kematian anak di suatu daerah tergolong tinggi dan di mana ada lebih banyak wanita daripada pria usia kawin.
Di banyak daerah, poligami dipandang sebagai cara untuk menjamin keamanan sosial ekonomi keluarga dan stabilitas, yaitu kemampuan untuk memberikan keamanan bagi orang tua di usia tua. Semakin tinggi jumlah anak-anak, lebih ekonomis lagi orang tua di masa tua.
Dari faktor agama, poligami juga terjadi di hampir semua agama. Hanya saja umumnya pemeluk agama Islam lebih banyak mempraktekkan Poligami dibanding yang lain. Di Nigeria bahkan 98% poligami adalah Muslim. Dalam penelitian yang lain, persentase pernikahan poligami di dunia adalah: Muslim 43%, Katolik 25%, Protestan 24%, dan yang tidak ada afiliasi keagamaan 39%.
Dari faktor lingkungan, sekira 25% wanita yang dinikahi untuk poligami tinggal di daerah perkotaan, dan sekira 32% tinggal di masyarakat pedesaan.
Dari faktor pendidikan, di Afrika misalnya umumnya poligami dipraktekkan oleh masyarakat yang berpendidikan rendah. Bahkan, mayoritas wanita yang dipoligami adalah yang tidak memiliki pendidikan formal.

Secara lebih khusus, berikut adalah hasil penelitian mengenai Efek Poligami bagi Anak, sebagai bahan pertimbangan moral:


Penelitian yang dilakukan oleh banyak peneliti menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga poligami lebih banyak mengalami dampak dari akibat konflik perkawinan dibanding yang monogami, seperti kekerasan dalam keluarga dan kenakalan anak.
Perselisihan memiliki efek langsung pada status kesehatan mental anak-anak. Dalam sebuah studi pada anak usia 8 sampai 18, perilaku anak yang tidak dapat dikendalikan 11%-nya dipengaruhi oleh konflik perkawinan dan tidak efektifnya peran orangtua akibat poligami.
Gangguan perkembangan anak-anak yang diakibatkan oleh perkawinan poligami adalah sebagai berikut: miskin kompetensi sosial, stress, miskin prestasi sekolah, serta kenakalan dan brutalitas.
Konflik perkawinan poligami juga cenderung mengganggu efektivitas orangtua dalam keterlibatan mendidik anak. Anak-anak yang mengalami konflik perkawinan yang intens cenderung menggunakan perilaku agresif yang berlebihan sebagai sarana pemecahan masalah, menunjukkan pola bermusuhan dalam berinteraksi dengan teman, dan dapat dipaksa untuk melawan orang tua yang lain (yang bukan ibu kandungnya).


Lantas, kalau sudah begini, apakah masih harus ada keinginan untuk poligami?Disarikan dari hasil penelitian:
Salman Elbedour, Anthony J. Onwuegbuzie, Corin Caridine, and Hasan Abu-Saad (2002, 2005, dan 2007). “The Effect of Polygamous Marital Structure on Behavioral, Emotional, and Academic Adjustment in Children:A Comprehensive Review of the Literature“, dipublikasikan dalam Jurnal Clinical Child and Family Psychology Review, Vol. 5, No. 4.

DreamWorld
26th June 2011, 07:04 AM
yg jelas berpengaruh pada dampak psikologis anak pada saat tumbuh besar nantinya :ide:

meR
26th June 2011, 09:18 AM
sebenarnya poligami sih biasa aja, dan ga begitu berpengaruh sejauh orang tuanya mendidik yang benar ke anak2nya...... bahkan dalam monogami sekalipun kalo orangtuanya selalu ribut akan membawa pengaruh pada si anak kan??? .....

saya punya sodara yang poligami, anak2nya baik2 aja tu,,,,,, malah si anak punya 2 ibu buat mengadu....... (anak2nya menyebut ibu2nya dengan ibu tua dan ibu muda)

echizen
26th June 2011, 01:27 PM
ane belom kawin ndan, mudah mudahan jangan sampe ane poligami :gg:

vals
26th June 2011, 08:20 PM
sebenarnya poligami sih biasa aja, dan ga begitu berpengaruh sejauh orang tuanya mendidik yang benar ke anak2nya...... bahkan dalam monogami sekalipun kalo orangtuanya selalu ribut akan membawa pengaruh pada si anak kan??? .....

saya punya sodara yang poligami, anak2nya baik2 aja tu,,,,,, malah si anak punya 2 ibu buat mengadu....... (anak2nya menyebut ibu2nya dengan ibu tua dan ibu muda)

hmm... yg saya tekankan di tulisan ini adalah agar orang mampu mempertimbangkan moral dan mental anak sebelum melakukan poligami, dan secara khusus dimana keluarga yg poligami ada perselisihan yg memberikan efek buruk pada anak2nya.

jika tidak perselisihan pasti akan terjadi seperti keluarga dr sdranya miss, dimana mereka dapat saling berbagi dan merasa nyaman di menjadi bagian dr keluarga.

NeroLanz
26th June 2011, 08:35 PM
yg jelas berpengaruh pada dampak psikologis anak pada saat tumbuh besar nantinya :ide:
setuju banget sama ndan :gg:

meR
26th June 2011, 11:38 PM
hmm... yg saya tekankan di tulisan ini adalah agar orang mampu mempertimbangkan moral dan mental anak sebelum melakukan poligami, dan secara khusus dimana keluarga yg poligami ada perselisihan yg memberikan efek buruk pada anak2nya.



kalo udah terjadi perselisihan maka ga perlu harus poligami sehingga mental anak2 rusak...... jadi tidak relevan kalo kerusakan mental akibat poligami.... yang benar kerusakan mental karena orang tua saling ribut dan bertengkar

hexxer
27th June 2011, 05:45 AM
kalo udah terjadi perselisihan maka ga perlu harus poligami sehingga mental anak2 rusak...... jadi tidak relevan kalo kerusakan mental akibat poligami.... yang benar kerusakan mental karena orang tua saling ribut dan bertengkar
nah bener ndan... ini yang lebih tepat...
klo mao bikin aja statistik lebih banyak mana keluarga yg ancur, kawin cerai, anak amburadul tuh dari keluarga poligami ato monogami.. jangan2 poligami malah jadi solusi alternatif untuk mengatasi semua, karena dalam poligami peran orang tua lebih banyak dalam memantau perkembangan anak. Ini klo poligaminya bener2 diterima oleh wanita loh, tapi banyak juga yang egois gak mau berbagi :D

ChandraDewi
27th June 2011, 09:00 AM
sebenarnya poligami sih biasa aja, dan ga begitu berpengaruh sejauh orang tuanya mendidik yang benar ke anak2nya...... bahkan dalam monogami sekalipun kalo orangtuanya selalu ribut akan membawa pengaruh pada si anak kan??? .....

saya punya sodara yang poligami, anak2nya baik2 aja tu,,,,,, malah si anak punya 2 ibu buat mengadu....... (anak2nya menyebut ibu2nya dengan ibu tua dan ibu muda)

klo istila jawanya:
ibu tua = mbok tuwo.
ibu muda = mbok enom.

hihihi...
kalo poligami tu buat yg mampu secara ekonomi, kalo yg secara ekonomi ga mampu ya TTM aja...

meR
27th June 2011, 09:19 AM
klo istila jawanya:
ibu tua = mbok tuwo.
ibu muda = mbok enom.

hihihi...
kalo poligami tu buat yg mampu secara ekonomi, kalo yg secara ekonomi ga mampu ya TTM aja...
mending poligami di banding TTM kalo di liat dari kacamata wanita......
poligami menuntut tanggung jawab pihak pria,
sedangkan TTM dilakukan oleh pria ga pertanggung jawab..... umumnya cuma mau nyari gratisan ........

kalo secara ekonomi ga mampu lebih baik pake yang ada ajalah, ga usah maksain diri...... semua yang dipaksakan hasilnya selalu kehancuran, bayangin aja kalo "senjata" di paksa nembak terus, bisa "ngilu" tuh :D:D:D

ChandraDewi
27th June 2011, 10:11 AM
mending poligami di banding TTM kalo di liat dari kacamata wanita......
poligami menuntut tanggung jawab pihak pria,
sedangkan TTM dilakukan oleh pria ga pertanggung jawab..... umumnya cuma mau nyari gratisan ........

kalo secara ekonomi ga mampu lebih baik pake yang ada ajalah, ga usah maksain diri...... semua yang dipaksakan hasilnya selalu kehancuran, bayangin aja kalo "senjata" di paksa nembak terus, bisa "ngilu" tuh :D:D:D

hihihi....
pagi siang sore malem, sehari 4x, gawat tuh, kehabisan amunisi sewaktu "perang" kan repot...

meR
27th June 2011, 10:14 AM
hihihi....
pagi siang sore malem, sehari 4x, gawat tuh, kehabisan amunisi sewaktu "perang" kan repot...

karena itu perlu tubuh yang sehat sehingga amunis ga pernah putus sis :D:D:D

ChandraDewi
27th June 2011, 10:16 AM
karena itu perlu tubuh yang sehat sehingga amunis ga pernah putus sis :D:D:D

olahraga teratur, makan yg bergizi....
banyak protein, biar ngganti protein yg keluar.

meR
27th June 2011, 10:17 AM
olahraga teratur, makan yg bergizi....
banyak protein, biar ngganti protein yg keluar.
jangan lupa banyak2 minum air putih ....... wakakkakakak

dionless
27th June 2011, 12:38 PM
Ijin CTRL D ndan
Suatu saat kalo ane khilaf abe bisa baca2 lagi ni therad, agar bisa jadi bahan pertimbangan

:mantap:

meR
27th June 2011, 12:42 PM
Ijin CTRL D ndan
Suatu saat kalo ane khilaf abe bisa baca2 lagi ni therad, agar bisa jadi bahan pertimbangan

:mantap:

biasanya kalo udah khilaf maka semua juga lupa...... ctrl-D di dalam hati dan dilakukan sehingga jadi kebiasaan dengan demikian andai terjadi khilaf maka dalam hati akan keluar sendiri......

intinya : mulai lakukan hal2 yang benar dari sekarang dan jadi kan kebeneran itulah sebagai tuntutan den kebiasaan dalam hidup..... maka ke khilafan akan diminimalisir....

Neill
27th June 2011, 03:49 PM
jangan ampe ndan, gak ada anak yang suka orang tuanya banyak, cukup 2 sama seperti KB :gg:

abangbung
27th June 2011, 04:53 PM
demi nafsu mengorbankan segalanya ,....

meR
27th June 2011, 04:58 PM
demi nafsu mengorbankan segalanya ,....
tapi kala nafsu datang maka segalanya jadi tak berarti ...... mudah untuk bilang akan mengendalikan nafsu, tapi begitu nafsu datang umumnya manusia jadi hilang kendai ..... begitu hilang kendali maka siap2 kehilangan segalanya

rizqiulilabshor
27th June 2011, 08:24 PM
nice thread ndan
ane kasih deh rate5

alitamat
29th June 2011, 06:43 AM
Adapun di Kuwait jumlah populasi poligami mencapai 13% dari semua pernikahan yang ada.

gile 13% banyak bener, pantes negara negara timur tengah banyak konflik -_- (ganyambung)

Thieferholic
30th June 2011, 07:25 AM
yg jelas berpengaruh pada dampak psikologis anak pada saat tumbuh besar nantinya :ide:

nah bener banget tu ndan...
anak pasti kena dampak psikologis

joniash
30th June 2011, 02:09 PM
mending poligami di banding TTM kalo di liat dari kacamata wanita......
poligami menuntut tanggung jawab pihak pria,
sedangkan TTM dilakukan oleh pria ga pertanggung jawab..... umumnya cuma mau nyari gratisan ........

kalo secara ekonomi ga mampu lebih baik pake yang ada ajalah, ga usah maksain diri...... semua yang dipaksakan hasilnya selalu kehancuran, bayangin aja kalo "senjata" di paksa nembak terus, bisa "ngilu" tuh :D:D:D

Setuju ma me_R
Tambahan buat penulis, judul, isi artikel ma ending notenya kurang nyambung, gak ada benang merahnya, salah penafsiran nanti jadinya.
Thanks

w1ld4ng3l
5th November 2011, 02:57 PM
:cabendan::loveindonesia:pm::rate5

cruzermicro
10th November 2011, 08:33 AM
oh gitu ya ndan

makanatimen
10th November 2011, 08:42 AM
semoga TS nya gak ikutan poligami

onlineom
10th November 2011, 02:01 PM
mungkin kalo dulu oke2 aja masalah ga sekompleks skarang -_- ga kebayangdah jadi anaknya -_-

alfisr
10th November 2011, 02:30 PM
hmmmm kayak nya perlu di cermati hal yg begini

bedjolukito
10th November 2011, 02:39 PM
nice info...:shakehand::shakehand:

dhanydhany
10th November 2011, 02:41 PM
setuju banget ndan

rubik
15th November 2011, 03:19 PM
nice inpo ndan