View Full Version : Sejarah Nama2 Daerah Di Jakarta
C0me2Pap4
18th August 2010, 08:51 AM
Permisi Ndan :peace:
nubi numpang berpartisipasi di forum ini :tersipu:
Kota Jakarta adalah jantung ibukota dari negara Republik Indonesia di mana pusat perekonomian beserta berjuta permasalahannya ada di kota kecil padat penduduk ini. Di balik nama beberapa daerah di Jakarta tersimpan kisah, cerita dan sejarah dari mana nama itu muncul.
Berikut di bawah ini adalah beberapa asal-muasal nama daerah terkenal di DKI Jakarta :
Glodok
Asalnya dari kata grojok yang merupakan sebutan dari bunyi air yang jatuh dari pancuran air. Di tempat itu dahulu kala ada semacam waduk penampungan air kali ciliwung. Orang tionghoa dan keturunan tionghoa menyebut grojok sebagai glodok karena orang tionghoa sulit mengucap kata grojok seperti layaknya orang pribumi.
Kwitang
Dulu di wilayah tersebut sebagian tanah dikuasai dan dimiliki oleh tuan tanah yang sangat kaya raya sekali bernama Kwik Tang Kiam. Orang Betawi jaman dulu menyebut daerah itu sebagai kampung si kwi tang dan akhirnya lama-lama tempat tersebut dinamai kwitang.
Senayan
Dulu daerah senayan adalah milik seseorang yang bernama wangsanaya yang berasal dari Bali. Tanah tersebut disebut orang-orang dengan sebutan wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atan tanah milik wangsanaya. Lambat laun akhirnya orang menyingkat nama wangsanayan menjadi senayan.
Menteng
Daerah Menteng Jakarta Pusat pada zaman dahulu kala merupakan hutan yang banyak pohon buah-buahan. Karena banyak pohon buah menteng orang menyebut wilayah tersebut dengan nama kampung menteng. Setelah tanah itu dibeli oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1912 sebagai lokasi perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda maka daerah itu disebut menteng.
Karet Tengsin
Karet Tengsin dulunya adalah Perkebunan karet milik etnis China bernama Tieng Shin, karna orang pribumi susah nyebutnya jadi Tengsin aja.
Pasar Rumput
Pasar ini sekarang telah menyatu dengan pasar Manggarai. Asal mula penyebutannya Pasar Rumput berasal dari adanya para pedagang yang menjual rumput di kawasan ini. Para pedagang rumput terpaksa berjualan di lokasi ini karena mereka tidak diperbolehkan masuk ke permukiman elit Menteng. Saat itu penghuni daerah Menteng banyak yang memakai sado sebagai sarana angkutan. Seperti diketahuai, sado adalah kendaraan yang ditarik oleh beberapa ektor kuda, nah banyaknya sado yang keluar masuk lingkungan Menteng inilah yang menjadi incaran para penjual rumput.
Sunda Kelapa
Nama kelapa diambil dari berita yang terdapat dalam tulisan perjalanan Tome Pires pada tahun 1513 yang berjudul Suma Oriental. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa nama pelabuhan itu adalah Kelapa. Karena pada waktu itu wilayah ini berada di bawah kekuasaan kerajaan Sunda maka kemudian pelabuhan ini disebut Sunda Kelapa.
Nambahin 1 ndan..
Gunung Sahari.
Dulu kawasan Gunung Sahari adalah tempat pembuang mayat para pemberontak pemerintahan Batavia(Belanda, Tapi mereka pahlawan bagi kita) yang terbunuh karena aksi pemberontakan yang mereka lakukan. Kenapa dinamakan Gunung Sahari? karena mayat-mayat itu ditumpuk membentuk sebuah gunung. Dan tiap harinya ada saja gunungan mayat pejuang yang baru terbunuh. Maka orang sekitar menamainya "Gunung Sahari".
Ntar klo inget lagi ane tambahin ndan.. :2good::senyum2:
ane orang tenabang dan,
disanu ada jalan kebong kacang, kebon sayur, kebon melati...nah dulu nya e mang ada kebonnya , dan sesuai sama namanya, malah yg ngebon sayuran tuh dulu kake ane dan, jualan keliling sampe senen, nah kalo kampung bali. disitu ada keluarga orang bali dan,.:riang:
Hanya berbagi pengalaman...
ziarah ke beberapa makam karuhun Jakarta...
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60252_150520851648015_100000703041040_289893_79717 42_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60252_150520841648016_100000703041040_289890_66611 55_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60252_150520844981349_100000703041040_289891_79289 61_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60911_150516664981767_100000703041040_289839_60128 19_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60911_150516661648434_100000703041040_289838_42922 41_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/61852_150520011648099_100000703041040_289874_30036 87_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/61852_150519994981434_100000703041040_289869_15335 66_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/61852_150519998314767_100000703041040_289870_29934 64_n.jpg
:peace:
+1 Ndan
GAMBIR
Kata Gambir sudah dikenal sejak lama, sejak kawasan ini mulai mengacu pada sebutan masyarakat lokal yang melihat banyaknya pohon gambir yang tumbuh dikawasan ini.
Dahulu dikenal dengan sebutan Kampung Gambir. Sekarang ini hanya tinggal kenangan saja, yang tersisa adalah nama Kelurahan Gambir dan nama Stasiun Gambir yang masih tertinggal pada salah satu stasiun yang ada di wilayah Jakarta Pusat. Wilayah yang termasuk pada kawasan Gambir batas � batasnya adalah: diutara jalan Veteran, di Selatan jalan Kebon Sirih, di Barat jalan Mojopahit dan di Timur kali Ciliwung.
(http://ceriwis.us/showpost.php?p=590262&postcount=29)Sejarah Kuningan (Info dr komandan ZedLeppelin) (http://ceriwis.us/showpost.php?p=590262&postcount=29)
Monggo kalo ada yg mau tambahin..biar lebih lengkap n seru :curiga:
:boing: Yg Diterima :boing:
:melon::melon::melon:
:kursi:Yg Ditolak :kursi:
:cabe::cabe::cabe:
:shake:
konde2
18th August 2010, 03:58 PM
bru tau ane ndan nice inpo:2good:
C0me2Pap4
21st August 2010, 10:00 AM
bru tau ane ndan nice inpo:2good:
msh byk nama sejarah yg laen ndan..siapa tau komandan2 senior disini bs tambahin :hope:
younoob
21st August 2010, 10:19 AM
wah ahli sejarah nih TS :mantap:
C0me2Pap4
21st August 2010, 10:40 AM
wah ahli sejarah nih TS :mantap:
hasil bc2 n search aja koq ndan :tersipu:
kakay
21st August 2010, 01:39 PM
Wew mantap infonya ndan
C0me2Pap4
1st September 2010, 04:51 PM
Wew mantap infonya ndan
thx ndan :malu2:
ceriwis
9th September 2010, 07:44 AM
Glodok, Kwitang.. ane baru tau ndan :hope: nice share :mantap:
C0me2Pap4
15th September 2010, 01:29 AM
Glodok, Kwitang.. ane baru tau ndan :hope: nice share :mantap:
thx ndan :tersipu:
SNRFREEDOM37
15th September 2010, 07:20 AM
Calon guru sejarah nih :shake:
Posted via Mobile Device
C0me2Pap4
17th September 2010, 08:58 AM
Calon guru sejarah nih :shake:
http://ceriwis.us/wap.gif
jauh gan :ohno:
C0me2Pap4
28th October 2010, 11:38 AM
sepi nih :courage:
Firehoax
29th October 2010, 04:22 PM
Nambahin 1 ndan..
Gunung Sahari.
Dulu kawasan Gunung Sahari adalah tempat pembuang mayat para pemberontak pemerintahan Batavia(Belanda, Tapi mereka pahlawan bagi kita) yang terbunuh karena aksi pemberontakan yang mereka lakukan. Kenapa dinamakan Gunung Sahari? karena mayat-mayat itu ditumpuk membentuk sebuah gunung. Dan tiap harinya ada saja gunungan mayat pejuang yang baru terbunuh. Maka orang sekitar menamainya "Gunung Sahari".
Ntar klo inget lagi ane tambahin ndan.. :2good::senyum2:
Jasjusers
29th October 2010, 04:36 PM
wah, ane baru tau tuh kalo ada sejarah namanya...
kirain dinamain sendiri ama warga sananya, ternyata ada sejarahnya toh
C0me2Pap4
29th October 2010, 04:39 PM
Nambahin 1 ndan..
Gunung Sahari.
Dulu kawasan Gunung Sahari adalah tempat pembuang mayat para pemberontak pemerintahan Batavia(Belanda, Tapi mereka pahlawan bagi kita) yang terbunuh karena aksi pemberontakan yang mereka lakukan. Kenapa dinamakan Gunung Sahari? karena mayat-mayat itu ditumpuk membentuk sebuah gunung. Dan tiap harinya ada saja gunungan mayat pejuang yang baru terbunuh. Maka orang sekitar menamainya "Gunung Sahari".
Ntar klo inget lagi ane tambahin ndan.. :2good::senyum2:
mantab :2good:
thx ndan..ijin taro dpn y :shake:
C0me2Pap4
29th October 2010, 05:00 PM
wah, ane baru tau tuh kalo ada sejarah namanya...
kirain dinamain sendiri ama warga sananya, ternyata ada sejarahnya toh
rata2 ada sejarahnya ndan..monggo kl mau nambahin biar lengkap :cling:
rajaonta
29th October 2010, 05:48 PM
baru tau saya ndan :lari2:
zainal1982
30th October 2010, 11:01 AM
info bagus gan
nitip lapak gan..
Mp3 The Kube - Kubus Ajaib Pelantun Musik (http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5664270)
http://lh5.ggpht.com/_zYEZpypFx_g/TMZ A8CQuYuI/AAAAAAAAAoM/sbWGHZrfAKo/s576/thekube-8.jpg
Mampir ke Blogstore The Kube (http://mp3thekube.wordpress.com/)
ALEXANDRACP
31st October 2010, 05:57 PM
ane orang tenabang dan,
disanu ada jalan kebong kacang, kebon sayur, kebon melati...nah dulu nya e mang ada kebonnya , dan sesuai sama namanya, malah yg ngebon sayuran tuh dulu kake ane dan, jualan keliling sampe senen, nah kalo kampung bali. disitu ada keluarga orang bali dan,.:riang:
theghel
31st October 2010, 06:03 PM
wahh..ane baru tau ndan..tapi ane tdk berdomisili di jakarta
VHIENSKI
31st October 2010, 10:21 PM
nambah wawasan :awas:
C0me2Pap4
11th November 2010, 04:42 PM
nambah wawasan :awas:
smoga bermanfaat ndan :shake:
zedleppelin
11th November 2010, 06:38 PM
Hanya berbagi pengalaman...
ziarah ke beberapa makam karuhun Jakarta...
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60252_150520851648015_100000703041040_289893_79717 42_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60252_150520841648016_100000703041040_289890_66611 55_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60252_150520844981349_100000703041040_289891_79289 61_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60911_150516664981767_100000703041040_289839_60128 19_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/60911_150516661648434_100000703041040_289838_42922 41_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/61852_150520011648099_100000703041040_289874_30036 87_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/61852_150519994981434_100000703041040_289869_15335 66_n.jpg
http://i1176.photobucket.com/albums/x323/buat_upload/ceriwis/Ziarah/61852_150519998314767_100000703041040_289870_29934 64_n.jpg
:peace:
dionless
11th November 2010, 08:48 PM
+1 Ndan
GAMBIR
Kata Gambir sudah dikenal sejak lama, sejak kawasan ini mulai mengacu pada sebutan masyarakat lokal yang melihat banyaknya pohon gambir yang tumbuh dikawasan ini.
Dahulu dikenal dengan sebutan Kampung Gambir. Sekarang ini hanya tinggal kenangan saja, yang tersisa adalah nama Kelurahan Gambir dan nama Stasiun Gambir yang masih tertinggal pada salah satu stasiun yang ada di wilayah Jakarta Pusat. Wilayah yang termasuk pada kawasan Gambir batas – batasnya adalah: diutara jalan Veteran, di Selatan jalan Kebon Sirih, di Barat jalan Mojopahit dan di Timur kali Ciliwung.
levalliant
11th November 2010, 10:47 PM
:mantap::mantap: nice inpo ndan baru tau ane
hexxer
30th December 2010, 08:54 AM
Keren ndan... klo ditambah sumber ato referensi lebih maknyos deh
FloatToGfx
30th December 2010, 09:01 AM
Kuningan sejarah nya gimana tuh.. padahal ane pengen tau.
:sengsara:
zedleppelin
30th December 2010, 10:15 AM
Kuningan sejarah nya gimana tuh.. padahal ane pengen tau.
:sengsara:
Setelah berhasil membereskan Kerajaan Islam Banten, bersama Falatehan, Adipati Keling, dan Pangeran Cakrabuana, Pangeran Kuningan mengusir pasukan Portugis dari Indonesia di Sunda Kelapa. Kemenangan pasukan Demak Cirebon dengan keempat pimpinan pasukan mengalahkan Portugis di Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527 diploklamirkan sebagai hari kelahiran Jakarta.
Kehadiran Falatehan, Adipati Keling, Pangeran Cakrabuama, dan Pangeran Kuningan ke Banten sebenarnya ada hubungannya dengan perjuangan menegakkan agama Islam. Pada tahun 1526, terjadi pemberontakan di Banten yang dikuasai oleh Padjajaran. Kenapa? Pada saat itu, agama Hindu yang dibawa Padjajaran ingin menguasai Banten. Namun, sebagian besar tentara ingin memeluk agama Islam. Alhamdulillah Pangeran Sebakingkin -putra dari Sunan Gunung Jati dari ibu Putri Ratu Kawunganten- berhasil menggempur negara bagian Banten yang mencoba meng-Hindu-kan seluruh Banten. Pada tahun 1527, sebagian Banten sudah memeluk agama Islam.
Rupanya berita tentang pecah perang di Banten terdengar sampai ke kuping Sunan Gunung Jati. Oleh karena itu, pada tahun 1526, Gusti Sinuhun Sunan Gunung Jati dan Sultan Trenggono Sultan Demak III mengirim pasukan berupa tentara gabungan Demak Cirebon yang dipimpin oleh Falatehan. Pria terakhir ini digelari Penglima Besar, mirip kayak Jenderal Soedirman yang kita kenal belakangan.
Pasukan tentara gabungan ini berjumlah 1918 orang. Panglima dari Cirebon terdiri dari Pangeran Carbon (Putra Panglima Besar Carbon Pangeran Cakrabuwana), Dipati Keling, dan panglima lain. Dalam pasukan gabungan ini ada pula Dipati Cangkuang yang kelak dikenal sebagai Pangeran Awangga atau Pangeran Kuningan.
“Mereka (pasukan tentara gabungan-pen) ini ada yang jalan laut, ada yang jalan darat,” jelas Ketua Yayasan Pangeran Kuningan Soleh Manaf, yang pada tahun 1973 turut serta melakukan ekspedisi ke Cirebon untuk merekonstruksi sejarah Pangeran Kuningan. “Pasukan yang melewati jalan darat, mereka berjalan dari Cirebon melewati Kerawang, Pakuan Bogor, baru menuju ke Banten. Anda bisa bayangkan jarak tempuh perjalanan mereka? Luar biasa!
Setelah mengalahkan pasukan tentara Padjajaran, tentara gabungan Demak Cirebon melanjutkan perjuangan melawan penjajahan Portugis yang dipimpin oleh Fransisco de Sa. Kehadiran armada perang besar Portugis di Sunda Kelapa ini dikarenakan ingin melanjutkan deal-deal yang sudah dilakukan antara Hendrixus Leme dengan pihak Padjajaran. Selain itu, Portugis juga ingin menyebarkan ajaran Kristen dan menjajah bangsa Indonesia. Alasan-alasan itulah yang menyebahkan Falatehan dan panglima-panglima lain tidak bisa menerima. Mereka pun berperan dan Alhamdulillah menang. Momentum kemenangan di Sunda Kelapa itu yang kelak lahir nama Jayakarta yang artinya kemenangan.
Percaya nggak percaya, pada saat perang melawan Portugis, pasukan gabungan Demak Cirebon cuma menggunakan senjata ‘blandringin batu bata’ dan senjata bambu kuning yang ujungnya diruncingkan. Sementara pasukan Portugis menggunakan senjata laras panjang dan meriam. Namun toh Portugis keok juga. Mereka meninggalkan Sunda Kelapa pada tahun 22 Juni 1527 menuju ke Basem Pasai yang memang sudah menjadi jajahan mereka sebelumnya.
Pasukan tentara gabungan Demak Cirebon yang tersisa kembali ke kota masing-masing. Selain pasukan, Adipati Keling dan Pangeran Cakrabuana pun kembali ke Demak dan Cirebon. Sementara Falatehan dan Pangeran Kuningan tetap tinggal di ibukota Batavia. Sepeninggal Falatehan (belakangan dikenal dengan nama Fatahillah) yang sempat memegang tampuk pimpinan sebagai Adipati I atau setingkat dengan Gubernur, Pangeran Kuningan lah yang menggantikan sebagai Adipati ke-II. Pelantikan dilakukan oleh Sunan Gunung Jati.
Tidak seperti Falatehan, Pangeran Kuningan malah menggerakkan roda pemerintahan di daerah Selatan. Beliau melipir (menyusuri) via Sungai Krukut menuju ke wilayah baru yang masih hutan belukar, dimana sulit mencapai wilayah baru ini melalui darat. Dengan menggunakan perahunya, Pangeran Kuningan dengan sebagian pasukan tersisa melintas dari kota ke wilayah yang kelak menjadi kampung Kuningan.
Sekadar info, sungai Krukut ini merupakan pecahan dari satu sumber sungai, dimana alirannya pecah menjadi dua bagian dari wilayah kota. Aliran pertama menjadi sungai Ciliwung, aliran kedua ya sungai Krukut itu. Sampai saat ini, sungai Krukut masih ada. Anda bisa melihat di antara gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan gedung Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM). Selain mengalir melewati pinggir jalan Gatot Subroto, sungai Krukut mengalir juga ke arah Jeruk Purut.
Seperti juga Falatehan, Pangeran Kuningan yang bernama lain Adipati Awangga ini dianggap sebagai proklamator Jayakarta. Artinya, beliau termasuk pendiri dari kota Jakarta ini. Hal tersebut banyak orang yang tidak mengetahui hal ini. Selain itu, tentu saja beliau cukup berjasa mengusir penjajah dan menolak kolonialisme di bumi Nusantara ini. Lebih dari itu, beliau merupakan penyebar ajaran Islam yang kedudukannya tidak kalah penting dengan Walisongo di pulau Jawa.
Menurut sejarawan Cirebon Pangeran Rachman Sulendraningrat, Pangeran Kuningan lahir kira-kira tahun 1449 Masehi di desa Cangkuang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Beliau masih kerabat dengan Gusti Sinuhun Sunan Gunung Jati.
Pada tahun 1481 Masehi, Pangeran Kuningan mendapat predikat ‘Dalem Babakan Cianjur’. Tahun itu, ia datang ke Cirebon khusus buat memeluk Islam dan berguru pada Sinuhun Sunan Gunung Jati.
Gelar Pangeran Kuningan sebenarnya merupakan anugerah dari Sunan Gunung Jati. Ceritanya putra Sunan Gunung Jati dari perkawinannya dengan Ong Tien Nio yang bergelar Ratu Rara Sumanding ini masih kecil. Oleh karena masih kecil, maka harus ada orang yang menjadi wali. Pangeran Awangga dinobatkan menjadi wali anak Sunan Gunung Jati dan diberi gelar Pengeran Kuningan.
Pusat pemerintahan Pangeran Kuningan berada di masjid Kuningan yang kini dikenal dengan nama Al Mubarok yang berada di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Ternyata butuh perjuangan yang cukup panjang buat menjadikan Pangeran Kuningan sebagai the real hero of Jakarta. Selama ini warga hanya mengenal Fatahillah sebagai satu-satunya pahlawan Jakarta. Bahkan pemerintah sendiri kurang mempublikasikan literatur tentang Pangeran Kuningan ini. Anda tahu, kalo saja tidak ada Drs. H. Wardie Asnawie, barangkali sosok Pangeran Kuningan nggak akan pernah kita kenal. Gara-gara tokoh masyarakat asli Kuningan, Jakarta Selatan ini, masjid Al Mubarok maupun nisan makam Pangeran Kuningan di dalam kompleks Gedung Telkom, jalan Gatot Subroto, nggak akan pernah ada.
“Beliau memang sangat concern dengan sejarah Pangeran Kuningan dan mengumpulkan situs-situsnya,” ujar Achmad Syarif Hidayatulloh, putra ke-5 dari (alm.) Drs. H. Wardie Asnawie.
Barangakali kalo nggak ada (alm.) Asnawie, masjid Al Mubarok nggak akan pernah berdiri sampai sekarang. Padahal masjid tersebut adalah masjid tertua di Jakarta, karena dibangun pada tahun 1527 M. Kenapa masjid ini nggak mungkin eksis tanpa Asnawie? Sebab, Dewi Soekarno pernah meminta suaminya Presiden RI ke-1 Ir. Soekarno membongkar masjid peninggalan Pangeran Kuningan pada tahun 1963. Itu baru masjid, makam Pangeran Kuningan pun begitu.
Makam Pangeran Kuningan berada di sebelah utara masjid Al Mubarok. Pada saat Jakarta dipegang Gubernur Ali Sadikin, makam Pangeran Kuningan dan makam-makam yang lain di sekitar tanah bekas eigendom verpoding nomor 6242 dan 8012 di Desa Koeningan sebalah barat itu digusur.
“Dulu Ali Sadikin memang dikenal sebagai Gubernur penggusur kuburan,” ujar Achmad Syarif.
Gara-gara digusur, makam Pangeran Kuningan hilang. Bagi ahli waris dan juga mayoritas warga setempat, penggusuran makam Pangeran Kuningan sama saja sebagai upaya penghilangan sejarah. Padahal sudah jelas, Pangeran Kuningan adalah tokoh pejuang yang turut andil menaklukkan penjajahan Portugis. Lebih dari itu, beliau juga tokoh penyebar agama Islam di tanah air. Itulah yang membuat Asmawie berjuang menegakkan sejarah. Masa demi pembangunan kita melupakan sejarah?
Perjuangan Asmawie bukan cuma sampai menyelamatkan makam yang digusur di zaman Ali Sadikin, tetapi ketika tanah makam yang kosong kemudian ingin dipindahkan oleh PT. Telkom pada tahun 1986. Perusahaan pemerintah ini ingin mendirikan bangunan Witel IV di bekas makam-makam itu, termasuk bekas makam Pangeran Kuningan. Dalam surat tertanggal 18 September 1986, Asmawie selaku Ketua Yayasan Pangeran Kuningan memohon pada Kepala Wilayah Usaha Telekomunikasi IV, Jakarta agar tidak memindahkan makam Pangeran Kuningan.
Di tahun 1986, antara Yayasan Pangeran Kuningan dan pihak Telkom memang sedikit tegang. Pasalnya, tanah wakaf seluas 1.000 m2 di tanah makam yang akan dipakai PT. Telkom akan dikurangi lagi luasnya. Pihak ahli waris sempat merelakan tanah seluas 500 m2 untuk diberikan ke PT. Telkom lagi, sehingga tanah wakaf tinggal 500 m2.
“Saya masih ingat lawyer pihak Telkom pernah meminta almarhum (Drs. H. Wardie Asnawie-pen) buat memindahkan makam,” jelas Achmad Syarif. “Almarhum malah bertanya pada yang menawari. Kalimatnya begini,’kira-kira menurut Anda kalo gadung teks proklamasi dipindah ke Cirebon gimana?’. Jawab lawyer tersebut,’Ya jangan lah. Itu sama saja menghilangkan sejarah!’. Almarhum langsung komentar,’Nah, itu sama saja dengan memindahkan makam Pangeran Kuningan ini’.”
Nggak cuma Yayasan Kuningan yang mengirimkan surat permohonan agar makam Pangeran Kuningan jangan dipindah. Pihak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Kantor Wilayah (Kanwil) Jakarta bidang permuseuman, sejarah, dan purbakala juga turut membantu. Atas nama Kepala Kanwil Depdikbud DKI Jakarta Hermansyah, sebuah surat tertanggal 26 September 1986 dilayangkan ke Kepala Wilayah Usaha Telekomunikasi IV.
Perjuangan buat menghormati makam Pangeran Kuningan ini memang panjang banget. Meski pada akhirnya gedung Telkom berdiri dan tanah wakaf yang dahulu tersisa tinggal 500 m2 sudah tidak ada lagi, toh Asmawie tetap berjuang. Perjuangannya terakhir sebelum beliau meninggal pada 7 Januari 2008, terjadi pada tahun 2004. Pada tahun itu, tepatnya 17 Juni 2004, Yayasan Pangeran Kuningan berhasil meletakkan batu nisan di dalam kompleks gedung PT. Telkom. Itulah satu-satunya petunjuk seorang pahlawan Jakarta bernama Pangeran Kuningan dimakamkan.
“Sebetulnya nisan itu bukan perjuangan terakhir almarhum,” jelas Achmad Syarif. “Beliau pernah meminta Telkom untuk membuatkan pagar di sekitar nisan agar orang bisa menghargai Pangeran Kuningan. Tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan.”
Memang sih ketika saya berkunjung ke makam Pangeran Kuningan, nggak terlihat kesan di tempat itu sebagai tempat peristirahatan terakhir Pangeran Kuningan. Bayangkan, lokasi makan di pojokan dan berada di sebuah trotoar yang ada di lokasi parkir. Menyedihkan bukan? Kalo orang yang nggak ngerti perjuangan Pangeran Kuningan, nisan itu barangkali jadi tempat duduk. Sambil nunggu majikan lagi berkantor di gedung Telkom, sang sopir duduk di batu nisan. Inilah yang membuat kita kurang menghargai sejarah dan mereka yang pernah memerdekakan negara ini dari penjajah.
“Perjuangan memang belum selesai!” tegas Achmad Syarif. “Sebenarnya ada satu keinginan almarhum yang juga belum sempat terwujud. Memang sulit, tetapi sebenarnya bisa dilakukan, yakni menjadikan nama Pangeran Kuningan sebagai nama jalan sebagaimana nama Pangeran Antasari atau Pangeran Diponegoro. Masa nama pejuang dari daerah dijadikan nama jalan di Jakarta, eh sementara pejuang yang memperjuangkan Jakarta malah nggak dijadikan nama jalan? Masa pemerintah lebih suka menamakan jalan Warung Buncit ketimbang nama-nama pahlawan? Warung Buncit itu kan cuma sebuah warung etnis Tionghoa yang berperut buncit. Kontribusi Pangeran Kuningan terhadap perjuangan lebih besar daripada Warung Buncit itu.”
http://3.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S76T2sWM1NI/AAAAAAAADO0/IowGzDITwY0/s1600/P4060289.JPG
http://3.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S7vl-XGAymI/AAAAAAAADOE/6ZFiyPq-8cw/s1600/P1010278.JPG
http://4.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S76aYxNESAI/AAAAAAAADO8/hiib6LRZwWg/s1600/P1010273.JPG
http://2.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S7vdXCvcTRI/AAAAAAAADNs/Iy5zwXM3YmE/s1600/P4060290.JPG
http://3.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S7vfmkRbbMI/AAAAAAAADN0/sDHF-pOA4j0/s1600/P4060292.JPG
Makam Pangeran Kuningan yang ada di belakang gedung Telkom. Butuh perjuangan buat mengenalkan pahlawan yang mengusir Portugis dan mensiarkan agama Islam di Jakarta ini. Masa cuma dibuatkan nisan, di bawah tangga gedung dan di trotoar pula. Menyedihkan!
Informasi Sejarah berasal dari rangkuman :
Informasi warga senior yang menjadi ahli waris maupun melakukan studi literatur dari dua buku, yakni Mengungkap Kampoeng Koeningan: Nilai Sejarah dan Warisan Sosial Budaya Kota Jakarta (Sudarman Juwono dan Wardie Asnawie; November 2005; Kuningan Press) dan Makam Pangeran Kuningan Jakarta dan Mesjid Tua Bersejarah ‘Al-Mubarok’ (1986; Yayasan Pangeran Kuningan).
sibolang84
30th December 2010, 10:55 AM
nice inpo ndan...
MissV
30th December 2010, 11:16 AM
nais inpo ...
C0me2Pap4
31st December 2010, 11:35 PM
Keren ndan... klo ditambah sumber ato referensi lebih maknyos deh
iya sih tp ane ambilnya ga dr 1sumber ndan :gomen:
Kuningan sejarah nya gimana tuh.. padahal ane pengen tau.
:sengsara:
dah dijwb sm komandan Zedleppelin :courage:
http://3.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S76T2sWM1NI/AAAAAAAADO0/IowGzDITwY0/s1600/P4060289.JPG
http://3.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S7vl-XGAymI/AAAAAAAADOE/6ZFiyPq-8cw/s1600/P1010278.JPG
http://4.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S76aYxNESAI/AAAAAAAADO8/hiib6LRZwWg/s1600/P1010273.JPG
http://2.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S7vdXCvcTRI/AAAAAAAADNs/Iy5zwXM3YmE/s1600/P4060290.JPG
http://3.bp.blogspot.com/_2swXd_IJRSY/S7vfmkRbbMI/AAAAAAAADN0/sDHF-pOA4j0/s1600/P4060292.JPG
Makam Pangeran Kuningan yang ada di belakang gedung Telkom. Butuh perjuangan buat mengenalkan pahlawan yang mengusir Portugis dan mensiarkan agama Islam di Jakarta ini. Masa cuma dibuatkan nisan, di bawah tangga gedung dan di trotoar pula. Menyedihkan!
kyna master sejarah jg nih :shake:
mau taro dpn tp g muat jd ane taro linknya aja y :gomen:
sersankero
31st December 2010, 11:54 PM
mantap dan... baru tau ane...:2good:
sazory
1st January 2011, 01:55 AM
tambahin nih ndan
"GUDANG PELURU"
udeh pada tau kan.. dulunya nih tempat jadi penyimpanan amunisi orang belanda ndan
:gg:
basta323
1st January 2011, 10:11 AM
Nice Shared Ndan :hore:
tigerputih
1st January 2011, 12:21 PM
info yg bagus ndan..soalnya ane jg baru tau..btw yg daerah Gunung Sahari tu sampe saat ini angker ga?? :huaa:
dedegila
10th November 2011, 11:32 PM
wah keren infonya ndan,.
ane kasih ini ndan :melonndan: hahaha
genghiskhan
10th November 2011, 11:35 PM
ane dimenteng ndan...dah tau:gossip:
octopuz
10th November 2011, 11:36 PM
wiihh, sumbernya darimana tuh ndan?:ceriwislove:
hijiduatilu
11th November 2011, 04:23 AM
ane baru tau tuh ....
vBulletin® v3.8.14 by DRC, Copyright ©2000-2025, vBulletin Solutions Inc.