atheis
19th June 2011, 09:20 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=77607&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=77607&width=490)
TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO Interaktif, Jakarta- Mabes Polri masih belum bisa mengidentifikasi kelompok asal pengirim bom yang meledak di SM Swalayan, Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada pukul 09.00 WIB tadi pagi.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, polisi sampai saat ini masih memeriksa tiga orang yang diduga kuat sebagai pengantar paket bom itu di Mapolda Sumatera Selatan.
�Belum tahu dari kelompok mana, tapi kami masih memeriksa tiga orang yang diduga pengirim,� kata Boy saat dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2011. Boy juga tidak merinci identitas ketiga orang itu.
Saat ditanya apakah bom yang meledak di swalayan itu berjenis sama dengan bom buku atau jenis bom lain yang sudah ada, Boy juga belum bisa memastikan. Ia beralasan, polisi sampai saat ini masih mendalami kasus itu. Ia juga mengatakan hal sama saat ditanya mengenai motif pengiriman bom ke swalayan itu. �Belum tahu. Kami masih mendalami,� Boy menambahkan.
Peristiwa itu sendiri berawal saat sebuah paket berukuran 15x20 cm2 dikirim ke sebuah swalayan bernama SM yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Paket yang ditujukan kepada pemilik swalayan bernama Hindra Sumarjono itu sampai di swalayan pada Jumat, 17 Juni 2011 pukul 17.12 WIB dan diterima salah seorang petugas keamanan swalayan itu bernama Yudi.
Karena Hindra tidak ada di lokasi saat paket itu sampai, petugas keamanan kemudian menyimpan dan menyerahkan kepada Hindra keesokan harinya pukul 09.00 WIB. Kemudian, saat dibuka paket itu meledak sehingga Hindra mengalami luka di bagian perut dan sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit.
ARIE FIRDAUS
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/06/18/brk,20110618-341642,id.html)
TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO Interaktif, Jakarta- Mabes Polri masih belum bisa mengidentifikasi kelompok asal pengirim bom yang meledak di SM Swalayan, Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada pukul 09.00 WIB tadi pagi.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, polisi sampai saat ini masih memeriksa tiga orang yang diduga kuat sebagai pengantar paket bom itu di Mapolda Sumatera Selatan.
�Belum tahu dari kelompok mana, tapi kami masih memeriksa tiga orang yang diduga pengirim,� kata Boy saat dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2011. Boy juga tidak merinci identitas ketiga orang itu.
Saat ditanya apakah bom yang meledak di swalayan itu berjenis sama dengan bom buku atau jenis bom lain yang sudah ada, Boy juga belum bisa memastikan. Ia beralasan, polisi sampai saat ini masih mendalami kasus itu. Ia juga mengatakan hal sama saat ditanya mengenai motif pengiriman bom ke swalayan itu. �Belum tahu. Kami masih mendalami,� Boy menambahkan.
Peristiwa itu sendiri berawal saat sebuah paket berukuran 15x20 cm2 dikirim ke sebuah swalayan bernama SM yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Paket yang ditujukan kepada pemilik swalayan bernama Hindra Sumarjono itu sampai di swalayan pada Jumat, 17 Juni 2011 pukul 17.12 WIB dan diterima salah seorang petugas keamanan swalayan itu bernama Yudi.
Karena Hindra tidak ada di lokasi saat paket itu sampai, petugas keamanan kemudian menyimpan dan menyerahkan kepada Hindra keesokan harinya pukul 09.00 WIB. Kemudian, saat dibuka paket itu meledak sehingga Hindra mengalami luka di bagian perut dan sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit.
ARIE FIRDAUS
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/06/18/brk,20110618-341642,id.html)