Exorcist
18th June 2011, 06:35 PM
http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/06/07/1125594620X310.jpg
KOMPAS.com - Casey Stoner tak mau jumawa dengan performanya yang ciamik dalam tiga balapan terakhir. Karena itu, pebalap asal Australia tersebut menepis anggapan bahwa dia akan terus merajai balapan MotoGP musim 2011 ini, termasuk pada seri ketujuh di Assen, Belanda, pekan depan.
Memang, Stoner tampil sangat impresif dan mendominasi tiga seri terakhir di Le Mans, Catalunya dan Silverstone. Alhasil, juara dunia 2007 tersebut kini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 18 poin atas rival terdekatnya dari Yamaha, Jorge Lorenzo.
Di Assen, Stoner juga punya peluang yang sangat besar untuk melanjutkan dominasinya sekaligus mencetak empat kemenangan berturut-turut, yang akan menjadi prestasi terbesar pertama dalam kariernya. Pasalnya, sirkuit tersebut menjadi salah satu favoritnya.
Akan tetapi, pebalap Repsol Honda ini tak mau terlena dengan apa yang sudah didapatkan bersama tim HRC. Dia tetap berhati-hati dengan ancaman para rivalnya, meskipun pada musim ini Stoner menjadi pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak, yaitu empat kali dari enam seri yang sudah dilakoni.
Berdasarkan kalender, empat seri ke depan (Assen, Mugello, Sachsenring dan Laguna Seca) merupakan trek di mana Stoner pernah meraih kesuksesan ketika masih bersama Ducati. Tetapi dia mengakui, hal tersebut tidak menjadi jaminan dirinya bisa melakukan lagi.
"Saya sangat menikmati sejumlah trek yang akan datang, tetapi segalanya bisa terjadi dalam balapan. Saya mungkin melakukan sebuah kesalahan, sehingga perlu melihat apa yang terjadi. Karena saya memenangi balapan sebelumnya, tidak ada hubungan dengan hal itu," ujar Stoner.
Setelah menjalani enam seri, tampaknya perburuan gelar juara dunia musim ini mengerucut hanya kepada dua pebalap, yaitu Stoner dan Lorenzo, yang terpaksa lengser dari puncak klasemen setelah dia gagal finis di Silverstone. Ini untuk pertama kalinya juara dunia MotoGP tersebut tidak bisa finis sejak di Phillip Island pada Oktober 2009.
Dengan Valentino Rossi masih berjuang keras untuk membuat Ducati GP11 tampil lebih konsisten supaya bisa naik podium dan Dani Pedrosa masih bergelut dengan cedera patah tulang selang--sehingga sudah absen di Catalunya dan Silverstone--, Stoner mengakui bahwa Lorenzo menjadi rival terberat.
"Jorge menjadi satu-satunya pesaing untuk mengejar gelar juara dunia saat ini. Meskipun demikian, masih ada pebalap lain yang bisa memberikan ancaman.
"Apa yang membuat Jorge begitu impresif tahun lalu adalah bahwa kepercayaan dirinya terus terbangun. Saya tidak melihat Yamaha lebih buruk daripada tahun lalu. Jika demikian, mereka harus kembali ke motor tahun lalu. Motor kami tidak jauh lebih baik dari tahun lalu. Ini adalah motor yang sama seperti 2010.
"Jorge punya kepercayaan diri yang tinggi tahun lalu, dan itu sebabnya dia semakin cepat dan cepat, sehingga sedikit mengejutkan bahwa dia kadang-kadang kesulitan untuk menyamakan catatan waktu dari tahun lalu."
SUMBER (http://olahraga.kompas.com/read/2011/06/17/17192340/Stoner.Tak.Mau.Terlena)
KOMPAS.com - Casey Stoner tak mau jumawa dengan performanya yang ciamik dalam tiga balapan terakhir. Karena itu, pebalap asal Australia tersebut menepis anggapan bahwa dia akan terus merajai balapan MotoGP musim 2011 ini, termasuk pada seri ketujuh di Assen, Belanda, pekan depan.
Memang, Stoner tampil sangat impresif dan mendominasi tiga seri terakhir di Le Mans, Catalunya dan Silverstone. Alhasil, juara dunia 2007 tersebut kini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 18 poin atas rival terdekatnya dari Yamaha, Jorge Lorenzo.
Di Assen, Stoner juga punya peluang yang sangat besar untuk melanjutkan dominasinya sekaligus mencetak empat kemenangan berturut-turut, yang akan menjadi prestasi terbesar pertama dalam kariernya. Pasalnya, sirkuit tersebut menjadi salah satu favoritnya.
Akan tetapi, pebalap Repsol Honda ini tak mau terlena dengan apa yang sudah didapatkan bersama tim HRC. Dia tetap berhati-hati dengan ancaman para rivalnya, meskipun pada musim ini Stoner menjadi pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak, yaitu empat kali dari enam seri yang sudah dilakoni.
Berdasarkan kalender, empat seri ke depan (Assen, Mugello, Sachsenring dan Laguna Seca) merupakan trek di mana Stoner pernah meraih kesuksesan ketika masih bersama Ducati. Tetapi dia mengakui, hal tersebut tidak menjadi jaminan dirinya bisa melakukan lagi.
"Saya sangat menikmati sejumlah trek yang akan datang, tetapi segalanya bisa terjadi dalam balapan. Saya mungkin melakukan sebuah kesalahan, sehingga perlu melihat apa yang terjadi. Karena saya memenangi balapan sebelumnya, tidak ada hubungan dengan hal itu," ujar Stoner.
Setelah menjalani enam seri, tampaknya perburuan gelar juara dunia musim ini mengerucut hanya kepada dua pebalap, yaitu Stoner dan Lorenzo, yang terpaksa lengser dari puncak klasemen setelah dia gagal finis di Silverstone. Ini untuk pertama kalinya juara dunia MotoGP tersebut tidak bisa finis sejak di Phillip Island pada Oktober 2009.
Dengan Valentino Rossi masih berjuang keras untuk membuat Ducati GP11 tampil lebih konsisten supaya bisa naik podium dan Dani Pedrosa masih bergelut dengan cedera patah tulang selang--sehingga sudah absen di Catalunya dan Silverstone--, Stoner mengakui bahwa Lorenzo menjadi rival terberat.
"Jorge menjadi satu-satunya pesaing untuk mengejar gelar juara dunia saat ini. Meskipun demikian, masih ada pebalap lain yang bisa memberikan ancaman.
"Apa yang membuat Jorge begitu impresif tahun lalu adalah bahwa kepercayaan dirinya terus terbangun. Saya tidak melihat Yamaha lebih buruk daripada tahun lalu. Jika demikian, mereka harus kembali ke motor tahun lalu. Motor kami tidak jauh lebih baik dari tahun lalu. Ini adalah motor yang sama seperti 2010.
"Jorge punya kepercayaan diri yang tinggi tahun lalu, dan itu sebabnya dia semakin cepat dan cepat, sehingga sedikit mengejutkan bahwa dia kadang-kadang kesulitan untuk menyamakan catatan waktu dari tahun lalu."
SUMBER (http://olahraga.kompas.com/read/2011/06/17/17192340/Stoner.Tak.Mau.Terlena)