younoob
15th August 2010, 01:34 AM
http://images.detik.com/content/2009/11/16/766/hemianopia-(sciencedaily)-dalam.jpg
Penderita Hemianopia memiliki pandangan terbatas pada bidang yang dilihatnya. Kadang-kadang obyek yang tadinya kelihatan sekonyong-konyong hilang atau menjadi gelap. Penderita Hemianopia sangat tidak aman jika harus menyetir.
Hemianopia terjadi antara lain akibat stroke atau cedera kepala. Peneliti menemukan pasien dengan Hemianopia sangat kesulitan mendeteksi pejalan kaki saat menyetir, padahal bagi orang dengan mata normal pejalan kaki sangat terlihat jelas.
Hasil penelitian ini sangat berlawanan dengan penelitian sebelumnya bahwa penderita hemianopia aman untuk mengemudi. "Penelitian kami ini untuk mendorong upaya agar penderita Hemianopia bisa mengemudi dengan aman," kata Dr. Alex Bowers, asisten peneliti di Schepens seperti dilansir dari autoevolution, Senin (16/11/2009).
"Hasil penelitian ini sangat penting, itu artinya kita harus terus melihat dengan teliti terhadap orang-orang dengan kondisi seperti ini dan melakukan evaluasi terhadap individunya untuk menentukan pola yang sesuai bagi mereka mengemudi," kata Dr Eli Peli, kepala peneliti kajian dan ilmuwan senior di Schepens Eye Research Institute.
Sedikitnya ada 22 negara bagian di AS dan banyak negara lain yang melarang penderita Hemianopia mengemudi karena tidak memenuhi persyaratan penglihatan bidang visual untuk mendapatkan lisensi mengemudi. Mereka tidak tahu kenapa mereka tidak bisa melihat dan sering tersandung ketika berjalan sehingga mengemudi membuatnya jadi lebih berbahaya.
Para ilmuwan menemukan bahwa pengemudi yang menderita Hemianopia rata-rata hanya bisa mendeteksi 45 persen para pejalan kaki. Para ahli kini sedang bekerja untuk menentukan apakah bantuan optik dengan memperluas bidang pandangan seperti memberikan kacamata prisma perifer bisa membantu pengemudi yang menderita Hemianopia.
sumber (http://health.detik.com/read/2009/11/16/130557/1242513/766/menyetir-berbahaya-bagi-penderita-hemianopia)
Penderita Hemianopia memiliki pandangan terbatas pada bidang yang dilihatnya. Kadang-kadang obyek yang tadinya kelihatan sekonyong-konyong hilang atau menjadi gelap. Penderita Hemianopia sangat tidak aman jika harus menyetir.
Hemianopia terjadi antara lain akibat stroke atau cedera kepala. Peneliti menemukan pasien dengan Hemianopia sangat kesulitan mendeteksi pejalan kaki saat menyetir, padahal bagi orang dengan mata normal pejalan kaki sangat terlihat jelas.
Hasil penelitian ini sangat berlawanan dengan penelitian sebelumnya bahwa penderita hemianopia aman untuk mengemudi. "Penelitian kami ini untuk mendorong upaya agar penderita Hemianopia bisa mengemudi dengan aman," kata Dr. Alex Bowers, asisten peneliti di Schepens seperti dilansir dari autoevolution, Senin (16/11/2009).
"Hasil penelitian ini sangat penting, itu artinya kita harus terus melihat dengan teliti terhadap orang-orang dengan kondisi seperti ini dan melakukan evaluasi terhadap individunya untuk menentukan pola yang sesuai bagi mereka mengemudi," kata Dr Eli Peli, kepala peneliti kajian dan ilmuwan senior di Schepens Eye Research Institute.
Sedikitnya ada 22 negara bagian di AS dan banyak negara lain yang melarang penderita Hemianopia mengemudi karena tidak memenuhi persyaratan penglihatan bidang visual untuk mendapatkan lisensi mengemudi. Mereka tidak tahu kenapa mereka tidak bisa melihat dan sering tersandung ketika berjalan sehingga mengemudi membuatnya jadi lebih berbahaya.
Para ilmuwan menemukan bahwa pengemudi yang menderita Hemianopia rata-rata hanya bisa mendeteksi 45 persen para pejalan kaki. Para ahli kini sedang bekerja untuk menentukan apakah bantuan optik dengan memperluas bidang pandangan seperti memberikan kacamata prisma perifer bisa membantu pengemudi yang menderita Hemianopia.
sumber (http://health.detik.com/read/2009/11/16/130557/1242513/766/menyetir-berbahaya-bagi-penderita-hemianopia)