lazuard
15th June 2011, 03:58 PM
http://photoserver.ws/images/QUUs4df5ae13e2fd1.gif
Saya terkesima ketika mendengar uraian panjang lebar tentang perjalanan tim ekspedisi garis depan nusantara. Kang Saat begitu mempesona menyampaikan materinya. Pria kelahiran Bandung 57 tahun yang lalu ini, masih nampak muda dan memiliki semangat tinggi untuk menjelajah dan mendata 92 pulau terdepan Indonesia.
Sebagai orang yang dibesarkan di daerah Tanjung Priok, laut buat saya adalah hal yang biasa. Tetapi bagi orang gunung seperti mereka, tentu laut bukanlah hal yang biasa. Apalagi bila menghadapi ganasnya ombak di lautan, dan goyanganya, tentu mereka akan muntah-muntah dibuatnya.
Namun, berbekal tekad yang kuat, orang-orang Bandung itu nekad untuk menjelajah dan mendata 92 pulau terdepan (terluar) Indonesia yang terdiri dari 45 kabupaten, 19 propinsi, 28.545 kilometer, dan 1.092 hari. Saya benar-benar salut dengan mereka yang memiliki nyali yang luar biasa.
Ternyata tekad yang kuat, membuat ide gila mereka menjadi kenyataan. Meskipun mereka mengelilingi nusantara hampir 3 tahun lamanya, setidaknya mereka telah membuktkan bahwa Indonesia adalah negara kaya. Negara bahari dengan sumber kekayaan alam yang taka akn pernah habis. hanya saja, kekayaan alam kita lebih banyak dinikmati oleh orang asing ketimbang orang negeri sendiri. Kenapa hal ini sampai terjadi?
Saya sempat termehek-mehek ketika kang Saat menceritakan pengalamannya berkeliling Nusantara walaupun dengan transportasi biasa. Bahkan memakai kendaraan umum pula. Artinya, kita bisa berkeliling nusantara tanpa bantuan pemerintah, dan berusaha untuk mandiri menyaksikan keindahan negeri.
http://bloggerbekasi.com/wp-content/uploads/2011/04/IMG_0469.jpg
Saya membaca buku laporan mereka. Dari menjelajah dan mendata 92 pulau terdepan Indonesia, tim wanadri bersama rumah nusantara menemukan 31 pulau berpenghuni tetap, 13 pulau berpenghuni musiman, dan 48 pulau tidak berpenghuni. Masalah transportasi menuju pulau-pulau terdepan harus menjadi perhatian utama yang membutuhkan �politikal will� sangat kuat dari pemerintah RI untuk segera mengkaji secara mendalam. Ada 3 (tiga) kebutuhan mendasar masyarakat pulau-pulau terdepan nusantara yang harus segera diprioritaskan pemenuhannya.
Saya pun menjadi ingin membeli buku yang mereka susun. Judulnya Menjaga tepian tanah air, beranda terdepan Nusantara, dan Perahu Tradisi Nusantara yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia. Semoga para pengelola perpustakaan di negeri ini segera membuaru buku-buku bagus hasil perjalanan mereka yang luar biasa.
inilah mereka para petualang yang berhasil menoreh sejarah menjelajahi 92 pulau terdepan nusantara
Tim dan crue awak kapal Ekspedisi Garis Depan Nusantara
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7517-150x150.jpg
Haris Mulyadi
Ketua Tim Operasi Ekspedisi Garis Depan Nusantara. Ia merancang rute perjalanan ekspedisi dari wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Anggota Wanadri 1990, angkatan Bayu Rawa. Pemimpin redaksi Buletin Wanadri.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/galih3-150x150.jpg
Galih Donikara
beliau sebagai pendaki gunung es . Pernah mendaki Gunung Everest pada tahun 1997, Cartenz Pyramid di tahun 1991-1999, dan Mount Danavan di Iran. Keterlibatannya di Wanadri dimulai sejak tahun 1989. Di Ekspedisi Wilayah Tengah Indonesia, Galih terlibat penuh dan tergabung dalam Tim Nusa Antara II.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DR239412-150x150.jpg
Irwanto Iskandar
Ketua Pelaksana Harian Ekspedisi Garis Depan Nusantara ini merupakan anggota Wanadri angkatan Rawa Laut. Pelatih Rock Climbing Pusdik Sandha Linud Grup 3 Batujajar Bandung. Bapak asal Surabaya ini juga merupakan Editor Buletin Wanadri.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/1116722-150x150.jpg
Donny Rachmansyah
Salah satu eksponen Rumah Nusantara. Pernah membuat buku seri tentang kebudayaan Nusantara bersama Yayasan Budaya Indonesia. Beliau terlibat penuh di Ekspedisi Wilayah Barat, Tengah, dan Timur untuk mendata budaya masyarakat di pulau terdepan.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/1157036-150x150.jpg
Prasidi W Sarjana
Anggota Wanadri angkatan 1971, Tapak Rimba. Pendidikan Freefall diikutinya tahun 1972 dan 1975 bersama Para Brimob. Berbagai kegiatan ekspedisi pernah diikutinya, Antara lain Ekspedisi Kahayan-Kalimantan, Ekspedisi Paus Lamalera-Nusa Tenggara Timur, Ekspedisi Jayawijaya-Papua, Ekspedisi Alpen-Swiss, Ekspedisi Garwhal Himalaya-India, Ekspedisi Pumori-Nepal, Terakhir ia tergabung di Ekspedisi Garis Depan Nusantara.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/n1219040856_1068385_7810-150x150.jpg
Didi Sugandi
Videographer kegiatan ekspedisi Garis Depan Nusantara. Pada tahun 1980an, Didi pernah membuat film dokumentasi tentang tenun ikat di Wilayah Timur Indonesia, Khususnya Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Organisasi Non Pemerintah dan Leeds University, Inggris. Alumnus Seni Rupa Institut Tekhnologi Bandung ini mempunyai hobi panjat tebing.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7832-150x150.jpg
Asrul Sani
Asrul Sani, Anggota Wanadri angkatan 1999. Ilustrator dan Videographer Ekspedisi Garis Depan Nusantara. Sebelum tergabung di Tim Garis Depan Nusantara, Asrul pernah melakukan ekspedisi Nusa Barung dan Ekspedisi Sojol. Terlibat penuh di Ekspedisi Garis Depan Nusantara Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_6581-150x150.jpg
Yudi Barkah
Anggota Wanadri angkatan 1996, Elang Rawa. Terlibat penuh di Ekspedisi Garis Depan Nusantara di Wilayah Barat, Tengah, dan Timur. Di Garis Depan Nusantara, Yudi bertugas mendata aspek ekonomi dan sosial masyarakat dengan tergabung di Tim Nusa Antara II. Pada kurun waktu 1998-1999, Yudi ikut program pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Karang Wangi, Cidaun, Cianjur, Jawa Barat. Ia bertindak sebagai fasilitator infrastruktur desa tersebut. Ekspedisi Sojol, Sulawesi Tengah dan Ekspedisi Nusa Barung juga pernah diikutinya.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DR239374-150x150.jpg
Aloysius Aditya Prabowo
Sarjana Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini mulai tergabung di Wanadri pada tahun 2005. Adit, panggilan akrabnya, pernah melakukan Ekspedisi Nusa Barung pada tahun 2007. Ekspedisi Garis Depan Nusantara Wilayah Timur, ia mulai terlibat penuh dengan tergabung di Tim Nusa Antara I.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7844-150x150.jpg
Arif Hamidi
Biolog lulusan Institut Tekhnologi Bandung. Mulai terlibat Ekspedisi Garis Depan Nusantara di Wilayah Tengah Indonesia. Arif bertugas mendata kekayaan flora dan fauna di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/Sam-150x150.jpg
Deni Sambas
Anggota Wanadri angkatan 2005, Hujan Rimba. Arsitek lulusan Universitas Pendidikan Indonesia ini terlibat penuh di Ekspedisi Garis Depan Nusantara Di Wilayah Barat, Tengah, dan Timur. Sebelumnya, pada tahun 2007 , Deni ikut serta dalam Ekspedisi Nusa Barung sebagai fotografer. Di Wilayah Barat, Deni bergabung dengan Tim Kapal dengan Kapal Motor Deklarasi Djuanda . Di kegiatan Ekspedisi, Deni memotret alam dan kehidupan di pulau terdepan.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/PB190158-150x150.jpg
Jimmy Siska
Anggota Wanadri angkatan 2005, Hujan Rimba. Ekspedisi Leuser, Nanggroe Aceh Darussalam diikutinya pada tahun 2008. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Ekasakti, Padang, Sumatera Barat.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7886-150x150.jpg
Arif Fathurrahman
Anggota Wanadri 2005, Hujan Rimba. Pernah mengikuti Ekspedisi Nusa Barung tahun 2007 bersama Wanadri. Eksplorer Search and Rescue diikutinya di Gunung Argopuro, Jawa Timur tahun 2006 dan Gunung Agung, Bali 2008. Gempa Yogyakarta 2006, Pangandaran 2006, dan Gempa Tasikmalaya-Garut 2009, Arif ikut membantu penanganan gempa tersebut.
Nahkoda dan awak Kapal Layar Motor Cinta Laut:
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_8199-150x150.jpg
Daeng Hidayat
Nahkoda Cinta Laut. Pernah bekerja di perusahaan ikan di Kepulauan Aru selama 14 tahun. Setelah itu, ia turut serta dalam pembuatan Cinta Laut dan bekerja pada Lembaga Perahu.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_8202-150x150.jpg
Andi Lawan
Juru mudi Cinta Laut.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_8203-150x150.jpg
Basroni
Juru masak di Kapal Layar Motor Cinta Laut. Pernah bekerja di perusahaan pembuat kapal di Balikpapan, Kalimantan Timur.
jangan lupa,melonya ya ndan:melonndan::melonndan::melonndan:
kunjugi juga thread ane yang atu ini ya ndan
menengok situs purbakala di pulau kakos,papua barat(ekspedisi pulau terdepan nusantara) (http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9184055)
Saya terkesima ketika mendengar uraian panjang lebar tentang perjalanan tim ekspedisi garis depan nusantara. Kang Saat begitu mempesona menyampaikan materinya. Pria kelahiran Bandung 57 tahun yang lalu ini, masih nampak muda dan memiliki semangat tinggi untuk menjelajah dan mendata 92 pulau terdepan Indonesia.
Sebagai orang yang dibesarkan di daerah Tanjung Priok, laut buat saya adalah hal yang biasa. Tetapi bagi orang gunung seperti mereka, tentu laut bukanlah hal yang biasa. Apalagi bila menghadapi ganasnya ombak di lautan, dan goyanganya, tentu mereka akan muntah-muntah dibuatnya.
Namun, berbekal tekad yang kuat, orang-orang Bandung itu nekad untuk menjelajah dan mendata 92 pulau terdepan (terluar) Indonesia yang terdiri dari 45 kabupaten, 19 propinsi, 28.545 kilometer, dan 1.092 hari. Saya benar-benar salut dengan mereka yang memiliki nyali yang luar biasa.
Ternyata tekad yang kuat, membuat ide gila mereka menjadi kenyataan. Meskipun mereka mengelilingi nusantara hampir 3 tahun lamanya, setidaknya mereka telah membuktkan bahwa Indonesia adalah negara kaya. Negara bahari dengan sumber kekayaan alam yang taka akn pernah habis. hanya saja, kekayaan alam kita lebih banyak dinikmati oleh orang asing ketimbang orang negeri sendiri. Kenapa hal ini sampai terjadi?
Saya sempat termehek-mehek ketika kang Saat menceritakan pengalamannya berkeliling Nusantara walaupun dengan transportasi biasa. Bahkan memakai kendaraan umum pula. Artinya, kita bisa berkeliling nusantara tanpa bantuan pemerintah, dan berusaha untuk mandiri menyaksikan keindahan negeri.
http://bloggerbekasi.com/wp-content/uploads/2011/04/IMG_0469.jpg
Saya membaca buku laporan mereka. Dari menjelajah dan mendata 92 pulau terdepan Indonesia, tim wanadri bersama rumah nusantara menemukan 31 pulau berpenghuni tetap, 13 pulau berpenghuni musiman, dan 48 pulau tidak berpenghuni. Masalah transportasi menuju pulau-pulau terdepan harus menjadi perhatian utama yang membutuhkan �politikal will� sangat kuat dari pemerintah RI untuk segera mengkaji secara mendalam. Ada 3 (tiga) kebutuhan mendasar masyarakat pulau-pulau terdepan nusantara yang harus segera diprioritaskan pemenuhannya.
Saya pun menjadi ingin membeli buku yang mereka susun. Judulnya Menjaga tepian tanah air, beranda terdepan Nusantara, dan Perahu Tradisi Nusantara yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia. Semoga para pengelola perpustakaan di negeri ini segera membuaru buku-buku bagus hasil perjalanan mereka yang luar biasa.
inilah mereka para petualang yang berhasil menoreh sejarah menjelajahi 92 pulau terdepan nusantara
Tim dan crue awak kapal Ekspedisi Garis Depan Nusantara
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7517-150x150.jpg
Haris Mulyadi
Ketua Tim Operasi Ekspedisi Garis Depan Nusantara. Ia merancang rute perjalanan ekspedisi dari wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Anggota Wanadri 1990, angkatan Bayu Rawa. Pemimpin redaksi Buletin Wanadri.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/galih3-150x150.jpg
Galih Donikara
beliau sebagai pendaki gunung es . Pernah mendaki Gunung Everest pada tahun 1997, Cartenz Pyramid di tahun 1991-1999, dan Mount Danavan di Iran. Keterlibatannya di Wanadri dimulai sejak tahun 1989. Di Ekspedisi Wilayah Tengah Indonesia, Galih terlibat penuh dan tergabung dalam Tim Nusa Antara II.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DR239412-150x150.jpg
Irwanto Iskandar
Ketua Pelaksana Harian Ekspedisi Garis Depan Nusantara ini merupakan anggota Wanadri angkatan Rawa Laut. Pelatih Rock Climbing Pusdik Sandha Linud Grup 3 Batujajar Bandung. Bapak asal Surabaya ini juga merupakan Editor Buletin Wanadri.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/1116722-150x150.jpg
Donny Rachmansyah
Salah satu eksponen Rumah Nusantara. Pernah membuat buku seri tentang kebudayaan Nusantara bersama Yayasan Budaya Indonesia. Beliau terlibat penuh di Ekspedisi Wilayah Barat, Tengah, dan Timur untuk mendata budaya masyarakat di pulau terdepan.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/1157036-150x150.jpg
Prasidi W Sarjana
Anggota Wanadri angkatan 1971, Tapak Rimba. Pendidikan Freefall diikutinya tahun 1972 dan 1975 bersama Para Brimob. Berbagai kegiatan ekspedisi pernah diikutinya, Antara lain Ekspedisi Kahayan-Kalimantan, Ekspedisi Paus Lamalera-Nusa Tenggara Timur, Ekspedisi Jayawijaya-Papua, Ekspedisi Alpen-Swiss, Ekspedisi Garwhal Himalaya-India, Ekspedisi Pumori-Nepal, Terakhir ia tergabung di Ekspedisi Garis Depan Nusantara.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/n1219040856_1068385_7810-150x150.jpg
Didi Sugandi
Videographer kegiatan ekspedisi Garis Depan Nusantara. Pada tahun 1980an, Didi pernah membuat film dokumentasi tentang tenun ikat di Wilayah Timur Indonesia, Khususnya Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Organisasi Non Pemerintah dan Leeds University, Inggris. Alumnus Seni Rupa Institut Tekhnologi Bandung ini mempunyai hobi panjat tebing.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7832-150x150.jpg
Asrul Sani
Asrul Sani, Anggota Wanadri angkatan 1999. Ilustrator dan Videographer Ekspedisi Garis Depan Nusantara. Sebelum tergabung di Tim Garis Depan Nusantara, Asrul pernah melakukan ekspedisi Nusa Barung dan Ekspedisi Sojol. Terlibat penuh di Ekspedisi Garis Depan Nusantara Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_6581-150x150.jpg
Yudi Barkah
Anggota Wanadri angkatan 1996, Elang Rawa. Terlibat penuh di Ekspedisi Garis Depan Nusantara di Wilayah Barat, Tengah, dan Timur. Di Garis Depan Nusantara, Yudi bertugas mendata aspek ekonomi dan sosial masyarakat dengan tergabung di Tim Nusa Antara II. Pada kurun waktu 1998-1999, Yudi ikut program pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Karang Wangi, Cidaun, Cianjur, Jawa Barat. Ia bertindak sebagai fasilitator infrastruktur desa tersebut. Ekspedisi Sojol, Sulawesi Tengah dan Ekspedisi Nusa Barung juga pernah diikutinya.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DR239374-150x150.jpg
Aloysius Aditya Prabowo
Sarjana Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini mulai tergabung di Wanadri pada tahun 2005. Adit, panggilan akrabnya, pernah melakukan Ekspedisi Nusa Barung pada tahun 2007. Ekspedisi Garis Depan Nusantara Wilayah Timur, ia mulai terlibat penuh dengan tergabung di Tim Nusa Antara I.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7844-150x150.jpg
Arif Hamidi
Biolog lulusan Institut Tekhnologi Bandung. Mulai terlibat Ekspedisi Garis Depan Nusantara di Wilayah Tengah Indonesia. Arif bertugas mendata kekayaan flora dan fauna di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/Sam-150x150.jpg
Deni Sambas
Anggota Wanadri angkatan 2005, Hujan Rimba. Arsitek lulusan Universitas Pendidikan Indonesia ini terlibat penuh di Ekspedisi Garis Depan Nusantara Di Wilayah Barat, Tengah, dan Timur. Sebelumnya, pada tahun 2007 , Deni ikut serta dalam Ekspedisi Nusa Barung sebagai fotografer. Di Wilayah Barat, Deni bergabung dengan Tim Kapal dengan Kapal Motor Deklarasi Djuanda . Di kegiatan Ekspedisi, Deni memotret alam dan kehidupan di pulau terdepan.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/PB190158-150x150.jpg
Jimmy Siska
Anggota Wanadri angkatan 2005, Hujan Rimba. Ekspedisi Leuser, Nanggroe Aceh Darussalam diikutinya pada tahun 2008. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Ekasakti, Padang, Sumatera Barat.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_7886-150x150.jpg
Arif Fathurrahman
Anggota Wanadri 2005, Hujan Rimba. Pernah mengikuti Ekspedisi Nusa Barung tahun 2007 bersama Wanadri. Eksplorer Search and Rescue diikutinya di Gunung Argopuro, Jawa Timur tahun 2006 dan Gunung Agung, Bali 2008. Gempa Yogyakarta 2006, Pangandaran 2006, dan Gempa Tasikmalaya-Garut 2009, Arif ikut membantu penanganan gempa tersebut.
Nahkoda dan awak Kapal Layar Motor Cinta Laut:
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_8199-150x150.jpg
Daeng Hidayat
Nahkoda Cinta Laut. Pernah bekerja di perusahaan ikan di Kepulauan Aru selama 14 tahun. Setelah itu, ia turut serta dalam pembuatan Cinta Laut dan bekerja pada Lembaga Perahu.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_8202-150x150.jpg
Andi Lawan
Juru mudi Cinta Laut.
http://www.92pulau.com/wp-content/uploads/DSC_8203-150x150.jpg
Basroni
Juru masak di Kapal Layar Motor Cinta Laut. Pernah bekerja di perusahaan pembuat kapal di Balikpapan, Kalimantan Timur.
jangan lupa,melonya ya ndan:melonndan::melonndan::melonndan:
kunjugi juga thread ane yang atu ini ya ndan
menengok situs purbakala di pulau kakos,papua barat(ekspedisi pulau terdepan nusantara) (http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9184055)