firmanway
22nd November 2016, 02:34 PM
http://katadata.co.id/public/media/images/thumb/2016/11/22/2016_11_22-11_41_15_9d72fbff38c9ac62e66237767351c594_620x413_ thumb.jpg
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau pembangunan jalan paralel daerah perbatasan di Kalimantan Barat pekan lalu. Targetnya proyek jalan perbatasan ini bisa rampung dan mulai difungsikan pada 2018.
“Pada 2018 kami berusaha agar fungsional semuanya, dalam artian bisa kita lewati sampai ke Kalimantan Timur,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, dalam keterangannya, Senin (21/11).
Proyek pembangunan jalan paralel ini telah digagas sejak 2014. Pembangunan jalan paralel ini diawali dengan pembukaan hutan (land clearing). Pekerjaan proyeknya melingkupi jalan paralel perbatasan Kalbar yang panjangnya mencapai 856 kilometer (km). Jalan ini terbagi dalam 12 ruas koridor.
Koridor-koridor tersebut adalah Temajuk-Aruk sepanjang 90 km, Aruk-Seluas sepanjang 78 km, Seluas-Entikong 84 km, Entikong-Rasau 99 km, Rasau-Sepulau-Sintang 99 km, dan Sintang-Nanga Badau 43 km. Kemudian Nanga Badau-Lanjak 46 km, Lanjak–Mataso 26 km, Mataso-Tanjung Kerja 56 km, Tanjung Kerja-Putussibau 37,84 km, Putussibau-Nanga Era 37 km, serta Nanga Era-Batas Kalimantan Timur sepanjang 158 km.
Arie mengatakan hingga tahun ini masih ada 188,61 km jalan yang belum berhasil ditembus. Jalan tersebut sebagian besar merupakan area hutan, yakni ruas Nanga Era-Batas Kalimantan Timur sepanjang 152 kilometer. Ruas lainnya, Seluas-Entikong sepanjang 20.85 kilometer, Rasau-Sepulau-Sintang sepanjang 8,55 kilometer, dan Temajuk-Aruk sepanjang 6,85 kilometer.
Baca Selengkapnya ==> Jalan Paralel (http://katadata.co.id/berita/2016/11/22/pupr-targetkan-jalan-paralel-perbatasan-kalimantan-beroperasi-2018)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau pembangunan jalan paralel daerah perbatasan di Kalimantan Barat pekan lalu. Targetnya proyek jalan perbatasan ini bisa rampung dan mulai difungsikan pada 2018.
“Pada 2018 kami berusaha agar fungsional semuanya, dalam artian bisa kita lewati sampai ke Kalimantan Timur,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, dalam keterangannya, Senin (21/11).
Proyek pembangunan jalan paralel ini telah digagas sejak 2014. Pembangunan jalan paralel ini diawali dengan pembukaan hutan (land clearing). Pekerjaan proyeknya melingkupi jalan paralel perbatasan Kalbar yang panjangnya mencapai 856 kilometer (km). Jalan ini terbagi dalam 12 ruas koridor.
Koridor-koridor tersebut adalah Temajuk-Aruk sepanjang 90 km, Aruk-Seluas sepanjang 78 km, Seluas-Entikong 84 km, Entikong-Rasau 99 km, Rasau-Sepulau-Sintang 99 km, dan Sintang-Nanga Badau 43 km. Kemudian Nanga Badau-Lanjak 46 km, Lanjak–Mataso 26 km, Mataso-Tanjung Kerja 56 km, Tanjung Kerja-Putussibau 37,84 km, Putussibau-Nanga Era 37 km, serta Nanga Era-Batas Kalimantan Timur sepanjang 158 km.
Arie mengatakan hingga tahun ini masih ada 188,61 km jalan yang belum berhasil ditembus. Jalan tersebut sebagian besar merupakan area hutan, yakni ruas Nanga Era-Batas Kalimantan Timur sepanjang 152 kilometer. Ruas lainnya, Seluas-Entikong sepanjang 20.85 kilometer, Rasau-Sepulau-Sintang sepanjang 8,55 kilometer, dan Temajuk-Aruk sepanjang 6,85 kilometer.
Baca Selengkapnya ==> Jalan Paralel (http://katadata.co.id/berita/2016/11/22/pupr-targetkan-jalan-paralel-perbatasan-kalimantan-beroperasi-2018)