Log in

View Full Version : Clinton atau Trump, Siapa Paling Bahaya Bagi Bursa Saham?


firmanway
7th November 2016, 05:08 PM
http://katadata.co.id/public/media/oldmedia/thumb/konten/2014/08/620_413_241-bursa-saham.jpg

Menjelang hari pemilihan umum presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (9/11) mendatang atau Kamis (10/11) dinihari waktu Indonesia, bursa saham dan pasar keuangan bergejolak. Hasil pilpres tersebut dan kepastian pemenangnya pun ternyata tidak menjamin kondisi pasar, khususnya di Amerika, bakal lebih baik.

Pada penutupan perdagangan di bursa Amerika, Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones merosot 0,24 persen dari hari sebelumnya atau turun 1,93 persen dalam sebulan terakhir. Sedangkan indeks S&P 500 terkoreksi 0,17 persen atau 3,18 persen dalam sebulan terakhir.

Para analis pun mulai mengeluarkan prediksi kondisi bursa saham dan pasar keuangan terhadap dua skenario hasil pilpres, baik untuk kemenangan Hillary Clinton dari kubu Partai Demokrat atau Donald Trump yang diusung Partai Republik. Barclays Plc., dalam laporannya seperti dilansir Bloomberg , Senin (7/11), menyatakan, jika Partai Republik memenangkan pilpres maka dampaknya akan menyerupai akibat keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) pada Juni lalu.

Di sisi lain, pasar juga diprediksi akan menerima dampak yang tidak kalah buruknya apabila Clinton yang menang dan menggantikan Barrack Obama sebagai Presiden Amerika.

Sedangkan JPMorgan Chase & Co. mengeluarkan prediksi yang cukup mengejutkan. Pasar diperkirakan akan memberikan reaksi yang serupa, baik terhadap kemenangan Trump maupun Clinton. Padahal, sebelumnya para pengamat lebih mengkhawatirkan dampak kemenangan Trump terhadap kondisi pasar karena kebijakannya dianggap tidak sejalan dengan pasar.

Pasar negara berkembang juga akan terdampak oleh hasil pilpres Amerika. Jika Clinton menang, maka para investor berpotensi memburu saham-saham sektor pertahanan Cina, karena dia dinilai sebagai kandidat yang lebih militan.

Sumber: Bursa Saham (http://katadata.co.id/berita/2016/11/07/clinton-atau-trump-siapa-paling-bahaya-bagi-bursa-saham)