madumanuka
18th October 2016, 11:00 AM
Sebagian besar dari kita pasti akan pesimis bahwa madu yang ditawarkan pada kita adalah madu asli apalagi dengan harga yang cukup murah. Memang untuk membedakan antara madu asli dengan yang palsu susah-susah gampang. Madu palsu yang beredar di pasaran, jenisnya berbeda-beda. Mulai dari campuran antara madu asli dengan cairan gula sampai tanpa ada unsur madu aslinya pun juga ada.
Ada beberapa tipe pemalsuan pada madu yang biasa di lakukan oleh para pelaku pemalsuan madu :
Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli” dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih murah untuk kemudian diaduk.
Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.
Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli” padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan komposisi aslinya.
Secara kasat mata memang sulit membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk memastikan keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik, kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.
Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5. Aktifitas enzim diastase pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat polarimeter.
Bedakan Asli dan Palsu
Madu asli dan palsu bisa di bedakan dengan cara berikut ini :
Tes dengan Pasir
Madu memiliki sifat ikatan yang sangat kuat karena itu tidak mungkin madu bisa berubah bentuk ketika diteteskan ke sebuah media. Anda bisa mencoba cara ini dengan , meneteskan madu ke pasir yang sudah diletakkan dalam piring atau mangkok. Tunggu hasilnya selama dua menit, maka hasilnya adalah: Madu asli : tetesan madu asli pada pasir sama sekali tidak akan berubah atau menyebar ke bagian pasir yang lain. Hal ini disebabkan karena madu bersifat mengikat dan padat. Madu palsu: madu akan menyebar ke bagian sekitarnya dari tempat penetesan madu atau bahkan terserap ke bagian dalam lapisan pasir. Hal ini disebabkan karena madu palsu cair dan mengandung banyak air sehingga mudah menyerap ke pasir.
Menuangkan di atas kuning telur
Jika anda ingin bermodal sedikit, anda bisa menggunakan telur ayam atau telur bebek mentah. Tuangkan madu di atas kuning telur, maka telur tersebut akan ter-koagulasi dan terlihat seperti matang. Proses pematangan itu disebabkan karena madu mengandung asam, dan telur mengandung protein yang bila di campur akan menggumpal dan terlihat seperti matang. Jika anda rasakan telur tersebut seperti sudah di masak. Saya jadi teringat minuman STMJ. Mungkin madulah yang membuat telur di dalam minuman itu tidak berbau amis lagi.
Tes dengan semut
Semut juga bisa menjadi salah satu indikator untuk mengetahui madu asli dan madu palsu. Caranya adalah dengan meletakkan beberapa sendok madu ke dalam piring. Setelah itu letakkan diatas meja selama beberapa saat. Maka hasilnya adalah: Madu asli : semut tidak akan masuk ke bagian madu. Hal ini disebabkan karena madu asli mengandung enzim murni dengan aroma yang kuat sehingga tidak disukai oleh semut. Madu palsu: semut akan masuk ke dalam madu dan piring kemudian mati. Hal ini terjadi karena madu mengandung gula dan racun yang terbentuk dari campuran madu dan gula.
Tes dengan air hangat
Ambil 1 sendok madu, lalu masukkan kedalam segelas air hangat, aduk perlahan atau tidak. Jika madu menggumpal/memadat didasar gelas, atau menempel disendok tak mau lepas, maka madu tersebut kemungkinan besar asli. Jika bukan asli misalnya dari sirup gula, maka madu tersebut akan cepat larut dalam air. Intinya, madu asli sulit larut dalam air.
Apa Yang harus di Lakukan Sebelum Membeli madu ?
Sebelum membeli pastikan Anda memperhatikan bagian atas madu. Apakah terlihat jernih atau terdapat endapan berwarna coklat. Jika Anda mendapati endapan tadi, besar kemungkinan madu tersebut tidak murni lagi. Keadaan ini bisa dideteksi jika madu sudah didiamkan beberapa saat.
Setelah itu Kocok-kocoklah botol isi madu itu, jika ada sedikit buih berarti madu itu asli. Madu asli telah melewati proses fermentasi di rumah lebah, sehingga jika di kocok akan menghasilkan gas, gas inilah yang menyebabkan buih, karena itu gas akan menekan tutup botol ke atas, sehingga jika di buka akan menimbulkan suara.
Lihat ada kadaluarsanya tidak? Konon madu asli tak mempunyai kadaluarsa, jadi jika anda menemukan madu dengan label expired date bahkan dengan tanggal kadaluarsa yang pendek kemungkinan madu itu palsu karena telah di campur dengan bahan pengawet.
Perhatikan tingkat Kejernihan
Anda juga bisa melihat Cara Membedakan madu asli dan palsu dari kejernihan. Yang asli warnanya lebih pekat dan terdapat serbuk dari di dalamnya atau rumah lebah yg hancur. Biasanya kotoran ini sangat sulit dihilangkan karena melekat dengan madu. Berbeda dengan madu palsu yg warnanya lebih jernih dan sangat encer. Jika terdapat kotoran pada madu palsu sangat mudah untuk disaring.
Cek harga
Melihat Harga madu Karena produksi madu terbatas tak sebanding dengan permintaan, maka madu yang asli umumnya memiliki harga yang cukup mahal. Meskipun harga mahal bukan jaminan juga, tapi jika Anda ditawari madu dengan harga yang murah maka Anda patut curiga. Sebotol madu 500 ml harga idealnya masih diatas Rp.100.000-, dan jika Anda menemukan dengan harga Rp.50.000, sebaiknya Anda waspada, kecuali Anda tahu benar saat mengambilnya dari rumah lebah.
Beli langsung di petani
Untuk memastikan bahwa madu yang akan Anda konsumsi demi kesehatan adalah asli, membeli dengan mendatangi langsung ke petani atau pengumpul madu dari hutan adalah cara yang terbaik. Walaupun mungkin cara uji visual diatas mungkin kurang akurat (yang akurat tentu hanya hasil uji lab tentunya), setidaknya Anda sudah berusaha memastikan keaslian madu Anda. Sehingga, dengan demikian diharapkan resiko mengkonsumsi madu palsu bisa dikurangi. Madu buatan tentu tidak memberikan manfaat seperti halnya pada madu asli, bahkan mungkin justru bisa beresiko bagi kesehatan. Lakukan tips-tips diatas untuk lebih meyakinkan sebelum membelinya.
Sumber : http://seputarmaduasli.my-free.website/blog/bagaimana-pintar-dalam-memilih-madu
Ada beberapa tipe pemalsuan pada madu yang biasa di lakukan oleh para pelaku pemalsuan madu :
Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli” dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih murah untuk kemudian diaduk.
Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.
Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli” padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan komposisi aslinya.
Secara kasat mata memang sulit membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk memastikan keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik, kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.
Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5. Aktifitas enzim diastase pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat polarimeter.
Bedakan Asli dan Palsu
Madu asli dan palsu bisa di bedakan dengan cara berikut ini :
Tes dengan Pasir
Madu memiliki sifat ikatan yang sangat kuat karena itu tidak mungkin madu bisa berubah bentuk ketika diteteskan ke sebuah media. Anda bisa mencoba cara ini dengan , meneteskan madu ke pasir yang sudah diletakkan dalam piring atau mangkok. Tunggu hasilnya selama dua menit, maka hasilnya adalah: Madu asli : tetesan madu asli pada pasir sama sekali tidak akan berubah atau menyebar ke bagian pasir yang lain. Hal ini disebabkan karena madu bersifat mengikat dan padat. Madu palsu: madu akan menyebar ke bagian sekitarnya dari tempat penetesan madu atau bahkan terserap ke bagian dalam lapisan pasir. Hal ini disebabkan karena madu palsu cair dan mengandung banyak air sehingga mudah menyerap ke pasir.
Menuangkan di atas kuning telur
Jika anda ingin bermodal sedikit, anda bisa menggunakan telur ayam atau telur bebek mentah. Tuangkan madu di atas kuning telur, maka telur tersebut akan ter-koagulasi dan terlihat seperti matang. Proses pematangan itu disebabkan karena madu mengandung asam, dan telur mengandung protein yang bila di campur akan menggumpal dan terlihat seperti matang. Jika anda rasakan telur tersebut seperti sudah di masak. Saya jadi teringat minuman STMJ. Mungkin madulah yang membuat telur di dalam minuman itu tidak berbau amis lagi.
Tes dengan semut
Semut juga bisa menjadi salah satu indikator untuk mengetahui madu asli dan madu palsu. Caranya adalah dengan meletakkan beberapa sendok madu ke dalam piring. Setelah itu letakkan diatas meja selama beberapa saat. Maka hasilnya adalah: Madu asli : semut tidak akan masuk ke bagian madu. Hal ini disebabkan karena madu asli mengandung enzim murni dengan aroma yang kuat sehingga tidak disukai oleh semut. Madu palsu: semut akan masuk ke dalam madu dan piring kemudian mati. Hal ini terjadi karena madu mengandung gula dan racun yang terbentuk dari campuran madu dan gula.
Tes dengan air hangat
Ambil 1 sendok madu, lalu masukkan kedalam segelas air hangat, aduk perlahan atau tidak. Jika madu menggumpal/memadat didasar gelas, atau menempel disendok tak mau lepas, maka madu tersebut kemungkinan besar asli. Jika bukan asli misalnya dari sirup gula, maka madu tersebut akan cepat larut dalam air. Intinya, madu asli sulit larut dalam air.
Apa Yang harus di Lakukan Sebelum Membeli madu ?
Sebelum membeli pastikan Anda memperhatikan bagian atas madu. Apakah terlihat jernih atau terdapat endapan berwarna coklat. Jika Anda mendapati endapan tadi, besar kemungkinan madu tersebut tidak murni lagi. Keadaan ini bisa dideteksi jika madu sudah didiamkan beberapa saat.
Setelah itu Kocok-kocoklah botol isi madu itu, jika ada sedikit buih berarti madu itu asli. Madu asli telah melewati proses fermentasi di rumah lebah, sehingga jika di kocok akan menghasilkan gas, gas inilah yang menyebabkan buih, karena itu gas akan menekan tutup botol ke atas, sehingga jika di buka akan menimbulkan suara.
Lihat ada kadaluarsanya tidak? Konon madu asli tak mempunyai kadaluarsa, jadi jika anda menemukan madu dengan label expired date bahkan dengan tanggal kadaluarsa yang pendek kemungkinan madu itu palsu karena telah di campur dengan bahan pengawet.
Perhatikan tingkat Kejernihan
Anda juga bisa melihat Cara Membedakan madu asli dan palsu dari kejernihan. Yang asli warnanya lebih pekat dan terdapat serbuk dari di dalamnya atau rumah lebah yg hancur. Biasanya kotoran ini sangat sulit dihilangkan karena melekat dengan madu. Berbeda dengan madu palsu yg warnanya lebih jernih dan sangat encer. Jika terdapat kotoran pada madu palsu sangat mudah untuk disaring.
Cek harga
Melihat Harga madu Karena produksi madu terbatas tak sebanding dengan permintaan, maka madu yang asli umumnya memiliki harga yang cukup mahal. Meskipun harga mahal bukan jaminan juga, tapi jika Anda ditawari madu dengan harga yang murah maka Anda patut curiga. Sebotol madu 500 ml harga idealnya masih diatas Rp.100.000-, dan jika Anda menemukan dengan harga Rp.50.000, sebaiknya Anda waspada, kecuali Anda tahu benar saat mengambilnya dari rumah lebah.
Beli langsung di petani
Untuk memastikan bahwa madu yang akan Anda konsumsi demi kesehatan adalah asli, membeli dengan mendatangi langsung ke petani atau pengumpul madu dari hutan adalah cara yang terbaik. Walaupun mungkin cara uji visual diatas mungkin kurang akurat (yang akurat tentu hanya hasil uji lab tentunya), setidaknya Anda sudah berusaha memastikan keaslian madu Anda. Sehingga, dengan demikian diharapkan resiko mengkonsumsi madu palsu bisa dikurangi. Madu buatan tentu tidak memberikan manfaat seperti halnya pada madu asli, bahkan mungkin justru bisa beresiko bagi kesehatan. Lakukan tips-tips diatas untuk lebih meyakinkan sebelum membelinya.
Sumber : http://seputarmaduasli.my-free.website/blog/bagaimana-pintar-dalam-memilih-madu