nairin
12th August 2010, 03:39 PM
MUSIM hujan di negara kita sudah hampir selesai, mungkin sambutan panas dari global warming akan kembali datang dimusim selanjutnya. Kita tahu bahwa pada musim kemarau tahun 2009 lalu hampir semua daerah mengeluhkan panasnya suhu yang ada artinya sudah tidak ada lagi perbedaan suhu daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, ini jelas dikarenakan penebangan pohon secara besar-besaran di setiap daerah. Pada hakikatnya penebangan pohon ini tidak hanya dilakukan oleh suatu perusahaan atau oknum saja akan tetapi juga meliputi hampir setiap lapisan masyarakat. Jika untuk menjaga agar satu pohon tumbuh menjadi besar kita membutuhkan waktu bertahun-tahun akan tetapi kita hanya butuh satu hari untuk menebang puluhan pohon, suatu perbandingan yang sangat jauh.
Ketika global warming menimpa semua masyarakat baru menyadari bahwa apa yang terjadi saat ini adalah akibat dari dari ulah mereka manusia sendiri bukanlah yang lain. Manusia diciptakan sebagai kholifah dimuka bumi ini maka secarah tidak langsung apapun yang terjadi dalamnya merupakan tanggung jawab mutlak manusia karena manusialah yang diberi wewenang untuk mengatur hal-hal apapun yang ada di dalamnya.
Sudah banyak program ataupun langkah yang dicanangkan oleh lembaga-lembaga lingkungan hidup agar global warming yang terjadi semakin berkurang akan tetapi semuanya akan berjalan lambat bila subyeknya hanyalah dari kalangan yang memiliki program tersebut sedangkan kita butuh langkah yang cepat agar global warming ini tidak menggerogoti tumbuhan yang menjadi faktor utama keseimbangan alam ini.
Ketika di musim hujan kita menggalakkan menanam tumbuhan sebanyak mungkin kemudian tanaman tersebut tumbuh dengan begitu subur karena dimusim hujan kita tidak perlu menyiram serta air hujan merupakan air yang sangat baik untuk tumbuhan, akan tetapi keadaan akan menjadi berbeda apabila musim kemarau tiba, banyak tanaman yang sudah mulai layu bahkan ada mati meskipun sering dilakukan penjagaan terhadap tanaman tersebut baik dengan menyiram ataupun dengan pemberian pupuk. Hal ini dikarenakan tanaman yang layu atau mati dimusim kemarau merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap perubahan panas yang terjadi.
Oleh karena itu, pada musim-musim yang semakin tidak menentu ini kita membutuhkan tanaman-tanaman yang bisa bertahan terhadap perubahan musim yang terjadi, bahkan yang harus kita tanam terlebih dahulu adalah tanaman yang tidak hanya bisa tumbuh, berkembang ataupun berbuah dimusim kemarau saja akan tetapi tanaman yang juga bisa tumbuh besar dalam waktu yang singkat sehingga secepat mungkin global warming bisa diatas tanpa menunggu kerusakan yang lebih parah. Diibaratkan terjangkit suatu penyakit, tubuh ini sudah mengalami komplikasi yang cukup signifikan sehingga membutuhkan perawatan ekstra tidak hanya sekedar pencegahan atau pengobatan biasa.
1.Pohon Mangga
Mangga merupakan jenis tanaman yang mudah untuk ditanam, tidak memerlukan tanah atau suhu khusus dan bisa hidup hampir disemua jenis tanah, model penanamannya juga sangat mudah serta tidak begitu sulit untuk mendapatkan bibitnya karena selain banyak yang menjualnya (membudidayakan), biji dari buah mangga tersebut bisa tumbuh dengan mudah.
Pohon ini merupakan salah satu pohon yang memiliki kriteria bisa bertahan dimusim kemarau bahkan buahnya sangat baik bila tidak terkena air hujan. Selain itu pohon ini memiki kelebihan bisa berkembang dengan cepat, hanya beberapa tahun saja tanaman ini sudah menjadi pohon yang cukup besar dan berdaun lebat bahkan sudah bisa berbuah. Banyak sekali orang yang menanam pohon ini disamping rumahnya, selain berbagai kelebihan diatas, daun yang miliki pohon mangga selalu rindang meskipun musim kemarau yang panjang sehingga bisa sedikit mengurangi berbagai radiasi panas sinar matahari yang berlebihan sehingga banyak orang yang menanam pohon ini samping rumahnya agar rumah mereka tetap sejuk.
2.Pohon Asam
Ada sebuah pepetah "asam digunung garam di laut...", seakan-akan menunjukkan bahwa pohon tersebut hanya bisa tumbuh didaerah pegunungan saja, padahal realitanya tidak, banyak sekali pohon ini tumbuh di dataran rendah artinya pohon ini mudah tumbuh diberbagai jenis tanah. Akan pepatah biarlah menjadi pepatah dan rasanya tidak pantas kalau kita membahas karya nenek moyang kita.
Keberadaan pohon ini hampir sama dengan pohon mangga, mudah tumbuh menjadi pohon yang besar, buahnya bisa dimanfaatkan, daunnya rindang meskipun pada musim kemarau. Ketika musim hujan datang, banyak sekali biji dari buahnya tumbuh liar disekitar pohon ini.
3.Beringin
Mendengar nama pohon ini, maka yang ada dalam benak masyarakat adalah pohon besar dan angker sehingga banyak masyarakat yang enggan untuk menanam disekitar rumahnya karena masih kuatnya mitos yang mempengaruhi masyarakat kita. Padahal dalam hal kelestarian lingkungan justru pohon ini yang memiliki nilai manfaat yang sangat besar.
Batangnya besar, akar yang kemudian beralih menjadi batang, serta daunnya yang lebat membuat banyak orang berteduh dibawahnya untuk menghindar dari panasnya sengatan sinar matahari. Karena banyak akar yang tumbuh maka pohon ini sangat cepat dan mudah untuk dicangkok.
Ketiga tanaman di atas merupakan sebagian kecil dari jenis tanaman yang memiliki peran penting dalam hal mengatasi global warming dengan cara yang lebih cepat. Selain daun-daunnya yang lebat, tanaman tersebut juga memiliki akar yang sangat kuat yang menembus kedalam tanah sehingga bisa membantu sirkulasi air yang ada didalam tanah.
Yang kita butuhkan sekarang adalah langkah dan hasil yang cepat sehingga efek dari global warming dari kerusakan lingkungan yang lain semakin berkurang, agar kuantitas air semakin terjaga karena kuantitas air bersih dan udara segar juga dipengaruhi oleh keberadaan tanaman yang mengatur sirkulasi udara dan air.
Akan tetapi kita sulit sadar melakukan sesuatu sebelum akibat buruk tersebut menimpa kita. Sekarang akibat tersebut sedikit menyentuh kita, tentunya kita tidak ingin hal yang lebih parah lagi yang merubah keadaan alam sekitar kita. Dan alangkah sangat membantu seandainya setiap sistem yang ada ikut dalam pelestarian alam miliki kita bersama ini.
Banjir dan tanah longsor diberbagai daerah yang datang hampir disetiap musim hujan serta kekeringan dan suhu yang panas yang selalu menemani datangnya musim kemarau, belum cukupkah untuk menyadarkan kita semua?
Berbagai program sangat diperlukan untuk membuat masyarakat sadar akan dampak kerusakan lingkungan yang telah dibuat oleh tangan manusia sendiri. Manusia adalah khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, apabila ada kerusakan tentunya kita sebagai manusia yang mengembang amanat khalifat harus bertanggung jawab. Berubahnya ekosistem yang ada didalam ini merupakan akibat dari ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Dengan serakahnya kesenangan mereka ambil sendiri akan tetapi akibatnya dibebankan kepada orang lain dan makhluk hidup yang berada dimuka bumi ini.(*)
sumber : http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/?ar_id=NzExNg==
Ketika global warming menimpa semua masyarakat baru menyadari bahwa apa yang terjadi saat ini adalah akibat dari dari ulah mereka manusia sendiri bukanlah yang lain. Manusia diciptakan sebagai kholifah dimuka bumi ini maka secarah tidak langsung apapun yang terjadi dalamnya merupakan tanggung jawab mutlak manusia karena manusialah yang diberi wewenang untuk mengatur hal-hal apapun yang ada di dalamnya.
Sudah banyak program ataupun langkah yang dicanangkan oleh lembaga-lembaga lingkungan hidup agar global warming yang terjadi semakin berkurang akan tetapi semuanya akan berjalan lambat bila subyeknya hanyalah dari kalangan yang memiliki program tersebut sedangkan kita butuh langkah yang cepat agar global warming ini tidak menggerogoti tumbuhan yang menjadi faktor utama keseimbangan alam ini.
Ketika di musim hujan kita menggalakkan menanam tumbuhan sebanyak mungkin kemudian tanaman tersebut tumbuh dengan begitu subur karena dimusim hujan kita tidak perlu menyiram serta air hujan merupakan air yang sangat baik untuk tumbuhan, akan tetapi keadaan akan menjadi berbeda apabila musim kemarau tiba, banyak tanaman yang sudah mulai layu bahkan ada mati meskipun sering dilakukan penjagaan terhadap tanaman tersebut baik dengan menyiram ataupun dengan pemberian pupuk. Hal ini dikarenakan tanaman yang layu atau mati dimusim kemarau merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap perubahan panas yang terjadi.
Oleh karena itu, pada musim-musim yang semakin tidak menentu ini kita membutuhkan tanaman-tanaman yang bisa bertahan terhadap perubahan musim yang terjadi, bahkan yang harus kita tanam terlebih dahulu adalah tanaman yang tidak hanya bisa tumbuh, berkembang ataupun berbuah dimusim kemarau saja akan tetapi tanaman yang juga bisa tumbuh besar dalam waktu yang singkat sehingga secepat mungkin global warming bisa diatas tanpa menunggu kerusakan yang lebih parah. Diibaratkan terjangkit suatu penyakit, tubuh ini sudah mengalami komplikasi yang cukup signifikan sehingga membutuhkan perawatan ekstra tidak hanya sekedar pencegahan atau pengobatan biasa.
1.Pohon Mangga
Mangga merupakan jenis tanaman yang mudah untuk ditanam, tidak memerlukan tanah atau suhu khusus dan bisa hidup hampir disemua jenis tanah, model penanamannya juga sangat mudah serta tidak begitu sulit untuk mendapatkan bibitnya karena selain banyak yang menjualnya (membudidayakan), biji dari buah mangga tersebut bisa tumbuh dengan mudah.
Pohon ini merupakan salah satu pohon yang memiliki kriteria bisa bertahan dimusim kemarau bahkan buahnya sangat baik bila tidak terkena air hujan. Selain itu pohon ini memiki kelebihan bisa berkembang dengan cepat, hanya beberapa tahun saja tanaman ini sudah menjadi pohon yang cukup besar dan berdaun lebat bahkan sudah bisa berbuah. Banyak sekali orang yang menanam pohon ini disamping rumahnya, selain berbagai kelebihan diatas, daun yang miliki pohon mangga selalu rindang meskipun musim kemarau yang panjang sehingga bisa sedikit mengurangi berbagai radiasi panas sinar matahari yang berlebihan sehingga banyak orang yang menanam pohon ini samping rumahnya agar rumah mereka tetap sejuk.
2.Pohon Asam
Ada sebuah pepetah "asam digunung garam di laut...", seakan-akan menunjukkan bahwa pohon tersebut hanya bisa tumbuh didaerah pegunungan saja, padahal realitanya tidak, banyak sekali pohon ini tumbuh di dataran rendah artinya pohon ini mudah tumbuh diberbagai jenis tanah. Akan pepatah biarlah menjadi pepatah dan rasanya tidak pantas kalau kita membahas karya nenek moyang kita.
Keberadaan pohon ini hampir sama dengan pohon mangga, mudah tumbuh menjadi pohon yang besar, buahnya bisa dimanfaatkan, daunnya rindang meskipun pada musim kemarau. Ketika musim hujan datang, banyak sekali biji dari buahnya tumbuh liar disekitar pohon ini.
3.Beringin
Mendengar nama pohon ini, maka yang ada dalam benak masyarakat adalah pohon besar dan angker sehingga banyak masyarakat yang enggan untuk menanam disekitar rumahnya karena masih kuatnya mitos yang mempengaruhi masyarakat kita. Padahal dalam hal kelestarian lingkungan justru pohon ini yang memiliki nilai manfaat yang sangat besar.
Batangnya besar, akar yang kemudian beralih menjadi batang, serta daunnya yang lebat membuat banyak orang berteduh dibawahnya untuk menghindar dari panasnya sengatan sinar matahari. Karena banyak akar yang tumbuh maka pohon ini sangat cepat dan mudah untuk dicangkok.
Ketiga tanaman di atas merupakan sebagian kecil dari jenis tanaman yang memiliki peran penting dalam hal mengatasi global warming dengan cara yang lebih cepat. Selain daun-daunnya yang lebat, tanaman tersebut juga memiliki akar yang sangat kuat yang menembus kedalam tanah sehingga bisa membantu sirkulasi air yang ada didalam tanah.
Yang kita butuhkan sekarang adalah langkah dan hasil yang cepat sehingga efek dari global warming dari kerusakan lingkungan yang lain semakin berkurang, agar kuantitas air semakin terjaga karena kuantitas air bersih dan udara segar juga dipengaruhi oleh keberadaan tanaman yang mengatur sirkulasi udara dan air.
Akan tetapi kita sulit sadar melakukan sesuatu sebelum akibat buruk tersebut menimpa kita. Sekarang akibat tersebut sedikit menyentuh kita, tentunya kita tidak ingin hal yang lebih parah lagi yang merubah keadaan alam sekitar kita. Dan alangkah sangat membantu seandainya setiap sistem yang ada ikut dalam pelestarian alam miliki kita bersama ini.
Banjir dan tanah longsor diberbagai daerah yang datang hampir disetiap musim hujan serta kekeringan dan suhu yang panas yang selalu menemani datangnya musim kemarau, belum cukupkah untuk menyadarkan kita semua?
Berbagai program sangat diperlukan untuk membuat masyarakat sadar akan dampak kerusakan lingkungan yang telah dibuat oleh tangan manusia sendiri. Manusia adalah khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, apabila ada kerusakan tentunya kita sebagai manusia yang mengembang amanat khalifat harus bertanggung jawab. Berubahnya ekosistem yang ada didalam ini merupakan akibat dari ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Dengan serakahnya kesenangan mereka ambil sendiri akan tetapi akibatnya dibebankan kepada orang lain dan makhluk hidup yang berada dimuka bumi ini.(*)
sumber : http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/?ar_id=NzExNg==