DreamWorldJr
13th June 2011, 10:44 AM
TEMPO Interaktif, Peshawar - Setidaknya 34 orang tewas akibat ledakan bom di barat utara kota Peshawar, Pakistan hari ini. Selain menimbulkan korban tewas, 100 orang dilaporkan terluka dalam ledakan yang terjadi di super market Khyber yang lokasinya dekat dengan perumahan siswa, pertokoan, kios buah dan hotel.
Dost Mohammer, pejabat senior polisi setempat menyatakan peristiwa itu diawali dengan ledakan kecil yang terjadi pada tengah malam. Kemudian, sejumlah pekerja penyelamat dan polis mendatangi lokasi, dan lima menit berikutnya terjadi ledakan kedua yang lebih besar hingga menghancurkan lokasi dan menewaskan korban.
Seperti yang dilaporkan oleh Al-Jazeera pada Minggu 12 Juni 2011, Dost menduga ledakan kedua disebabkan oleh bom ynag diletakkan di dalam mobil dan diledakkan dengan alat pengendali jarak jauh. Sementara itu sumber ledakan yang pertama tidak diketahui.
Menurut Jamal Khan, 22 tahun, seorang siswa, saat bom pertama meledak, ia tengah berada di apartemennya. Ia kemudian berlari ke area ledakan, tak berapa lama kemudian terjadi ledakan yang kedua, dan debu serta puing pun mengenai wajahnya.
"Ledakan itu sangat besar, saya tidak akan melupakannya seumur hidup saya," katanya saat ditemui di rumah sakit. Ledakkan itu memekakkan telinga, dan menimbulkan awan debu dan asap. Ketika debu reda, ia melihat orang-orang meminta tolong dan ia melihat potongan tubuh ada di mana-mana.
Menurut seorang dokter, salah seorang korban yang tewas adalah wartawan bernama Mohammed Farooq. Dan terdapat empat orang wartawan lainnya yang mengalami luka. Selain itu terdapat 10 orang anggota polisi yang ikut terluka. Umumnya korban mengalami luka bakar sehingga sulit dikenali.
Lokasi ledakan itu tepat berada di seberang agen politik tertinggi Khyber. Perumahan tentara juga berada di dekat lokasi.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab tetapi pemerintah Pakistan menuduh Taliban yang melakukan serangan itu. Pemerintah Pakistan menduga serangan itu berkaitan dengan kematian Usamah bin Ladin di kota tentara, di luar Islamabad pada 2 Mei lalu.
AQIDA
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/06/12/brk,20110612-340155,id.html)
Dost Mohammer, pejabat senior polisi setempat menyatakan peristiwa itu diawali dengan ledakan kecil yang terjadi pada tengah malam. Kemudian, sejumlah pekerja penyelamat dan polis mendatangi lokasi, dan lima menit berikutnya terjadi ledakan kedua yang lebih besar hingga menghancurkan lokasi dan menewaskan korban.
Seperti yang dilaporkan oleh Al-Jazeera pada Minggu 12 Juni 2011, Dost menduga ledakan kedua disebabkan oleh bom ynag diletakkan di dalam mobil dan diledakkan dengan alat pengendali jarak jauh. Sementara itu sumber ledakan yang pertama tidak diketahui.
Menurut Jamal Khan, 22 tahun, seorang siswa, saat bom pertama meledak, ia tengah berada di apartemennya. Ia kemudian berlari ke area ledakan, tak berapa lama kemudian terjadi ledakan yang kedua, dan debu serta puing pun mengenai wajahnya.
"Ledakan itu sangat besar, saya tidak akan melupakannya seumur hidup saya," katanya saat ditemui di rumah sakit. Ledakkan itu memekakkan telinga, dan menimbulkan awan debu dan asap. Ketika debu reda, ia melihat orang-orang meminta tolong dan ia melihat potongan tubuh ada di mana-mana.
Menurut seorang dokter, salah seorang korban yang tewas adalah wartawan bernama Mohammed Farooq. Dan terdapat empat orang wartawan lainnya yang mengalami luka. Selain itu terdapat 10 orang anggota polisi yang ikut terluka. Umumnya korban mengalami luka bakar sehingga sulit dikenali.
Lokasi ledakan itu tepat berada di seberang agen politik tertinggi Khyber. Perumahan tentara juga berada di dekat lokasi.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab tetapi pemerintah Pakistan menuduh Taliban yang melakukan serangan itu. Pemerintah Pakistan menduga serangan itu berkaitan dengan kematian Usamah bin Ladin di kota tentara, di luar Islamabad pada 2 Mei lalu.
AQIDA
~ SUMBER ~ (http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/06/12/brk,20110612-340155,id.html)