PDA

View Full Version : Ini humor Mukidi lagi heboh bikin ngakak


Gusnan
26th August 2016, 10:17 AM
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/08/26/746343/paging/670x335/mukidi-naik-metromini.jpg
3.
Mukidi naik Metromini



Mukidi yang asli Madura, sedang berlibur ke Jakarta (http://www.merdeka.com/tag/j/jakarta/).





Dia ingin keliling Jakarta naik Metromini.

Diam-diam dia mengamati segala yang terjadi di dalam Metromini. Termasuk tingkah laku kernet dan penumpang.

Tak lama kemudian si kernet bilang. "Dirman.. Dirman.. Dirman.." (tanda bahwa bus telah sampai di Jalan Sudirman)

Lalu seorang penumpang laki-laki teriak, "kiri..!" Dan turunlah penumpang tersebut.

Selang berapa lama kernet teriak. "Kartini.. Kartini.. Kartini.." Seorang cewek muda kemudian nyeletuk. "kiri..!" lalu cewek tersebut pun turun.

Beberapa lama kernet itu teriak lagi. "Wahidin.. Wahidin.. Wahidin.." Adalagi cowok yang bilang, "kiri..!"

Tak selang lama si kernet teriak lagi. Gatot Subroto!! Gatot Subroto!!

Seorang pemuda ganteng berkumis tebal menjawab, "kiri. kiri....!!" Maka turunlah si kumis itu.

Tinggallah seorang diri Mukidi di dalam bus. Dengan hati ngedumel, lama-lama jengkel juga dia. Lalu dicoleklah si kernet, dengan nada marah Mukidi bilang, "Kurang ajar sampeyan ya. Dari tadi rang-orang sampeyan panggil. Lahh,, nama saya ndak sampeyan nggil-panggil!! Kalau begini caranya. Kapan saya turun ?!!!"

Untung si kernet tanggap. Kernet bertanya. "Siapa nama bapak?"

"Namaku Mukidi", jawab Mukidi.

Si kernet langsung teriak. "Mukidi.. Mukidi.. Mukidi.. !!!"

Mukidi pun lega dan berkata. "Nah, begitu!!". "Kirri..!" Maka turunlah Mukidi di jalan tol.

Bagi Anda yang menemukan Mukidi harap menghubungi keluarganya di Sumenep.

4.
Mukidi dan pasangan mesum



Mukidi punya kebiasaan jelek, yaitu suka ngintip orang yang sedang pacaran. Tempat favoritnya untuk mengintip adalah di atas pohon. Di mana di bawahnya sering digunakan untuk pacaran.





Seperti biasanya, malam itu Mukidi sudah stand by di atas pohon untuk mengintip. Dan benar saja tak berapa lama datang pasangan Kipot dan Kipit datang.

Karena dianggap sepi dan aman Kipot dan Kipit akhirnya indehoi. Mukidi benar-benar menikmatinya tontonannya.

Setelah indehoi, keduanya bercakap-cakap:

Kipit : Pot, aku takut hamil.

Kipot : Enggak mungkin hamil, kan baru sekali ini.

Kipit : Tapi kata temenku bisa pot, Bagaimana dong?

Kipot : Kalau bener hamil, ya kita serahkan saja sama yang di atas.

Tiba-tiba Mukidi turun dari pohon dan marah-marah: "ENAK AJA LU, GUA CUMA NONTON, LU MINTA GUA TANGGUNG JAWAB, GAK BISAA!!!!"

5.
Mukidi naik unta Arab



Mukidi lagi melancong ke Arab, seperti orang Indonesia yang lainnya. Dia juga ikut tour naik unta. Tapi unta di Arab tidak seperti unta di Indonesia, ketika Mukidi bilang, "duduk" dan unta langsung duduk.


READ MORE


Bikin Terenyuh, Anak SD Ini Pakai Sandalnya Sebagai Penghapus (http://app.merdeka.com/klncrosslink/67/merdeka.com/http://bit.ly/29HiyE2)
Unik! Takut Kulitnya Gosong, Wanita-Wanita Ini Berpakaian Ala 'Ninja' (http://app.merdeka.com/klncrosslink/194/merdeka.com/http://bit.ly/2bohuF7)



Namun lain kejadiannya. Unta di Arab, walaupun Mukidi sudah bilang: "Duduk, sit.. sit, jongkok, diuk."

Sang unta tetap berdiri, dan akibatnya Mukidi tidak bisa naik.

Pawang Unta (PU): "Bilang Assalamualaikum, baru unta duduk."
Mukidi: "Asalamualaikum" langsung onta duduk, Mukidi naik, unta langsung berdiri lagi.
Mukidi: "Jalan.. jalan.." unta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, unta tetap tidak mau jalan.
PU :"Bilang Bismillah "
Mukidi : "Bismillah"
Onta jalan, Mukidi senang jalan naik unta dengan Pawang Unta berjalan di sampingnya.

Tak lama kemudian Mukidi bertanya, "Pawang. Bagaimana cara nyuruh untanya lari ya?"
PU: "Bilang aja Alhamdulilah"
Mukidi : "Alhamdulilah." Dan unta pun berlari.

Mukidi senang sekali. Saking senangnya Mukidi bilang lagi "Alhamdulilah." Dan si unta berlari tambah kencang, dan si Pawang Unta makin ketinggalan.

Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Unta baru ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti. Dari jauh PU berteriak: "Kalo mau berhenti bilang Innalillahi.."

Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar. Dan si unta terus berlari dengan kencang. Sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yang sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta: "Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!"

Unta tetap berlari, jurang sudah terpampang di depan mata. "Mati gue!" kata Mukidi. Tahu dia akan jatuh kejurang dan mati.

Dalam kepanikannya dia berteriak: "Innalillahi..!!" sambil memejamkan mata pasrah. Unta mendadak berhenti. Dan ketika Mukidi membuka mata. Dia melihat persis di tepi jurang. Saking senangnya tidak jadi mati, Mukidi berteriak: "Alhamdullilah!"

6.
Mukidi cita-cita jadi tentara



Merdeka.com - Bu Guru bertanya: "Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?"


READ MORE


Buah Dan Sayuran Ini Dapat Hilangkan Keriput (http://app.merdeka.com/klncrosslink/170/merdeka.com/http://bit.ly/2aLQYEe)
Ini Cara Mudah Dan Simple Buat Wajah Jadi Awet Muda (http://app.merdeka.com/klncrosslink/158/merdeka.com/http://bit.ly/2a6CCLG)



Serempak Anak-anak menjawab, "Sayaaaa.."

Mukidi yang duduk di belakang diam saja.

Bu Guru bertanya lagi: "Siapa yang mau masuk neraka..??"

Anak-anak: "Tidak mauuuu....!!!"

Mukidi tetap diam saja.

Bu guru mendekat: "Mukidi, kamu mau masuk surga atau neraka...?

Mukidi: "Tidak kedua-duanya Bu Guru..."

Bu Guru: "Kenapa???"

Mukidi: "Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan, 'Mukidi... Apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA...!!"
7.
Mukidi berebut anak



Mukidi dan Ponikem baru saja bercerai dan sedang memperebutkan hak asuh anaknya.



Di ruang sidang pengadilan Ponikem dengan pedenya berkata: "Anak keluar dari perut saya, ya sudah pasti milikku"

Mukidi marah-marah dan menyanggah: "Kok lucu asal ngomong saja, memang kalau uang keluar dari ATM terus uangnya milik ATM? Jelas sudah pasti uangnya punya yang masukin kartu ATM dong."

Jaksa pun terbengong-bengong sambil manggut-manggut dan semua yang hadir di ruang sidang pun tertawa dan memberi tepuk tangan pada Mukidi.

Mukidi kok dilawan!!!

8. Mukidi dan Gajah


Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Bel sekolah berbunyi dan para siswa pun langsung berlarian memasuki kelasnya masing-masing, termasuk Mukidi.





Mukidi memang sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih enggak bandel-bandel amat. Namun, dia sangat populer sebagai anak yang nyebelin banget.

Siang itu Mukidi duduk di paling depan, karena salah satu bangku teman yang ada di depan tidak masuk. Kebetulan pelajaran hari itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ini adalah mata pelajaran yang paling disukai oleh Mukidi.

Nah pada kesempatan itu, Ibu Guru membuat tebak-tebakan nama hewan. Berikut dialognya:

Guru: "Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G?"

Mukidi berdiri dan menjawab: "Gajah, Bu Guru!"

Guru: "Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf D?"

Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri: "Dua gajah, Bu Guru..."

Grrrr.....semua murid tertawa.

Guru :"Mukidi, kamu berdiri di pojok sana!"

Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf M?

Semua murid diam.

Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang, "Mungkin Gajah..."

Guru: "Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu!"

Mukidi keluar dengan sedih. Bu Guru melanjutkan.

Guru: "Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf J?
semua diam.

Dari luar sayup-sayup terdengar suara Mukidi berteriak.

Mukidi : "Jangan-jangan Gajah, Bu..."

Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang.

Guru : "Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P?"

Sekali lagi semua murid terdiam. Tiba-tiba ponsel Bu Guru berdering.

Guru: "Ya hallo..."

Mukidi: 'Maaf Bu, saya Mukidi, jawabannya Pasti Gajah."