Gusnan
23rd August 2016, 02:24 PM
http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/headline/476x238/diduga-bunuh-polisi-di-bali-pengakuan-2-123f5d.jpg
Mendiang Aipda Wayan Sudarsa © ABC
Rabu (17/8) pagi kemarin bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia justru datang kabar buruk dari Kepolisian Polda Bali. Salah satu anggotanya dari Satuan Lalu Lintas Polsek Kuta yakni Aipda Wayan Sudarsa ditemukan tewas di pinggiran pantai Legian Kuta, Badung. Saat ditemukan, ada luka di kepala dan leher jenazah Sudarsa selain bagian mulut, hidung dan wajah penuh pasir laut.
Usai memeriksa saksi terkait dan kepolisian Bali bergerak cepat dan sudah mengamankan terduga tersangka. Yang mengejutkan, terduga pelaku ini adalah turis mancanegara yakni Sarra Connor asal Australia dan David Taylor asal Inggris. Kedua turis ini diamankan di depan Kantor Konsulat Australia pada Jumat (19/8) sekitar pukul 15.30 WITA, seperti dilansir Merdeka (http://www.merdeka.com/peristiwa/pengakuan-2-bule-tersangka-pembunuhan-aipda-sudarsa.html).
http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/1471866140220.jpg
Inilah David Taylor, terduga pembunuh Aipda Sudarsa © smh.com.au
Dari pemeriksaan polisi, pasangan kekasih inipun mengaku menganiaya Sudarsa dan membantah telah membunuh. Mereka melakukan penganiayaan itu karena Aipda Sudarsa mengintip saat sejoli beda negara ini tengah bermesraan di pantai. Namun setelah ditetapkan sebagai tersangka, Sarra justru membuat pengakuan baru yang bikin gempar.
Sarra mengaku bahwa dia nyaris hampir diperkosa mendiang Sudarsa. "David bercerita apa yang dia alami. Dia tidak tahu bagaimana Sudarsa tewas dan membantah melakukan pembunuhan. Pagi itu mereka berdua berpencar mencari tas Sarra yang hilang saat ditinggal berenang di pantai. David juga membenarkan kalau saat itu kondisi Sarra mabuk usai minum bir," cerita Haposan Sihombing, kuasa hukum David.
http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/pengakuan-2-bule-tersangka-pembunuhan-aipda-sudarsa.jpg
Selebaran dua turis terduga pembunuh Aipda Sudarsa © Merdeka
Namun saat kembali ke pantai, David melihat pacarnya itu menangis. "Sambil nangis dan menunjuk ke arah pantai, Sarra menyebut polisi jahat. David lalu masuk ke pantai dan melihat Sudarsa sudah telungkup di pasir. Dia sempat membalikkan korban tapi wajahnya penuh pasir. Sarra yang dalam kondisi berdarah dibawa balik ke penginapan dan cerita kalau saat mau minta tolong polisi, dia malah ditindih di pasir oleh polisi. Sarra teriak minta tolong lalu ada tiga orang tak dikenal menolong," lanjut Haposan.
Masih menurut Haposan, Sarra bercerita kalau Sudarsa dipukuli oleh orang yang menolongnya lalu dia bebas dari pelukan Sudarsa yang menindihnya. David mengaku bahwa mereka berdua berpindah dari satu penginapan ke penginapan lain karena takut. Hmm, jadi apakah memang mendiang Aipda Sudarsa memperkosa Sarra? Lalu kenapa pengakuan Sarra berubah? Semoga saja polisi bisa mengungkapkannya.
Mendiang Aipda Wayan Sudarsa © ABC
Rabu (17/8) pagi kemarin bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia justru datang kabar buruk dari Kepolisian Polda Bali. Salah satu anggotanya dari Satuan Lalu Lintas Polsek Kuta yakni Aipda Wayan Sudarsa ditemukan tewas di pinggiran pantai Legian Kuta, Badung. Saat ditemukan, ada luka di kepala dan leher jenazah Sudarsa selain bagian mulut, hidung dan wajah penuh pasir laut.
Usai memeriksa saksi terkait dan kepolisian Bali bergerak cepat dan sudah mengamankan terduga tersangka. Yang mengejutkan, terduga pelaku ini adalah turis mancanegara yakni Sarra Connor asal Australia dan David Taylor asal Inggris. Kedua turis ini diamankan di depan Kantor Konsulat Australia pada Jumat (19/8) sekitar pukul 15.30 WITA, seperti dilansir Merdeka (http://www.merdeka.com/peristiwa/pengakuan-2-bule-tersangka-pembunuhan-aipda-sudarsa.html).
http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/1471866140220.jpg
Inilah David Taylor, terduga pembunuh Aipda Sudarsa © smh.com.au
Dari pemeriksaan polisi, pasangan kekasih inipun mengaku menganiaya Sudarsa dan membantah telah membunuh. Mereka melakukan penganiayaan itu karena Aipda Sudarsa mengintip saat sejoli beda negara ini tengah bermesraan di pantai. Namun setelah ditetapkan sebagai tersangka, Sarra justru membuat pengakuan baru yang bikin gempar.
Sarra mengaku bahwa dia nyaris hampir diperkosa mendiang Sudarsa. "David bercerita apa yang dia alami. Dia tidak tahu bagaimana Sudarsa tewas dan membantah melakukan pembunuhan. Pagi itu mereka berdua berpencar mencari tas Sarra yang hilang saat ditinggal berenang di pantai. David juga membenarkan kalau saat itu kondisi Sarra mabuk usai minum bir," cerita Haposan Sihombing, kuasa hukum David.
http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/pengakuan-2-bule-tersangka-pembunuhan-aipda-sudarsa.jpg
Selebaran dua turis terduga pembunuh Aipda Sudarsa © Merdeka
Namun saat kembali ke pantai, David melihat pacarnya itu menangis. "Sambil nangis dan menunjuk ke arah pantai, Sarra menyebut polisi jahat. David lalu masuk ke pantai dan melihat Sudarsa sudah telungkup di pasir. Dia sempat membalikkan korban tapi wajahnya penuh pasir. Sarra yang dalam kondisi berdarah dibawa balik ke penginapan dan cerita kalau saat mau minta tolong polisi, dia malah ditindih di pasir oleh polisi. Sarra teriak minta tolong lalu ada tiga orang tak dikenal menolong," lanjut Haposan.
Masih menurut Haposan, Sarra bercerita kalau Sudarsa dipukuli oleh orang yang menolongnya lalu dia bebas dari pelukan Sudarsa yang menindihnya. David mengaku bahwa mereka berdua berpindah dari satu penginapan ke penginapan lain karena takut. Hmm, jadi apakah memang mendiang Aipda Sudarsa memperkosa Sarra? Lalu kenapa pengakuan Sarra berubah? Semoga saja polisi bisa mengungkapkannya.