Gusnan
18th August 2016, 04:34 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/08/17/2350427tontowi1780x390.jpg
Yves Lacroix/Badminton Photo Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad
Ganda campuran Tontowi Ahmad (http://olahraga.kompas.com/tag/Tontowi%20Ahmad?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd)/Liliyana Natsir (http://olahraga.kompas.com/tag/Liliyana%20Natsir?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd) mengembalikan tradisi medali emas Olimpiade untuk Indonesia. Di final, Tontowi/Liliyana mengalahkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-14, 21-12.
Di gim pertama, Tontowi/Liliyana unggul cepat. Cegatan Butet - panggilan Liliyana - di depan net serta smash dari Owi - panggilan Tontowi - membuat unggul 7-2. Mereka unggul 11-4 saat interval sebelum mengakhiri gim pertama 21-14.
Gim kedua berlangsung lebih ketat. Pasangan Malaysia memberi perlawanan ketat pada awal gim. Namun setelah interval, Owi/Butet mampu melaju dan merebut gim kedua 21-12.
Tontowi/Liliyana lolos ke final setelah melalui pertarungan menegangkan di babak semifinal dengan menyingkirtkan unggulan pertama asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Juara bertahan Olim[piade ini mereka kalahkan 21-16, 21-15.
Tontowi/Liliyana merupakan satu-satunya wakil Indonesia di final. Dua harapan medali lainnya, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dan ganda putri Greysia Polii (http://olahraga.kompas.com/tag/Greysia%20Polii?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd)/Nitya Krishinda (http://olahraga.kompas.com/tag/Nitya%20Krishinda?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd) Maheswari telah gagal di babak sebelumnya.
Sebelumnya, bulu tangkis telah menyumbang enam medali emas Olimpiade yaitu Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma (1992), Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), dan Hendra Setiawan/Markis Kido (2008).
Yves Lacroix/Badminton Photo Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad
Ganda campuran Tontowi Ahmad (http://olahraga.kompas.com/tag/Tontowi%20Ahmad?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd)/Liliyana Natsir (http://olahraga.kompas.com/tag/Liliyana%20Natsir?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd) mengembalikan tradisi medali emas Olimpiade untuk Indonesia. Di final, Tontowi/Liliyana mengalahkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-14, 21-12.
Di gim pertama, Tontowi/Liliyana unggul cepat. Cegatan Butet - panggilan Liliyana - di depan net serta smash dari Owi - panggilan Tontowi - membuat unggul 7-2. Mereka unggul 11-4 saat interval sebelum mengakhiri gim pertama 21-14.
Gim kedua berlangsung lebih ketat. Pasangan Malaysia memberi perlawanan ketat pada awal gim. Namun setelah interval, Owi/Butet mampu melaju dan merebut gim kedua 21-12.
Tontowi/Liliyana lolos ke final setelah melalui pertarungan menegangkan di babak semifinal dengan menyingkirtkan unggulan pertama asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Juara bertahan Olim[piade ini mereka kalahkan 21-16, 21-15.
Tontowi/Liliyana merupakan satu-satunya wakil Indonesia di final. Dua harapan medali lainnya, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dan ganda putri Greysia Polii (http://olahraga.kompas.com/tag/Greysia%20Polii?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd)/Nitya Krishinda (http://olahraga.kompas.com/tag/Nitya%20Krishinda?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd) Maheswari telah gagal di babak sebelumnya.
Sebelumnya, bulu tangkis telah menyumbang enam medali emas Olimpiade yaitu Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma (1992), Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), dan Hendra Setiawan/Markis Kido (2008).