Gusnan
19th July 2016, 05:18 AM
http://images.detik.com/community/media/visual/2016/04/03/c44df656-b9a7-41f5-9eba-de93ae7e2ee6.jpg?w=780&q=90
Foto: istimewa
Jakarta - Dua dari lima orang teroris tewas dalam baku tembak di Pegunungan Sambarana, Poso, Sulawesi Tengah, sore tadi. Saat baku tembak dengan Satgas Tinombala, terdapat sosok dua orang perempuan dalam kelompok teroris.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, total ada 5 teroris yang terlibat dalam baku tembak di dekat sungai.
"Dari 5 orang itu, dua orang laki-laki tewas, sementara dua perempuan dan satu orang laki-laki melarikan diri," ujar Rudy kepada detikcom, Senin (18/7/2016).
https://images.detik.com/community/media/visual/2016/04/06/0ad235f9-6e5a-49ac-b38a-0ff2e1f2ed49.jpg?w=1100Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi-detikcom
Saat ditanya siapa sosok kedua perempuan itu, Rudy belum bisa memastikannya.
"Belum bisa kami pastikan, apakah termasuk salah satunya istri Santoso atau bukan karena mereka kabur," imbuh Rudy.
Dari 31 daftar DPO teroris kelompok Santoso yang pernah dirilis Mabes Polri, ada 3 orang perempuan yang merupakan istri dari Santoso, Basri dan Ali Kalora.
Selama Operasi Tinombala, dari 31 kelompok Santoso ini, saat ini tersisa 19 anggota lainnya yang masih berada di atas pegunungan.
Baku tembak terjadi ketika kelimanya tengah berada di dekat sungai. Ada anggota teroris yang melihat Satgas Tinombala saat hendak menyergap, sehingga kemudian terjadi kontak senjata.
Foto: istimewa
Jakarta - Dua dari lima orang teroris tewas dalam baku tembak di Pegunungan Sambarana, Poso, Sulawesi Tengah, sore tadi. Saat baku tembak dengan Satgas Tinombala, terdapat sosok dua orang perempuan dalam kelompok teroris.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, total ada 5 teroris yang terlibat dalam baku tembak di dekat sungai.
"Dari 5 orang itu, dua orang laki-laki tewas, sementara dua perempuan dan satu orang laki-laki melarikan diri," ujar Rudy kepada detikcom, Senin (18/7/2016).
https://images.detik.com/community/media/visual/2016/04/06/0ad235f9-6e5a-49ac-b38a-0ff2e1f2ed49.jpg?w=1100Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi-detikcom
Saat ditanya siapa sosok kedua perempuan itu, Rudy belum bisa memastikannya.
"Belum bisa kami pastikan, apakah termasuk salah satunya istri Santoso atau bukan karena mereka kabur," imbuh Rudy.
Dari 31 daftar DPO teroris kelompok Santoso yang pernah dirilis Mabes Polri, ada 3 orang perempuan yang merupakan istri dari Santoso, Basri dan Ali Kalora.
Selama Operasi Tinombala, dari 31 kelompok Santoso ini, saat ini tersisa 19 anggota lainnya yang masih berada di atas pegunungan.
Baku tembak terjadi ketika kelimanya tengah berada di dekat sungai. Ada anggota teroris yang melihat Satgas Tinombala saat hendak menyergap, sehingga kemudian terjadi kontak senjata.