Gusnan
1st July 2016, 10:07 AM
– Aria Permana mendadak menjadi perbincangan heboh. Bocah asal Karawang Jawa Barat itu menghiasi pemberitaan media online paling top di dunia, seperti Daily Mail, Mirror, Telegraph dan sejumlah media top lainnya.
Aria Permana dijuluki sebagai bocah tergemuk dunia. Sebab, di usianya yang baru 10 tahun, Aria Permana sudah memiliki berat badan 140 kg. Padahal, berat rata-rata anak usia 10 tahun hanya 30 kg.
Mengapa tubuh Arya Permana bisa membesar hingga bobotnya empat kali lipat berat normal anak seusianya? Menurut sang ayah, Ade Somantri, bobot lahir Arya Permana normal sekitar 4 kilogram.
“Makanan yang dikonsumsi Aria sejak lahir juga normal seperti yang dikonsumsi Ardi (anak sulung Ade, kakak Aria yang kini berumur 15 tahun, Red),” ujar Ade kepada Radar Karawang (grup pojoksatu.id) Kamis (26/5/2016) lalu.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-3.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Satu hal yang diingat Ade, saat balita, Aria pernah sulit buang air besar (BAB). Lalu, Aria dibawa ke dokter. Dokter pun memberikan obat dan vitamin karena Aria susah makan.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-1-1.jpg
Aria Permana. Foto Daily Mail
Namun, sejak Aria berusia 8 tahun, mulai terjadi perubahan fisik. Tubuhnya terus menggemuk, padahal aktivitas dan makannya layaknya anak-anak yang lain.
“Dulu aja waktu kelas II SD, sekolah sudah maksa. Jalan sedikit saja, dia sudah berhenti. Lalu, pas kelas III semester akhir, sudah tidak bisa. Udah enggak kuat jalan jauh. Padahal, jarak ke sekolah dekat,” tutur Ade.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-2.jpg
Aria Permana. Foto Daily Mail
Segala upaya sudah dilakukan orang tua agar Aria bisa memiliki bobot seperti anak-anak seusianya. Salah satunya membawa Aria ke poli anak rumah sakit sekelas RSUD Hasan Sadikin Bandung dua tahun lalu.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-3-1.jpg
Aria Permana. Foto Mirror
Berdasar hasil pemeriksaan oleh dokter anak, kondisi Aria malah disebut baik-baik saja. Ade mengungkapkan, salah satu dokter anak pernah menyatakan, obesitas yang dialami Arya diduga disebabkan adanya faktor keturunan (genetis).
BACA: Aria Permana, Bocah Raksasa 140 Kg Asal Karawang Mendunia
“Saya saat itu setuju saja. Sebab, dari keluarga saya, memang badannya rata-rata besar,” ungkap Ade yang sehari-hari bekerja sebagai anggota satpam di sebuah pabrik di Karawang.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-4.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Apalagi perawakan kakak Aria, Ardi, juga gemuk. Namun, gemuknya Ardy masih wajar, tidak segemuk Aria. Porsi makan Aria pun terbilang normal. Tiga kali dalam sehari dengan porsi nasi dan lauk yang tidak berlebihan.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-1.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Dokter spesialis anak National Hospital Surabaya dr Achmad Yuniari Heryana SpA menganjurkan Aria Permana dibawa ke dokter anak konsultan gizi dan penyakit metabolis atau ahli endokrin. Hal itu ditujukan untuk mencari penyebabnya.
“Sebabnya itu bisa jadi kelainan genetis, hormonal, atau kondisi sebelumnya,” kata dokter yang akrab disapa Boy tersebut.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Dengan kondisi Aria yang mudah lelah, Boy menduga ada masalah pada jantungnya. Bisa jadi sudah pada tahap gagal jantung. Selain masalah jantung, menurut dia, obesitas berisiko menimbulkan penyakit lain.
“Bisa diabetes melitus tipe dua, hipertensi, batu empedu, dan hiperkolesterolemia,” tambahnya.
Aria Permana dijuluki sebagai bocah tergemuk dunia. Sebab, di usianya yang baru 10 tahun, Aria Permana sudah memiliki berat badan 140 kg. Padahal, berat rata-rata anak usia 10 tahun hanya 30 kg.
Mengapa tubuh Arya Permana bisa membesar hingga bobotnya empat kali lipat berat normal anak seusianya? Menurut sang ayah, Ade Somantri, bobot lahir Arya Permana normal sekitar 4 kilogram.
“Makanan yang dikonsumsi Aria sejak lahir juga normal seperti yang dikonsumsi Ardi (anak sulung Ade, kakak Aria yang kini berumur 15 tahun, Red),” ujar Ade kepada Radar Karawang (grup pojoksatu.id) Kamis (26/5/2016) lalu.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-3.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Satu hal yang diingat Ade, saat balita, Aria pernah sulit buang air besar (BAB). Lalu, Aria dibawa ke dokter. Dokter pun memberikan obat dan vitamin karena Aria susah makan.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-1-1.jpg
Aria Permana. Foto Daily Mail
Namun, sejak Aria berusia 8 tahun, mulai terjadi perubahan fisik. Tubuhnya terus menggemuk, padahal aktivitas dan makannya layaknya anak-anak yang lain.
“Dulu aja waktu kelas II SD, sekolah sudah maksa. Jalan sedikit saja, dia sudah berhenti. Lalu, pas kelas III semester akhir, sudah tidak bisa. Udah enggak kuat jalan jauh. Padahal, jarak ke sekolah dekat,” tutur Ade.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-2.jpg
Aria Permana. Foto Daily Mail
Segala upaya sudah dilakukan orang tua agar Aria bisa memiliki bobot seperti anak-anak seusianya. Salah satunya membawa Aria ke poli anak rumah sakit sekelas RSUD Hasan Sadikin Bandung dua tahun lalu.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-3-1.jpg
Aria Permana. Foto Mirror
Berdasar hasil pemeriksaan oleh dokter anak, kondisi Aria malah disebut baik-baik saja. Ade mengungkapkan, salah satu dokter anak pernah menyatakan, obesitas yang dialami Arya diduga disebabkan adanya faktor keturunan (genetis).
BACA: Aria Permana, Bocah Raksasa 140 Kg Asal Karawang Mendunia
“Saya saat itu setuju saja. Sebab, dari keluarga saya, memang badannya rata-rata besar,” ungkap Ade yang sehari-hari bekerja sebagai anggota satpam di sebuah pabrik di Karawang.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-4.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Apalagi perawakan kakak Aria, Ardi, juga gemuk. Namun, gemuknya Ardy masih wajar, tidak segemuk Aria. Porsi makan Aria pun terbilang normal. Tiga kali dalam sehari dengan porsi nasi dan lauk yang tidak berlebihan.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana-1.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Dokter spesialis anak National Hospital Surabaya dr Achmad Yuniari Heryana SpA menganjurkan Aria Permana dibawa ke dokter anak konsultan gizi dan penyakit metabolis atau ahli endokrin. Hal itu ditujukan untuk mencari penyebabnya.
“Sebabnya itu bisa jadi kelainan genetis, hormonal, atau kondisi sebelumnya,” kata dokter yang akrab disapa Boy tersebut.
http://dds2w1segan1npr18388d13m.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2016/06/Aria-Permana.jpg
Aria Permana. Foto Radar Karawang
Dengan kondisi Aria yang mudah lelah, Boy menduga ada masalah pada jantungnya. Bisa jadi sudah pada tahap gagal jantung. Selain masalah jantung, menurut dia, obesitas berisiko menimbulkan penyakit lain.
“Bisa diabetes melitus tipe dua, hipertensi, batu empedu, dan hiperkolesterolemia,” tambahnya.