Log in

View Full Version : “Diserang” Habis-Habisan Adian Napitupulu, Ini Jawaban Lantang Teman Ahok


Gusnan
30th June 2016, 09:03 AM
http://i2.wp.com/www.hendonesia.com/wp-content/uploads/2016/06/Teman_Ahok_Teman_Ahok.png?zoom=1.5&resize=469%2C253 (http://vlr.tynt.com/?format=txt&key=284d869ffe43382ebe88a02cabb697ab&u=http%3A%2F%2Fi2.wp.com%2Fwww.hendonesia.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2016%2F06%2FTeman_Ahok_Teman_A hok.png%3Ffit%3D760%252C410&subId=a-pwGyjWKr5OkDrkHcnlxd&txt=&loc=http%3A%2F%2Fwww.hendonesia.com%2F2016%2F06%2F diserang-adian-napitupulu-ini-jawaban-lantang-teman-ahok.html&ref=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com&title=%E2%80%9CDiserang%E2%80%9D%20Habis-Habisan%20Adian%20Napitupulu%2C%20Ini%20Jawaban%20 Lantang%20Teman%20Ahok%20%7C%20Hendonesia.com)via rakyatku.com
Adian Napitupulu melontarkan sindiran dan kritikan kepada Teman Ahok yang sedang memverifikasi 1 juta dukungan KTP untuk Ahok. Menanggapi kritikan tersebut, Teman Ahok pun menjawab dengan lantang.
“Isu pertama, Teman Ahok semua karyawan bukan relawan. Argumennya satu kalau dia karyawan itu apa indikatornya. Kalau bicara karyawan upah minimum Rp 3,1 juta. Tapi faktanya di lapangan anak-anak ini perorang 1 posko Rp 500 ribu, hanya Rp 35 ribu saja karena satu posko dua orang. Satu posko itu aja mereka nggak dapat makan. Kita bantu untuk makan dan transport tidak lebih” kata Pendamping Ahli Teman Ahok, I Gusti Putu Artha.

“Justru Teman Ahok memeras orang untuk mereka menyediakan KTP. Sekarang apa hanya uang KTP dan transport saja yang kita pahami sebagai sebuah even organizer? Malah tidak bermoral kalau Teman Ahok tidak kasih makan,” sambung Putu.
Putu juga menjawab keraguan soal waktu yang disebut terlalu pendek untuk mengumpulkan sejuta KTP pendukung Ahok.
“(Katanya) nggak rasional dalam 7 bulan bisa dapat sejuta KTP. Kenapa bisa begitu, karena infrastruktur sudah baik semua. Jadi sudah siap semua,” katanya.
“Yang kedua efek psikologinya luar biasa ketika Ahok bilang independen. Orang-orang datang ke Kelapa Gading saya tunjukkan fotonya tuh. Efek psikologi itu. Dan jaringan kita besar maka dalam 4 bulan bisa sejuta. Dia bilang jaringan sama 7 bulan 700ribu kok 4 bulan bisa sejuta. Masuk akal dia tapi dia nggak ngerti teknis,” imbuh Putu.
Putu kemudian menjawab soal validitas KTP dukungan untuk Ahok yang sempat dipertanyakan. Dia mengundang orang yang meragukan KTP dukungan yang dikumpulkan Teman Ahok ke markas Teman Ahok.
“Datang ke sini, kita bisa lihat tahap verifikasi. Mulai jumlah dicocokin, KTP ada yang merugikan atau tidak, dicocokin nomor hp-nya, baru kemudian diinput. Saat di SMS ternyata berbeda exit, kalau ada yang bilang nggak pernah kasih KTP ketahuan” kata Putu.
“Mungkin saya katakan tidak semua valid iya, satu dua tercecer iya, tapi pengalaman mengurus ini di berbagai daerah karena saya 3 tahun di Jakarta paling profesional,” sambung mantan komisioner KPU itu.
Mengenai kemungkinan Ahok maju lewat jalur independen atau parpol, Putu mengatakan, Teman Ahok menyerahkan sepenuhnya ke Ahok soal pilihan itu.
“Kita sudah kasih tiket ke Ahok tinggal pilih cinema satu atau cinema dua. Tinggal pilih. Kalau saya ditanya Ahok saya bilang pilih yang resistennya Ahok menang dengan cepat. Kalau kapal bagus ya nggak sampai-sampai gimana. Intinya mana di antara itu yang paling bisa menang,” pungkas Putu.