ChristSatria
10th May 2016, 03:25 PM
Sebelumnya saya sudah menjelaskan apa itu fungsi guard rail (http://www.pt-cmp.co.id/product/flex-beam-guardrail-p145479.aspx) (pagar pembatas jalan) dalam artikel yang saya terbitkan kemarin sore dalam media yang lain. Kali ini saya akan memberikan informasi lagi mengenai guard rail dengan konten yang tentu saja berbeda. Kali ini saya akan membahas mengenai bahan yang digunakan untuk membuat pagar pembatas jalan ini. Berikut ini adalah ulasannya.
Bahan yang digunakan untuk membuat guard rail sebenarnya hanya terdiri dari dua macam saja yaitu besi dan baja. Bahan plat baja digunakan sebagai tiang penopang atau penyangga pada rangkaian Guard Rail. Mengapa tiang penyangga Guard Rail yang dibuat dari bahan plat baja? Pertama, hal ini berkaitan dengan apa yang saya jelaskan kemarin tentang peredaman energi kinetik ketika tabrakan terjadi. Tiang penyangga Guard Rail yang akan berfungsi sebagai penahan kendaraan yang menabrak pagar pembatas agar tidak terjungkal. Kedua, bahan baja memang lebih cocok dijadikan penyangga jika dibandingkan dengan pembatas. Jika saja posisinya yang dibalik, besi yang dijadikan penyangga dan baja yang dijadikan pembatas maka kecelekaan yang terjadi di jalan raya bisa lebih parah dari yang diperkirakan.
Lempengan besi yang dijadikan pembatas dinamakan dengan sleeve beam sedangkan tiang penyangga dinamakan dengan post. Untuk memberikan ketebalan yang lebih memadai pada sleeve beam maka lempengan besi pembatas ini dilapisi lagi dengan lapisan seng yang disebut dengan flex beam guard rail. Kalau anda perhatikan guard rail yang ada di jalan raya, mereka dihubungkan dengan baut. Baut yang digunakan untuk “mengikat” antara satu lempengan besi pembatas dengan yang lainnya menggunakan baut jenis payung yang terbuat dari besi. Baut dengan jenis payung ini digunakan sebagai “perekat” karena dinilai lebih mampu untuk mengikat lempengan besi pembatas dengan ikatan yang kuat dan solid.
Tidak ketinggalan di bagian belakang guard rail yang terpasang di jalan akan dibubuhkan tulisan tahun anggaran APBN atau APBD yang dijadikan sumber pendanaan untuk membuat salah satu infrastruktur jalan raya ini. Tulisan tanggun anggaran tersebut dibubuhkan di bagian belakang (punggung besi) pembatas jalan.
Bahan yang digunakan untuk membuat guard rail sebenarnya hanya terdiri dari dua macam saja yaitu besi dan baja. Bahan plat baja digunakan sebagai tiang penopang atau penyangga pada rangkaian Guard Rail. Mengapa tiang penyangga Guard Rail yang dibuat dari bahan plat baja? Pertama, hal ini berkaitan dengan apa yang saya jelaskan kemarin tentang peredaman energi kinetik ketika tabrakan terjadi. Tiang penyangga Guard Rail yang akan berfungsi sebagai penahan kendaraan yang menabrak pagar pembatas agar tidak terjungkal. Kedua, bahan baja memang lebih cocok dijadikan penyangga jika dibandingkan dengan pembatas. Jika saja posisinya yang dibalik, besi yang dijadikan penyangga dan baja yang dijadikan pembatas maka kecelekaan yang terjadi di jalan raya bisa lebih parah dari yang diperkirakan.
Lempengan besi yang dijadikan pembatas dinamakan dengan sleeve beam sedangkan tiang penyangga dinamakan dengan post. Untuk memberikan ketebalan yang lebih memadai pada sleeve beam maka lempengan besi pembatas ini dilapisi lagi dengan lapisan seng yang disebut dengan flex beam guard rail. Kalau anda perhatikan guard rail yang ada di jalan raya, mereka dihubungkan dengan baut. Baut yang digunakan untuk “mengikat” antara satu lempengan besi pembatas dengan yang lainnya menggunakan baut jenis payung yang terbuat dari besi. Baut dengan jenis payung ini digunakan sebagai “perekat” karena dinilai lebih mampu untuk mengikat lempengan besi pembatas dengan ikatan yang kuat dan solid.
Tidak ketinggalan di bagian belakang guard rail yang terpasang di jalan akan dibubuhkan tulisan tahun anggaran APBN atau APBD yang dijadikan sumber pendanaan untuk membuat salah satu infrastruktur jalan raya ini. Tulisan tanggun anggaran tersebut dibubuhkan di bagian belakang (punggung besi) pembatas jalan.