Gusnan
3rd May 2016, 04:06 AM
Shares
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/05/02/170942520160502-1703151780x390.jpg
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto saat konferensi pers, Senin(2/5/2016).
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menekankan, pihaknya sudah melakukan prosedur yang sesuai terkait peristiwa yang menewaskan warga negara asing (WNA) asal Perancis, Amokrane Sabet (46), di Canggu, Kuta Utara. Sugeng menyebutkan, petarung mix martial arts (MMA) itu telah mengakibatkan anggotanya, Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta, tewas dengan luka delapan tusukan.
"Kami sudah melakukan prosedur dengan baik, memberikan peringatan, tetapi Amok melawan dengan membawa senjata tajam. Karena melawan dan menyerang polisi, akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan," kata Kapolda dalam konferensi pers di Denpasar, Bali, Senin (2/5/2016).
Dia mengatakan, anak buahnya adalah anggota buru sergap (buser) dari Polsek Kuta Utara yang saat itu bersama rekannya dan tim imigrasi mendatangi rumah Amok untuk melakukan pengecekan identitas.
"Amok mengejar salah satu anggota kami (polisi), diberi tembakan peringatan, tetapi diabaikan. Bahkan, anggota kami ditusuk. Delapan luka tusukan," ujarnya.
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/05/02/140547720160502-1419331780x390.jpgJenazah Amokrane Sabet saat tiba di RS Sanglah, Denpasar, Selasa (2/5/2016).
Polisi awalnya menggunakan peluru kosong karena mendapat perlawanan menggunakan senjata tajam dan mengancam aparat. Namun, karena Amok melawan dan menyerang petugas dengan senjata tajam, polisi pun menembak Amok. Akhirnya, Amok tersungkur dan tewas di tempat. Menurut Kapolda, masa tinggal Amok di Indonesia sudah habis pada September 2015 lalu.
Amok selama ini tinggal di Villa Harmoni, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Jenazah Amok kini berada di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/05/02/170942520160502-1703151780x390.jpg
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto saat konferensi pers, Senin(2/5/2016).
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menekankan, pihaknya sudah melakukan prosedur yang sesuai terkait peristiwa yang menewaskan warga negara asing (WNA) asal Perancis, Amokrane Sabet (46), di Canggu, Kuta Utara. Sugeng menyebutkan, petarung mix martial arts (MMA) itu telah mengakibatkan anggotanya, Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta, tewas dengan luka delapan tusukan.
"Kami sudah melakukan prosedur dengan baik, memberikan peringatan, tetapi Amok melawan dengan membawa senjata tajam. Karena melawan dan menyerang polisi, akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan," kata Kapolda dalam konferensi pers di Denpasar, Bali, Senin (2/5/2016).
Dia mengatakan, anak buahnya adalah anggota buru sergap (buser) dari Polsek Kuta Utara yang saat itu bersama rekannya dan tim imigrasi mendatangi rumah Amok untuk melakukan pengecekan identitas.
"Amok mengejar salah satu anggota kami (polisi), diberi tembakan peringatan, tetapi diabaikan. Bahkan, anggota kami ditusuk. Delapan luka tusukan," ujarnya.
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/05/02/140547720160502-1419331780x390.jpgJenazah Amokrane Sabet saat tiba di RS Sanglah, Denpasar, Selasa (2/5/2016).
Polisi awalnya menggunakan peluru kosong karena mendapat perlawanan menggunakan senjata tajam dan mengancam aparat. Namun, karena Amok melawan dan menyerang petugas dengan senjata tajam, polisi pun menembak Amok. Akhirnya, Amok tersungkur dan tewas di tempat. Menurut Kapolda, masa tinggal Amok di Indonesia sudah habis pada September 2015 lalu.
Amok selama ini tinggal di Villa Harmoni, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Jenazah Amok kini berada di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.