TukulGodek
25th April 2016, 10:46 AM
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><em>http://i41.tinypic.com/fkuole.jpg</div></div></div>
ya, dana adalah kendala nomer satu negara kita jika ingin membuat alutsista yang bergengsi dengan negara-negara seperti amerika, tiongkok dan rusia.
sebagai contoh, Indonesia memiliki pendapatan Negara pada tahun 2015 adalah Rp1.793,6 triliun (Sumber) (https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Indonesia_T ahun_Anggaran_2015) dan jika indonesia memproduksi 1 kapal induk seperti kapal Nimitz Class punya amerika yang harga nya mencapai $4.5 miliiar, jika di kurs ke indonesia kira2 59-60 Triliun rupiah. apalagi belanja negara kita lebih besar dari pendapatan. defisitnya kurleb 250an Triliun rupiah (klo ga salah)
itu baru buat satu loh gan... belum lagi jika buat 4-5 unit dengan berbagai bentuk dan type sesuai kebutuhan pertahanan kita, apalagi ditambah biaya penelitiannya, biaya prototype nya dan segala macam biaya2 nya.
dan pertanyaan nya apakah BUMN kita sanggup?
Spoiler for NC:
http://tribunindo.com/wp-content/uploads/2015/09/Nimitz-Class-USA.jpg
Walaupun banyak orang pintar di Indonesia tapi Negara masih belum maksimal dalam memanfaatkan sumber daya manusia kita gan, tidak sedikit kita dengar banyak orang-orang indonesia lebih menyukai kerja di luar negeri dengan berbagai alasan...
ada yang melamar kerja diberbagai perusahaan di indonesia, tapi ditolak semua tapi ketika melamar ke luar negeri diterima bahkan menjadi salah satu pekerja yang produktif.
dan alasan lain seperti gaji dan lainnya.
bahkan beberapa hak paten teknologi ciptaan anak negeri diterima oleh perusahaan mereka.
selain itu praktik nepotisme sangat kental di berbagai institusi negara gan, iya kalau yang kerja memang sesuai passion dan skillnya memang baik, tapi kalau pure karena gengsi, atau karena "ikut orang tua" apa kata dunia?
agan pasti sering lihat "kalau bapaknya nya PNS pasti salah satu anaknya PNS juga". "kalau bapak nya polisi, anaknya biasanya polisi juga" yah...tapi tidak semua loh ya yang seperti itu :D
(Contoh kasus) (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/05/22/119067/Praktik-Nepotisme-Masih-Marak-Ada-Dalam-Penerimaan-CPNS)
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">3.Teknologi
<div class="spoiler">Spoiler for IT:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571d93108f67e" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;">
ya, dana adalah kendala nomer satu negara kita jika ingin membuat alutsista yang bergengsi dengan negara-negara seperti amerika, tiongkok dan rusia.
sebagai contoh, Indonesia memiliki pendapatan Negara pada tahun 2015 adalah Rp1.793,6 triliun (Sumber) (https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Indonesia_T ahun_Anggaran_2015) dan jika indonesia memproduksi 1 kapal induk seperti kapal Nimitz Class punya amerika yang harga nya mencapai $4.5 miliiar, jika di kurs ke indonesia kira2 59-60 Triliun rupiah. apalagi belanja negara kita lebih besar dari pendapatan. defisitnya kurleb 250an Triliun rupiah (klo ga salah)
itu baru buat satu loh gan... belum lagi jika buat 4-5 unit dengan berbagai bentuk dan type sesuai kebutuhan pertahanan kita, apalagi ditambah biaya penelitiannya, biaya prototype nya dan segala macam biaya2 nya.
dan pertanyaan nya apakah BUMN kita sanggup?
Spoiler for NC:
http://tribunindo.com/wp-content/uploads/2015/09/Nimitz-Class-USA.jpg
Walaupun banyak orang pintar di Indonesia tapi Negara masih belum maksimal dalam memanfaatkan sumber daya manusia kita gan, tidak sedikit kita dengar banyak orang-orang indonesia lebih menyukai kerja di luar negeri dengan berbagai alasan...
ada yang melamar kerja diberbagai perusahaan di indonesia, tapi ditolak semua tapi ketika melamar ke luar negeri diterima bahkan menjadi salah satu pekerja yang produktif.
dan alasan lain seperti gaji dan lainnya.
bahkan beberapa hak paten teknologi ciptaan anak negeri diterima oleh perusahaan mereka.
selain itu praktik nepotisme sangat kental di berbagai institusi negara gan, iya kalau yang kerja memang sesuai passion dan skillnya memang baik, tapi kalau pure karena gengsi, atau karena "ikut orang tua" apa kata dunia?
agan pasti sering lihat "kalau bapaknya nya PNS pasti salah satu anaknya PNS juga". "kalau bapak nya polisi, anaknya biasanya polisi juga" yah...tapi tidak semua loh ya yang seperti itu :D
(Contoh kasus) (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/05/22/119067/Praktik-Nepotisme-Masih-Marak-Ada-Dalam-Penerimaan-CPNS)
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">3.Teknologi
<div class="spoiler">Spoiler for IT:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571d93108f67e" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;">