Bajigur32
25th April 2016, 10:45 AM
<span style="display:block; text-align:center;">
http://s.kaskus.id/images/2014/05/14/1615493_20140514121952.png
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><span style="display:block; text-align:center;">Quote:Sekali Dalam Setahun, Penguin ini Berenang 8.000 Kilometer
Hanya Untuk Kunjungi Pria ini
Quote:http://s.kaskus.id/images/2016/03/09/1615493_20160309024617.jpg
Dindim memang bukan penguin yang tinggal di Antartika. Ia penguin jenis Magellanic yang berhabitat di negara tropis Amerika Selatan. Sementara Joao Pereira adalah seorang nelayan yang tinggal di Rio de Janeiro, Brasil.</b>
Quote:<b>http://s.kaskus.id/images/2016/03/09/1615493_20160309025214.jpg
Gambar yang ini cuma Ilustrasi aja nih gan
Joao membawa pulang Dindim. Ia membersihkan badannya, lalu mengobati Dindim. Setelah Dindim sehat, Joao melepaskan lagi Dindim untuk berenang di lautan, kembali ke habitat aslinya. "Saya sudah mengira bahwa saat itu adalah terakhir kali aku melihatnya," ujar Joao. Tapi Joao salah. Beberapa bulan setelahnya, Dindim kembali.
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><b>http://s.kaskus.id/images/2016/03/09/1615493_20160309025155.jpg
Quote:SUMBER (http://suryamalang.tribunnews.com/2016/03/09/sekali-dalam-setahun-penguin-ini-berenang-8000-kilometer-hanya-untuk-kunjungi-pria-ini)
Quote:Original Posted By dodykn ► (https://www.ceriwis.com/post/56e3b50dde2cf254058b457b#post56e3b50dde2cf254058b4 57b)
Meskipun hewan itu sering disebut tak berakal tapi pada dasarnya hewan memiliki sistem limbik atau biasa disebut otak primitif yg mengendalikan emosi dan naluri hewaniah (rasa lapar, haus, birahi,dsb). Manusia juga memiliki sistem limbik ini, tp beruntung manusia memiliki cortex yg membantu manusia berpikir rasional, baik dan buruk, tidak hanya mengikuti naluri/nafsu hewaniah. Jadi hewan jg bisa mengalami keterikatan emosional baik dengan sesama hewan maupun dengan manusia. Satu memori baik yg membekas bisa terekam baik oleh hewan. Begitu juga sebaliknya. Bahkan hewan buas seperti harimau aja bisa jinak kepada pawangnya atau kadang orang tertentu yg mungkin pernah dekat dan menolong nya.
</div></div></div>
http://s.kaskus.id/images/2014/05/14/1615493_20140514121952.png
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><span style="display:block; text-align:center;">Quote:Sekali Dalam Setahun, Penguin ini Berenang 8.000 Kilometer
Hanya Untuk Kunjungi Pria ini
Quote:http://s.kaskus.id/images/2016/03/09/1615493_20160309024617.jpg
Dindim memang bukan penguin yang tinggal di Antartika. Ia penguin jenis Magellanic yang berhabitat di negara tropis Amerika Selatan. Sementara Joao Pereira adalah seorang nelayan yang tinggal di Rio de Janeiro, Brasil.</b>
Quote:<b>http://s.kaskus.id/images/2016/03/09/1615493_20160309025214.jpg
Gambar yang ini cuma Ilustrasi aja nih gan
Joao membawa pulang Dindim. Ia membersihkan badannya, lalu mengobati Dindim. Setelah Dindim sehat, Joao melepaskan lagi Dindim untuk berenang di lautan, kembali ke habitat aslinya. "Saya sudah mengira bahwa saat itu adalah terakhir kali aku melihatnya," ujar Joao. Tapi Joao salah. Beberapa bulan setelahnya, Dindim kembali.
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><b>http://s.kaskus.id/images/2016/03/09/1615493_20160309025155.jpg
Quote:SUMBER (http://suryamalang.tribunnews.com/2016/03/09/sekali-dalam-setahun-penguin-ini-berenang-8000-kilometer-hanya-untuk-kunjungi-pria-ini)
Quote:Original Posted By dodykn ► (https://www.ceriwis.com/post/56e3b50dde2cf254058b457b#post56e3b50dde2cf254058b4 57b)
Meskipun hewan itu sering disebut tak berakal tapi pada dasarnya hewan memiliki sistem limbik atau biasa disebut otak primitif yg mengendalikan emosi dan naluri hewaniah (rasa lapar, haus, birahi,dsb). Manusia juga memiliki sistem limbik ini, tp beruntung manusia memiliki cortex yg membantu manusia berpikir rasional, baik dan buruk, tidak hanya mengikuti naluri/nafsu hewaniah. Jadi hewan jg bisa mengalami keterikatan emosional baik dengan sesama hewan maupun dengan manusia. Satu memori baik yg membekas bisa terekam baik oleh hewan. Begitu juga sebaliknya. Bahkan hewan buas seperti harimau aja bisa jinak kepada pawangnya atau kadang orang tertentu yg mungkin pernah dekat dan menolong nya.
</div></div></div>