Saprol18
25th April 2016, 10:43 AM
Kita sering sekali didoktrin dengan konsep kesuksesan hidup yaitu: temukan apa yang kita suka (passion), bekerja keras disana, dan akhirnya kesuksesan & kebahagiaan akan datang. Masalahnya adalah hal seperti ini hanya berlaku jika agan memang memiliki kemampuan yang brilian dalam bidang tersebut dan passion itu memiliki value yang dibutuhkan orang lain.
Kebanyakan dari kita percaya dengan kata ajaib ini (passion), “andai saja ane tahu apa passion ane, pasti ane akan sukses”… Kenyataannya sangat pahit bahwa follow your passion terkadang bukanlah cara terbaik untuk sukses, hal ini bisa terjadi karena 2 hal:
1. Passion agan kalah dalam persaingan (kompetisi)
2. Kalaupun agan menang, tidak ada market yang membutuhkan passion tersebut
Quote:1. Passion adalah persaingan
http://s.kaskus.id/images/2016/04/23/8169732_20160423112653.jpg
Tidak peduli seberapa cerdas agan, seberapa keras agan bekerja, atau seberapa baik koneksi agan, hampir mustahil rasanya untuk meraih kesuksesan dengan mengerjakan 100% passion agan jika hal tersebut tidak dibutuhkan oleh orang lain.
Contoh jika agan suka bermain rubik, lalu agan membuat video tutorial berbagai teknik rubik, agan mengoleksi berbagai jenis rubik dan membuat teknik solving dari semua rubik tersebut. Apakah agan bisa sukses dengan terus berjuang disana? Mungkin, dengan catatan ada yang mau membayar agan untuk bermain rubik. Atau agan menjadi youtuber, mengupload video-video tutorial dan mendapatkan banyak audience.
Ada 2 problem yang harus Anda jawab yaitu:
- Seberapa jauh Anda bisa berkembang dalam passion tersebut
- Seberapa besar potensi market yang membutuhkannya
Katakan saja agan sudah ahli dalam menguasai rubik 3×3, lalu agan terus berkembang menguasai rubik 4×4, 5×5, 6×6, 7×7, bahkan sampai yang bentuknya bulat dan tidak beraturan. Kabar buruknya adalah, apakah orang lain juga tertarik dengan hal itu? Menjadi terlalu passionate/nerd/kreatif/spesifik justru membuat agan menjadi tidak relevan dan tidak penting, dan pada titik ini apa yang agan kerjakan tidak akan menghasilkan apapun kecuali kepuasan diri agan sendiri.
Jika agan pergi ke bioskop dan melihat ada 2 film yang sedang ditayangkan, pertama adalah film tentang drama komedi dan percintaan, dan yang kedua adalah film tentang perjalanan biografi seorang ahli rubik, mana yang agan pilih?
Hampir semua orang akan memilih yang pertama, karena jutaan orang juga menyukai genre tersebut. Ada sebab mengapa kategori film hanya itu-itu saja, cabang olahraga hanya itu-itu saja, bahkan pelajaranpun hanya itu-itu saja, jawabannya hanya satu: karena hal tersebut memang dibutuhkan oleh orang lain (relevan).
Begitu pula dengan passion agan, jika agan mendalami passion yang tidak begitu populer/umum, kemungkinan peluang sukses agan akan kecil sekali. agan boleh saja mencoba, siapa tahu agan bisa menjadi pioneer yang sukses. Bukannya ane bermaksud menakut-nakuti tapi kenyataannya ini sangat sulit dilakukan terlebih jika keadaan agan tidak mendukung baik secara finansial dan lingkungan (selain itu agan juga harus betul-betul ahli dan pantang menyerah).
Berhati-hatilah karena follow your passion itu justru bisa menjebak dan menyesatkan. Dalam konteks kesuksesan (kaya) tidak semua passion harus diperjuangkan.
Follow your heart but take your brain with you. Ikuti kata hati agan, tetapi jangan lupa bawa pikiran agan bersamanya. Boleh berpikir idealis tapi jangan sampai agan menjadi tidak realistis.
<span style="display:block; text-align:center;">
Kebanyakan dari kita percaya dengan kata ajaib ini (passion), “andai saja ane tahu apa passion ane, pasti ane akan sukses”… Kenyataannya sangat pahit bahwa follow your passion terkadang bukanlah cara terbaik untuk sukses, hal ini bisa terjadi karena 2 hal:
1. Passion agan kalah dalam persaingan (kompetisi)
2. Kalaupun agan menang, tidak ada market yang membutuhkan passion tersebut
Quote:1. Passion adalah persaingan
http://s.kaskus.id/images/2016/04/23/8169732_20160423112653.jpg
Tidak peduli seberapa cerdas agan, seberapa keras agan bekerja, atau seberapa baik koneksi agan, hampir mustahil rasanya untuk meraih kesuksesan dengan mengerjakan 100% passion agan jika hal tersebut tidak dibutuhkan oleh orang lain.
Contoh jika agan suka bermain rubik, lalu agan membuat video tutorial berbagai teknik rubik, agan mengoleksi berbagai jenis rubik dan membuat teknik solving dari semua rubik tersebut. Apakah agan bisa sukses dengan terus berjuang disana? Mungkin, dengan catatan ada yang mau membayar agan untuk bermain rubik. Atau agan menjadi youtuber, mengupload video-video tutorial dan mendapatkan banyak audience.
Ada 2 problem yang harus Anda jawab yaitu:
- Seberapa jauh Anda bisa berkembang dalam passion tersebut
- Seberapa besar potensi market yang membutuhkannya
Katakan saja agan sudah ahli dalam menguasai rubik 3×3, lalu agan terus berkembang menguasai rubik 4×4, 5×5, 6×6, 7×7, bahkan sampai yang bentuknya bulat dan tidak beraturan. Kabar buruknya adalah, apakah orang lain juga tertarik dengan hal itu? Menjadi terlalu passionate/nerd/kreatif/spesifik justru membuat agan menjadi tidak relevan dan tidak penting, dan pada titik ini apa yang agan kerjakan tidak akan menghasilkan apapun kecuali kepuasan diri agan sendiri.
Jika agan pergi ke bioskop dan melihat ada 2 film yang sedang ditayangkan, pertama adalah film tentang drama komedi dan percintaan, dan yang kedua adalah film tentang perjalanan biografi seorang ahli rubik, mana yang agan pilih?
Hampir semua orang akan memilih yang pertama, karena jutaan orang juga menyukai genre tersebut. Ada sebab mengapa kategori film hanya itu-itu saja, cabang olahraga hanya itu-itu saja, bahkan pelajaranpun hanya itu-itu saja, jawabannya hanya satu: karena hal tersebut memang dibutuhkan oleh orang lain (relevan).
Begitu pula dengan passion agan, jika agan mendalami passion yang tidak begitu populer/umum, kemungkinan peluang sukses agan akan kecil sekali. agan boleh saja mencoba, siapa tahu agan bisa menjadi pioneer yang sukses. Bukannya ane bermaksud menakut-nakuti tapi kenyataannya ini sangat sulit dilakukan terlebih jika keadaan agan tidak mendukung baik secara finansial dan lingkungan (selain itu agan juga harus betul-betul ahli dan pantang menyerah).
Berhati-hatilah karena follow your passion itu justru bisa menjebak dan menyesatkan. Dalam konteks kesuksesan (kaya) tidak semua passion harus diperjuangkan.
Follow your heart but take your brain with you. Ikuti kata hati agan, tetapi jangan lupa bawa pikiran agan bersamanya. Boleh berpikir idealis tapi jangan sampai agan menjadi tidak realistis.
<span style="display:block; text-align:center;">