Saprol18
23rd April 2016, 10:12 AM
Alasan kenapa dosen tidak boleh absen mengajar (http://www.kaskus.co.id/thread/571599dac2cb172e758b4569/ini-alasannya-kenapa-dosen-seharusnya-tidak-boleh-absen-mengajar/)
Berawal dati thread diatas ane berinisiatif untuk share apa saja sih fakta perguruan tinggi di negara kita yang "kaya raya" ini
http://s.kaskus.id/images/2016/04/21/2195248_20160421064800.png
Student Centre Learning (SCL) pernah ditabuh sekeras-kerasnya. Seluruh staf pengajar di PTN di- high recommended- kan untuk mengikuti 'kursus' ini secara terpadu, sepenuhnya, integrated. Tugas memformulasi deskriptor per matakuliahpun menjadi titik baliknya pembelajaran dari teknik klasik (Socratik) menjadi metode student centre. Revolusi pembelajaran ini mendaulat peserta didik (mahasiswa/i) di atas segalanya. Mahasiswa yang dimohonkan untuk super aktif dalam/luar ruangan kuliah. Dosen 'hanyalah' fasilitator.
Faktanya: Dosen masih seperti yang dulu, lebih banyak bicaranya, cuap-cuapnya, jualan kecap, berorasi, pidato, ceramah, kuliah tanpa kesimpulan, tanpa bonus motivasi dan tanpa pengungkapan dunia ilmu pengetahuan dan fakta lapangan. Mahasiswa masihlah marginal, tetap pada posisi pasif dan kuliah hanyalah persyaratan administrtatif, formalitas dan yang penting sarjana.
</div></div></div>
Spoiler for Research is Money:
http://s.kaskus.id/images/2016/04/21/2195248_20160421065341.jpg
Konon profesor itu GBHN (Guru Besar Hanya Nama), sangat jarang di temukan profesor memiliki 'kader' dalam keilmuan, sungguh langka seorang profesor dengan uletnya memindahkan ilmunya kepada juniornya, ia hanya mampu mengungkapkan jibunan teori orang lain dan dipaparkan kepada anak didiknya. Bahkan seorang Habibie pun, tiada pernah saya melihat kekayaan ilmunya telah diwariskan kepada generasi pelanjut. Generasi pelanjut, tinggallah terkagum-kagum atas kecerdasan seorang Habibie. Sementara Habibie belum pernah merasa bangga kepada seseorang yang telah mengambil seluruh ilmunya. Malah orang-orang ingin mengadopsi romatisnya Habibie-Ainun, bukan dari sisi keluasan ilmu dan konsep-konsep teknologinya
<div class="spoiler">Spoiler for Benchmarking:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571ae81170c8c" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;">
<span style="display:block; text-align:center;">
Berawal dati thread diatas ane berinisiatif untuk share apa saja sih fakta perguruan tinggi di negara kita yang "kaya raya" ini
http://s.kaskus.id/images/2016/04/21/2195248_20160421064800.png
Student Centre Learning (SCL) pernah ditabuh sekeras-kerasnya. Seluruh staf pengajar di PTN di- high recommended- kan untuk mengikuti 'kursus' ini secara terpadu, sepenuhnya, integrated. Tugas memformulasi deskriptor per matakuliahpun menjadi titik baliknya pembelajaran dari teknik klasik (Socratik) menjadi metode student centre. Revolusi pembelajaran ini mendaulat peserta didik (mahasiswa/i) di atas segalanya. Mahasiswa yang dimohonkan untuk super aktif dalam/luar ruangan kuliah. Dosen 'hanyalah' fasilitator.
Faktanya: Dosen masih seperti yang dulu, lebih banyak bicaranya, cuap-cuapnya, jualan kecap, berorasi, pidato, ceramah, kuliah tanpa kesimpulan, tanpa bonus motivasi dan tanpa pengungkapan dunia ilmu pengetahuan dan fakta lapangan. Mahasiswa masihlah marginal, tetap pada posisi pasif dan kuliah hanyalah persyaratan administrtatif, formalitas dan yang penting sarjana.
</div></div></div>
Spoiler for Research is Money:
http://s.kaskus.id/images/2016/04/21/2195248_20160421065341.jpg
Konon profesor itu GBHN (Guru Besar Hanya Nama), sangat jarang di temukan profesor memiliki 'kader' dalam keilmuan, sungguh langka seorang profesor dengan uletnya memindahkan ilmunya kepada juniornya, ia hanya mampu mengungkapkan jibunan teori orang lain dan dipaparkan kepada anak didiknya. Bahkan seorang Habibie pun, tiada pernah saya melihat kekayaan ilmunya telah diwariskan kepada generasi pelanjut. Generasi pelanjut, tinggallah terkagum-kagum atas kecerdasan seorang Habibie. Sementara Habibie belum pernah merasa bangga kepada seseorang yang telah mengambil seluruh ilmunya. Malah orang-orang ingin mengadopsi romatisnya Habibie-Ainun, bukan dari sisi keluasan ilmu dan konsep-konsep teknologinya
<div class="spoiler">Spoiler for Benchmarking:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571ae81170c8c" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;">
<span style="display:block; text-align:center;">