Log in

View Full Version : Cartenz Pyramid,Menggapai Atap Dunia


Saprol18
23rd April 2016, 10:03 AM
http://s.kaskus.id/images/2014/10/07/7092204_20141007035046.JPG

</span>

Bagi pendaki gunung, mendaki jajaran pegunungan Jayawijaya dan Sudirman ( Carstensz Pyramide ), Irian Jaya, adalah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu ( Sudirman ) terdapat titik tertinggi di Indonesia. Carstensz Pyramide ( 4.884 mdpl ) menyimpan banyak keunikan dan tantangan. Bukan hanya karena puncaknya diselimuti salju tropis tetapi termasuk dalam deretan 7 ( tujuh ) puncak benua.



Jangan heran bila pendaki-pendaki papan atas kelas dunia berlomba untuk mendaki puncak tertinggi di Australasia ini. Tak kurang dari Heinrich Harrer si pendaki yang hidupnya diperankan Brad Pitt dalam Seven Years In Tibet menjadi orang pertama yang mendaki Carstensz Pyramid. Kemudian Reinhold Messner pendaki pertama yang mencapai 14 puncak di atas 8.000 meter.



Pat Morrow yang mencanangkan Carstensz Pyramid sebagai satu dari tujuh puncak di tujuh benua bumi ini. Irian itu bagian dari benua Australasia katanya. Ini mengakibat pendaki-pendaki kelas dunia berbondong-bondong mengikuti jejaknya di antaranya pendaki wanita pertama Everest Junko Tabei pernah menjamah puncak ini.



Sayang, liatnya prosedur izin yang harus dimiliki, membuat banyak pendaki harus mengurungkan niatnya untuk berekspedisi. Apalagi wilayah pegunungan tengah Irian Jaya sempat tertutup untuk pendakian sejak kasus penculikan di Mapenduma 1995 – 1996.



Izin Mendaki yang Rumit

Di kalangan pendaki gunung di Indonesia ada satir tentang pendakian gunung di Irian Jaya. ”Lebih sulit mengurus izinnya daripada mendaki gunungnya,” keluh mereka. Izin pendakian gunung – utamanya ke Carstensz Pyramide – di Irian Jaya memang rumit dan tidak jelas. Tidak ada selembar surat izin yang sah seperti misalnya pendakian di Nepal di mana pendaki diberikan semacam paspor selembar lengkap dengan foto dan keterangan izin mendaki puncak ketinggian berapa di daerah mana.



Di Nepal ketika berhasil dan bisa menyerahkan bukti pun Departemen Pariwisata yang menangani izin ini mengeluarkan surat keterangan kesuksesan pendaki. Ketidakjelasan ini – hal yang biasa terjadi selama Orde Baru – selama bertahun - tahun bertahan dengan alasan klasik, keamanan.



Galih Donikara, seorang senior Wanadri menyebutkan untuk mendaki gunung ini harus memiliki rekomendasi dari kantor Menpora, Kapolri, BIA – intelejen Indonesia, Menhutbun / PKA, PT Freeport Indonesia ( PTFI ).

<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">

http://s.kaskus.id/images/2014/10/07/7092204_20141007034425.jpg
</div></div></div>