BudiPatung
23rd April 2016, 09:52 AM
http://s.kaskus.id/images/2015/03/04/3646686_20150304100117.gif</div></div></div>Kejadian ini dialami oleh pengamat gunung api yang sedang melakukan pengecekan kawah di Gunung Gede Pangrango. Tim berjumlah sekitar 11 orang dibagi menjadi 2 tim. Setiap tim memiliki pembagian tugas yang berbeda-beda yaitu tim reaksi cepat dan tim penyisir/reaksi lambat. Tim reaksi cepat nantinya akan berjalan lebih dulu, sekitar selisih 15-30 menit di depan tim penyisir. Sebelum melakukan perbaikan alat, seluruh tim terlebih dahulu melakukan briefing untuk menentukan rute perjalanan.
Setelah melakukan briefing, tim berkemas untuk segera berangkat tengah malam itu juga menyusuri hutan yang lebat dan mendaki gunung. Pada saat melakukan pendakian, kondisi pendakian sedang ditutup sehingga secara teori tidak ada pendaki lainnya kecuali mereka. Saat melakukan perjalanan ternyata jalan setapak yang dilalui sedang diperbaiki/dirapikan.
Saat dalam perjalanan, Pak Iman, Pak Muklis dan Pak Oman berada di urutan terdepan. Mereka bertiga asyik bercerita tentang banyak hal. Langkah kaki mereka terhenti ketika melintasi perkemahan pekerja perbaikan jalan. Mereka melihat tenda-tenda berwarna kuning berjejer rapi, yang berada di sekitar tenda.
“Mau kemana pak?” sapa salah satu pekerja
“Kami sedang melakukan pengecekan kawah pak.” sahut Pak Iman sambil tersenyum ramah
“Mari mampir dulu pak. Makan disini.” ajak pekerja tersebut
“Maaf pak, kami mau melanjutkan perjalanan.” tolak Pak Oman. Setelah itu, Pak Iman, Pak Muklis dan Pak Oman segera berpamitan untuk segera melanjutkan perjalanan.
Ketika malam semakin larut, kedua tim akhirnya bertemu di tempat istirahat, dalam perbincangan dingin (karena gak ada api, suhu juga dingin). Di tengah perbincangan, muncul pertanyaan dari Pak Dayat karena merasa aneh.
“Kalau ada pembuatan jalan seperti ini, para pekerjanya bangun tenda dimana ya pak? Kok sepanjang jalan saya tidak lihat ada pekerja yang lewat. Harusnya kan banyak pekerja pak.” tanya Pak Dayat penasaran. Secara teori tidak mungkin bolak balik sedangkan perjalanan 4 jam.
“Ah kamu yat, masa tidak lihat di sepanjang jalan banyak orang, ada tendanya bahkan kami tadi ditawari makan.” Jelas Pak Iman. Sontak seluruh tim terdiam dan saling menatap satu sama lain mendengar ucapan Pak Iman. Mereka bingung.
“Tenda yang mana?” tanya Pak Bayu bingung.
“Tenda yang warna kuning berjejer disana.” tunjuk Pak Oman ke arah tenda-tenda didirikan.
“Sepanjang jalan kami tidak melihat satu pun tenda pak.” sahut Pak Dayat
“Ah masak? Kami bertiga lihat tadi. Para pekerja itu rame ngobrol-ngobrol di pinggir jalan.” Jelas Pak Iman ngotot
“Tidak ada pak.”
Tim penyisir yang berjumlah 8 orang setuju bahwa tidak melihat siapapun di jalan. Hal ini membuat Pak Iman, Pak Mukhlis, dan Pak Oman shock. Mereka berdua bertanya-tanya dalam hati, siapa orang-orang yang mereka lihat. Kenapa hanya mereka bertiga yang melihat tenda kuning?
“Untung kita tadi tidak mau mampir ya Pak. Kalau mampir, gimana nasib kita.” Ujar Pak Iman lirih ke Pak Oman yang masih tak percaya dengan kejadian yang ia alami. Kejadian ini masih jadi misteri bagi tim yang melakukan pengecekan kawah waktu itu. Perjalanan lancar saat itu meski harus menghabiskan waktu 1 hari 1 malam. Yang terpenting adalah Allah masih memberi mereka keselamatan selama bertugas bagi Negara. Aamiin. Selamat bertugas bagi para pengamat gunung api. Pahlawan tanpa ‘penghormatan’. Semoga Allah membalas keringat dan lelahmu dengan pahala yang sangat besar suatu saat nanti.
</div></div></div>
Spoiler for 2.Bercak Darah dan Suara Misterius:
Spoiler for bercak darah:
http://s.kaskus.id/images/2015/03/04/3646686_20150304123503.png
Kejadian ini ane alamin waktu ane masih kelas 3 SMP. Ane lebih sensitive waktu SMP karena selain sekolah ane yang angker, ane juga masih polos waktu itu. Ngaku-ngaku :hammer2:http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif
Pagi itu ane berniat berangkat pagi biar gak selalu disebut siswa ‘telatan’. Kelas ane berasa di lantai 2 sayap selatan. Di sayap selatan lantai 2, ada 3 kelas yang dicabeinsi oleh rolling door. Hal ini agar ketiga kelas dapat digunakan untuk aula saat ada pertemuan wali siswa.
Ane mulai membaca buku biologi untuk pelajaran hari ini. Biasanya Pak Bambang sering kasih kuis di sela-sela pelajaran atau di awal untuk mereview pelajaran yang sudah diajarkan sebelumnya. Saat tengah asik membaca, ane ngerasa ada angin yang sengaja dihembuskan di tengkuk ane. Reflek ane megang tengkuk ane keheranan. Ane berhenti baca. Ane nengok ke belakang gak ada apa-apa. Ane nengok kanan kiri juga gak ada siapa-siapa. Kok bisa ada angin dari belakang, ane secara ane duduk di kursi nomor 2 dari belakang dan di belakang gak ada jendela. Hanya ada rolling door saja. Tiba-tiba jantung ane berdebar kencang kayak mau copot. Ane coba tenang. Coba baca ayat kursi dan tarik nafas dalam-dalam. Keringat ane udah mulai numpuk. Kenapa kelas masih sepi banget sih padahal udah mau jam 7, batin ane. Biasanya ada 1 atau 2 temen ane yang udah sampai tapi pagi ini belum ada satupun yang datang kecuali ane.
Tiba tiba rolling door yang ada di belakang ane bunyi glodak glodak pelan. Ane sontak kaget. Deg-dengan setengah mati. Kali ini ane gak berani nengok ke belakang, takut liat penampakan. Ane doa dalam hati sambil berucap “Tolong jangan ganggu ya, saya disini mau sekolah. Kita kan di alam berbeda. Tolong dihargai ya.” Setelah ane menenangkan diri, ane mau lanjutin baca eh tiba-tiba temen ane yang cowok datang ngajakin keluar kelas. Ane nanya “Kenapa?” dari luar kelas dia jawab, “Ayuk aku mau ngomong sesuatu.” Ane yang penasaran jadi nurut keluar kelas.
“Apaan?” tanyaku kepo
“Gak papa. Sini aja. Di dalem, gelap.”
“Ah gelap gimana, kan udah siang gini, bentar lagi jam 7 juga.” Sahutku memotong
Kejadian itu gak pernah ane ceritain ke siapa-siapa karena ane ngerasa yang ane alami hanya halusinasi ane aja. Setelah 4 tahun berlalu, ane dan temen-temen reunian, ada temen ane yang cerita kalo ada adek kelas yang foto-foto selfie di kelas itu nah setelah foto itu cetak, ada penampakan kayak pocong tepat dimana dulu ane ngerasain diganggu. Untungnya ane gak bisa liat, coba kalo ane bisa liat, ane bisa pingsan dan gak tau kapan bangunnya. Mungkin itu maksud temen ane, nyuruh ane keluar kelas. Dia udah tau kalo ada pocong disitu.
Spoiler for 4. Suara tanpa wujud:
Spoiler for suara:
http://s.kaskus.id/images/2015/03/04/3646686_20150304024847.jpg
Cerita ini ane alami ketika ane masih duduk di bangku kelas 1 SD. Ane masih inget banget kejadiannya. Malam mulai larut. Seperti biasa bapak ane, duduk-duduk di teras depan rumah selepas shalat isya sambil baca buku/koran. Ane yang saat itu masih unyu, nemenin bapak sambil liat bintang yang indah banget. Sambil ngobrol-ngobrol, tiba-tiba bapak ane bersuara dengan sedikit teriak "Astagfirullah" sambil melihat ke satu arah di langit.
Sontak, ane yang saat itu ada di sebelah bapak langsung ikutan liat dan betapa kagetnya ane ada bola api terbang mendekati rumah ane dan dengan sangat cepat susah berada di atas rumah ane. Ane yang saat itu gak tau apa-apa cuma bisa bengong gak paham apa itu :hammer2: Segera bapak ane membawa ane masuk ke dalam rumah dan memanggil ibu ane. Ibu ane yang gak tau apa-apa tentu bingung. Setelah dijelasin sama bapak ane, ibu ane paham. Kemudian kami masuk ke dalam 1 kamar dan sama-sama berdoa. Setelah ane udah dewasa, ane jadi tau apa maksud bola api terbang itu ada di atas rumah ane. Untungnya, kami semua baik-baik saja dan tidak terjadi hal yang tidak baik setelah itu. Alhamdulillah.
Spoiler for Yang seger-seger:
Buat agan sista yang baik hati, jangan lupa traktir ane dengan http://cdn.kaskus.com/images/smilies/melons.gif yaaa...
Buat silent reader kayak ane, selamat menikmati tulisan ane sebagai sesama silent reader http://cdn.kaskus.com/images/smilies/s_sm_peace.gif http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif
Mampir ke thread ane yang lain ya gan :
http://www.kaskus.co.id/thread/53fee...at-di-jakarta/ (http://www.kaskus.co.id/thread/53fee646c0cb1723688b4569/tips-hidup-hemat-di-jakarta/)
http://www.kaskus.co.id/post/54e1a19...e31bfb7e8b4570 (http://www.kaskus.co.id/post/54e1a19898e31bfb7e8b4570#post54e1a19898e31bfb7e8b4 570)
http://www.kaskus.co.id/thread/53326...it-free-ongkir (http://www.kaskus.co.id/thread/533263c83fcb1707658b45b3/dompet-louis-vuitton-kulit-free-ongkir)
</div></div></div>
Setelah melakukan briefing, tim berkemas untuk segera berangkat tengah malam itu juga menyusuri hutan yang lebat dan mendaki gunung. Pada saat melakukan pendakian, kondisi pendakian sedang ditutup sehingga secara teori tidak ada pendaki lainnya kecuali mereka. Saat melakukan perjalanan ternyata jalan setapak yang dilalui sedang diperbaiki/dirapikan.
Saat dalam perjalanan, Pak Iman, Pak Muklis dan Pak Oman berada di urutan terdepan. Mereka bertiga asyik bercerita tentang banyak hal. Langkah kaki mereka terhenti ketika melintasi perkemahan pekerja perbaikan jalan. Mereka melihat tenda-tenda berwarna kuning berjejer rapi, yang berada di sekitar tenda.
“Mau kemana pak?” sapa salah satu pekerja
“Kami sedang melakukan pengecekan kawah pak.” sahut Pak Iman sambil tersenyum ramah
“Mari mampir dulu pak. Makan disini.” ajak pekerja tersebut
“Maaf pak, kami mau melanjutkan perjalanan.” tolak Pak Oman. Setelah itu, Pak Iman, Pak Muklis dan Pak Oman segera berpamitan untuk segera melanjutkan perjalanan.
Ketika malam semakin larut, kedua tim akhirnya bertemu di tempat istirahat, dalam perbincangan dingin (karena gak ada api, suhu juga dingin). Di tengah perbincangan, muncul pertanyaan dari Pak Dayat karena merasa aneh.
“Kalau ada pembuatan jalan seperti ini, para pekerjanya bangun tenda dimana ya pak? Kok sepanjang jalan saya tidak lihat ada pekerja yang lewat. Harusnya kan banyak pekerja pak.” tanya Pak Dayat penasaran. Secara teori tidak mungkin bolak balik sedangkan perjalanan 4 jam.
“Ah kamu yat, masa tidak lihat di sepanjang jalan banyak orang, ada tendanya bahkan kami tadi ditawari makan.” Jelas Pak Iman. Sontak seluruh tim terdiam dan saling menatap satu sama lain mendengar ucapan Pak Iman. Mereka bingung.
“Tenda yang mana?” tanya Pak Bayu bingung.
“Tenda yang warna kuning berjejer disana.” tunjuk Pak Oman ke arah tenda-tenda didirikan.
“Sepanjang jalan kami tidak melihat satu pun tenda pak.” sahut Pak Dayat
“Ah masak? Kami bertiga lihat tadi. Para pekerja itu rame ngobrol-ngobrol di pinggir jalan.” Jelas Pak Iman ngotot
“Tidak ada pak.”
Tim penyisir yang berjumlah 8 orang setuju bahwa tidak melihat siapapun di jalan. Hal ini membuat Pak Iman, Pak Mukhlis, dan Pak Oman shock. Mereka berdua bertanya-tanya dalam hati, siapa orang-orang yang mereka lihat. Kenapa hanya mereka bertiga yang melihat tenda kuning?
“Untung kita tadi tidak mau mampir ya Pak. Kalau mampir, gimana nasib kita.” Ujar Pak Iman lirih ke Pak Oman yang masih tak percaya dengan kejadian yang ia alami. Kejadian ini masih jadi misteri bagi tim yang melakukan pengecekan kawah waktu itu. Perjalanan lancar saat itu meski harus menghabiskan waktu 1 hari 1 malam. Yang terpenting adalah Allah masih memberi mereka keselamatan selama bertugas bagi Negara. Aamiin. Selamat bertugas bagi para pengamat gunung api. Pahlawan tanpa ‘penghormatan’. Semoga Allah membalas keringat dan lelahmu dengan pahala yang sangat besar suatu saat nanti.
</div></div></div>
Spoiler for 2.Bercak Darah dan Suara Misterius:
Spoiler for bercak darah:
http://s.kaskus.id/images/2015/03/04/3646686_20150304123503.png
Kejadian ini ane alamin waktu ane masih kelas 3 SMP. Ane lebih sensitive waktu SMP karena selain sekolah ane yang angker, ane juga masih polos waktu itu. Ngaku-ngaku :hammer2:http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif
Pagi itu ane berniat berangkat pagi biar gak selalu disebut siswa ‘telatan’. Kelas ane berasa di lantai 2 sayap selatan. Di sayap selatan lantai 2, ada 3 kelas yang dicabeinsi oleh rolling door. Hal ini agar ketiga kelas dapat digunakan untuk aula saat ada pertemuan wali siswa.
Ane mulai membaca buku biologi untuk pelajaran hari ini. Biasanya Pak Bambang sering kasih kuis di sela-sela pelajaran atau di awal untuk mereview pelajaran yang sudah diajarkan sebelumnya. Saat tengah asik membaca, ane ngerasa ada angin yang sengaja dihembuskan di tengkuk ane. Reflek ane megang tengkuk ane keheranan. Ane berhenti baca. Ane nengok ke belakang gak ada apa-apa. Ane nengok kanan kiri juga gak ada siapa-siapa. Kok bisa ada angin dari belakang, ane secara ane duduk di kursi nomor 2 dari belakang dan di belakang gak ada jendela. Hanya ada rolling door saja. Tiba-tiba jantung ane berdebar kencang kayak mau copot. Ane coba tenang. Coba baca ayat kursi dan tarik nafas dalam-dalam. Keringat ane udah mulai numpuk. Kenapa kelas masih sepi banget sih padahal udah mau jam 7, batin ane. Biasanya ada 1 atau 2 temen ane yang udah sampai tapi pagi ini belum ada satupun yang datang kecuali ane.
Tiba tiba rolling door yang ada di belakang ane bunyi glodak glodak pelan. Ane sontak kaget. Deg-dengan setengah mati. Kali ini ane gak berani nengok ke belakang, takut liat penampakan. Ane doa dalam hati sambil berucap “Tolong jangan ganggu ya, saya disini mau sekolah. Kita kan di alam berbeda. Tolong dihargai ya.” Setelah ane menenangkan diri, ane mau lanjutin baca eh tiba-tiba temen ane yang cowok datang ngajakin keluar kelas. Ane nanya “Kenapa?” dari luar kelas dia jawab, “Ayuk aku mau ngomong sesuatu.” Ane yang penasaran jadi nurut keluar kelas.
“Apaan?” tanyaku kepo
“Gak papa. Sini aja. Di dalem, gelap.”
“Ah gelap gimana, kan udah siang gini, bentar lagi jam 7 juga.” Sahutku memotong
Kejadian itu gak pernah ane ceritain ke siapa-siapa karena ane ngerasa yang ane alami hanya halusinasi ane aja. Setelah 4 tahun berlalu, ane dan temen-temen reunian, ada temen ane yang cerita kalo ada adek kelas yang foto-foto selfie di kelas itu nah setelah foto itu cetak, ada penampakan kayak pocong tepat dimana dulu ane ngerasain diganggu. Untungnya ane gak bisa liat, coba kalo ane bisa liat, ane bisa pingsan dan gak tau kapan bangunnya. Mungkin itu maksud temen ane, nyuruh ane keluar kelas. Dia udah tau kalo ada pocong disitu.
Spoiler for 4. Suara tanpa wujud:
Spoiler for suara:
http://s.kaskus.id/images/2015/03/04/3646686_20150304024847.jpg
Cerita ini ane alami ketika ane masih duduk di bangku kelas 1 SD. Ane masih inget banget kejadiannya. Malam mulai larut. Seperti biasa bapak ane, duduk-duduk di teras depan rumah selepas shalat isya sambil baca buku/koran. Ane yang saat itu masih unyu, nemenin bapak sambil liat bintang yang indah banget. Sambil ngobrol-ngobrol, tiba-tiba bapak ane bersuara dengan sedikit teriak "Astagfirullah" sambil melihat ke satu arah di langit.
Sontak, ane yang saat itu ada di sebelah bapak langsung ikutan liat dan betapa kagetnya ane ada bola api terbang mendekati rumah ane dan dengan sangat cepat susah berada di atas rumah ane. Ane yang saat itu gak tau apa-apa cuma bisa bengong gak paham apa itu :hammer2: Segera bapak ane membawa ane masuk ke dalam rumah dan memanggil ibu ane. Ibu ane yang gak tau apa-apa tentu bingung. Setelah dijelasin sama bapak ane, ibu ane paham. Kemudian kami masuk ke dalam 1 kamar dan sama-sama berdoa. Setelah ane udah dewasa, ane jadi tau apa maksud bola api terbang itu ada di atas rumah ane. Untungnya, kami semua baik-baik saja dan tidak terjadi hal yang tidak baik setelah itu. Alhamdulillah.
Spoiler for Yang seger-seger:
Buat agan sista yang baik hati, jangan lupa traktir ane dengan http://cdn.kaskus.com/images/smilies/melons.gif yaaa...
Buat silent reader kayak ane, selamat menikmati tulisan ane sebagai sesama silent reader http://cdn.kaskus.com/images/smilies/s_sm_peace.gif http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif
Mampir ke thread ane yang lain ya gan :
http://www.kaskus.co.id/thread/53fee...at-di-jakarta/ (http://www.kaskus.co.id/thread/53fee646c0cb1723688b4569/tips-hidup-hemat-di-jakarta/)
http://www.kaskus.co.id/post/54e1a19...e31bfb7e8b4570 (http://www.kaskus.co.id/post/54e1a19898e31bfb7e8b4570#post54e1a19898e31bfb7e8b4 570)
http://www.kaskus.co.id/thread/53326...it-free-ongkir (http://www.kaskus.co.id/thread/533263c83fcb1707658b45b3/dompet-louis-vuitton-kulit-free-ongkir)
</div></div></div>