SukurinLo
23rd April 2016, 09:49 AM
Wajar bila saat ini,
ku iri pada kalian
yang hidup bahagia
berkat suasana indah dalam rumah
hal yang selalu aku bandingkan d
engan hidupku yang kelam
Lagu tersebut terus memutar dalam playlist di handphoneku, kebetulan malam ini memang sedang hujan deras... ayah yang sedang mabuk tetap bertengkar dengan ibu di kamar mereka... sementara aku dikamarku, berusaha menahan air mata, yang sedari tadi memaksa keluar..
Quote:
hai agan dan sista semua penghuni kaskus, selamat datang di thread ane.
tenang gan, agan gak lagi membaca thread horor atau sebagainya, walau memang judul thread ane keliatan meniru thread horror yang sedang ramai dibicarakan gan.. hehehe piss untuk agan genta http://cdn.kaskus.com/images/smilies/s_sm_peace.gif
sebenarnya ane sudah lama mengenal kaskus, punya id juga, namun ane tidak mungkin make id tersebut untuk bercerita mengenai ini, disela-sela kehidupan ane yg semakin hari kian tidak menentu sampai saat ane nulis ini gan, ane tertarik untuk cerita dan menyampaikannya, mudah2an bisa jadi penghibur bagi para ceriwisser sekalian dan mengambil nilai2 yg terkandung di dlmnya.
cerita yang akan ane ceritakan di thread ini benar adanya, 100% dari kehidupan ane, agan boleh percaya apa tidak. ditambah tujuan ane menulis ini, karena ane makin gak kuat dengan kondisi sekarang, berapa kali ane udah mau bunuh diri tapi gak jadi, paling gak kalau jadi, ane udah nulis ini, siapa tau nanti orang2 yang ada dlm hidup ane membaca, kpd momod dan mimin mohon jangan di hapus threadnya :((
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">INTRO & PART 1
Quote:
aku seorang laki-laki berumur diatas kepala dua namun tidak sampai kepala tiga. aku tinggal di kota Jakarta, siapa aku dan pekerjaanku baiklah aku rahasiakan saja. aku sedang menikmati kehidupanku yang makin hari makin kian tidak menentu. tentu tidak mudah untuk hidup di tengah keluarga yang sangat tidak rukun, baik orangtua maupun saudara kandungku, kebencian ditengah-tengah mereka yang sudah memupuk bertahun-tahun seakan membuatku gila sekarang.
bayangkan? orang tuaku tidak bercerai, tapi ada saja yang mereka ributkan, sejak aku masih di sekolah menengah, ayah yang suka mabuk bahkan tidak pulang, ibu yang sibuk dengan kegiatannya, ditambah aku punya saudara kandung yang tidak akur, sangat membeci satu sama lain, bahkan 1 diantara mereka ada yang sakit jiwa. kalau ada yang bilang perceraian itu menyakitkan bagi seorang anak, itu memang benar, tapi sekarang yang kuinginkan adalah hal itu, supaya kami bisa hidup masing-masing, tapi sepertinya itu takkan pernah terjadi. sepertinya aku akan jadi tahanan selamanya terpenjara dalam keluarga ini...
PART 1 - Not So Perfect Life
Pagi itu rintikan air mulai mereda di salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Pusat, tidak ada yang berbeda di rumah sakit tersebut pada akhir bulan Januari di pertengahan tahun 90an itu, seperti biasanya ada saja anak yang lahir dirumah sakit itu. Setelah lama menunggu, ayah diperbolehkan masuk untuk melihat kondisi ibu, ya ibu sedang melahirkan, melahirkan siapa? Melahirkan aku. Menurut cerita yang aku dengar ketika aku beranjak dewasa baik dari ayah atau ibu bahkan saudara dekat keluarga dari ayah, pagi itu ada yang agak aneh dengan kelahiranku. Ketika aku dikeluarkan dari rahim ibu, aku tidak menangis. Aku lupa istilah medis yang diceritakan ayah padaku mengenai hal tersebut.
Oke, kembali ke topik, aku tidak menangis ketika dilahirkan pada awalnya, sontak suster dan bidan agak kaget melihat tersebut, lalu aku digendong dan diayun-ayun oleh suster, bertujuan supaya aku menangis, namun enggan sekali air mataku keluar. Bidan tidak kehabisan cara rupanya, dia menekan lembut dadaku, namun tidak kunjung juga aku menangis, kemudian (menurut cerita yang aku terima dan seingatku) bidan membungkus tubuh mungilku itu dengan selimut, lalu memasukkan sebuah selang (lupa nama selangnya gan) untuk mengalirkan oksigen katanya seingatku. Selang beberapa detik, barulah aku mulai menangis, tidak keras seperti bayi kebanyakan tapi ya menangis intinya. Baru aku tau setelah dewasa, katanya kalau saja hari itu aku tidak juga menangis, berarti aku mati (kadang-kadang aku berpikir, kenapa saat itu aku harus menangis? walaupun itu artinya aku tidak bersyukur, menolak keberadaanku sendiri, melawan kehendak Tuhan, maafkan aku :(()
http://s.kaskus.id/images/2016/04/15/8652756_20160415045928.jpg
Kehidupan berlanjut, walau hingga hari ini, aku sering berpikir sejenak, memandang langit, kalau ingat kondisi waktu kecil dulu, seakan kehidupan menolak diriku, tetapi kematian juga seperti menolak diriku, lalu apa yang harus aku lakukan? :((
Waktupun berlalu, aku memasuki sekolah dasar, banyak sekali yang aku dapatkan juga di periode kehidupanku yang satu ini. Namun hanya singkat saja akan kuceritakan, aku sekolah di salah satu SD Negeri di daerah Jakarta, disana aku mendapat hal yang tidak akan kulupa hingga saat ini, entah apa yang ayah dan ibu berikan padaku saat itu, tetapi, aku berhasil menyandang sebagai murid berprestasi disana, dari mulai kelas 1 sd 6, aku selalu menjadi murid yang tidak pernah turun dari peringkat 1,2, atau 3 (maksudnya gak pernah dibawah peringkat 3 gan http://ceri.ws/smilies/small_ngakak.gif, seringnya malah peringkat 1).
Aku juga aktif dalam kegiatan pramuka dan selalu terpilih jadi ketua kelas dalam kelasku. Namun, hidup memang tidak ada yang sempurna. Dari tempat inilah aku mengenal arti pertemanan dan permusuhan, dari sini aku belajar bahwa "haters gonna hate" (istilah gaulnya jaman sekarang http://ceri.ws/smilies/small_ngakak.gif). Seringkali aku dibully, karena nilaiku selalu bagus, bahkan "pentolan" dikelas ku (yang harusnya sudah lulus 2 tahun lalu) http://ceri.ws/smilies/small_capedech.gif, seringkali membangkang pada perintahku sebagai ketua kelas juga ketua pramuka (yah wajar sih, guru aja mereka lawan apalagi cuma aku). Dari mulai barang-barangku yang diambil, aku dihadang dan terpaksa berkelahi ketika pulang sekolah http://ceri.ws/smilies/small_capedech.gif
<span style="display:block; text-align:center;">
ku iri pada kalian
yang hidup bahagia
berkat suasana indah dalam rumah
hal yang selalu aku bandingkan d
engan hidupku yang kelam
Lagu tersebut terus memutar dalam playlist di handphoneku, kebetulan malam ini memang sedang hujan deras... ayah yang sedang mabuk tetap bertengkar dengan ibu di kamar mereka... sementara aku dikamarku, berusaha menahan air mata, yang sedari tadi memaksa keluar..
Quote:
hai agan dan sista semua penghuni kaskus, selamat datang di thread ane.
tenang gan, agan gak lagi membaca thread horor atau sebagainya, walau memang judul thread ane keliatan meniru thread horror yang sedang ramai dibicarakan gan.. hehehe piss untuk agan genta http://cdn.kaskus.com/images/smilies/s_sm_peace.gif
sebenarnya ane sudah lama mengenal kaskus, punya id juga, namun ane tidak mungkin make id tersebut untuk bercerita mengenai ini, disela-sela kehidupan ane yg semakin hari kian tidak menentu sampai saat ane nulis ini gan, ane tertarik untuk cerita dan menyampaikannya, mudah2an bisa jadi penghibur bagi para ceriwisser sekalian dan mengambil nilai2 yg terkandung di dlmnya.
cerita yang akan ane ceritakan di thread ini benar adanya, 100% dari kehidupan ane, agan boleh percaya apa tidak. ditambah tujuan ane menulis ini, karena ane makin gak kuat dengan kondisi sekarang, berapa kali ane udah mau bunuh diri tapi gak jadi, paling gak kalau jadi, ane udah nulis ini, siapa tau nanti orang2 yang ada dlm hidup ane membaca, kpd momod dan mimin mohon jangan di hapus threadnya :((
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">INTRO & PART 1
Quote:
aku seorang laki-laki berumur diatas kepala dua namun tidak sampai kepala tiga. aku tinggal di kota Jakarta, siapa aku dan pekerjaanku baiklah aku rahasiakan saja. aku sedang menikmati kehidupanku yang makin hari makin kian tidak menentu. tentu tidak mudah untuk hidup di tengah keluarga yang sangat tidak rukun, baik orangtua maupun saudara kandungku, kebencian ditengah-tengah mereka yang sudah memupuk bertahun-tahun seakan membuatku gila sekarang.
bayangkan? orang tuaku tidak bercerai, tapi ada saja yang mereka ributkan, sejak aku masih di sekolah menengah, ayah yang suka mabuk bahkan tidak pulang, ibu yang sibuk dengan kegiatannya, ditambah aku punya saudara kandung yang tidak akur, sangat membeci satu sama lain, bahkan 1 diantara mereka ada yang sakit jiwa. kalau ada yang bilang perceraian itu menyakitkan bagi seorang anak, itu memang benar, tapi sekarang yang kuinginkan adalah hal itu, supaya kami bisa hidup masing-masing, tapi sepertinya itu takkan pernah terjadi. sepertinya aku akan jadi tahanan selamanya terpenjara dalam keluarga ini...
PART 1 - Not So Perfect Life
Pagi itu rintikan air mulai mereda di salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Pusat, tidak ada yang berbeda di rumah sakit tersebut pada akhir bulan Januari di pertengahan tahun 90an itu, seperti biasanya ada saja anak yang lahir dirumah sakit itu. Setelah lama menunggu, ayah diperbolehkan masuk untuk melihat kondisi ibu, ya ibu sedang melahirkan, melahirkan siapa? Melahirkan aku. Menurut cerita yang aku dengar ketika aku beranjak dewasa baik dari ayah atau ibu bahkan saudara dekat keluarga dari ayah, pagi itu ada yang agak aneh dengan kelahiranku. Ketika aku dikeluarkan dari rahim ibu, aku tidak menangis. Aku lupa istilah medis yang diceritakan ayah padaku mengenai hal tersebut.
Oke, kembali ke topik, aku tidak menangis ketika dilahirkan pada awalnya, sontak suster dan bidan agak kaget melihat tersebut, lalu aku digendong dan diayun-ayun oleh suster, bertujuan supaya aku menangis, namun enggan sekali air mataku keluar. Bidan tidak kehabisan cara rupanya, dia menekan lembut dadaku, namun tidak kunjung juga aku menangis, kemudian (menurut cerita yang aku terima dan seingatku) bidan membungkus tubuh mungilku itu dengan selimut, lalu memasukkan sebuah selang (lupa nama selangnya gan) untuk mengalirkan oksigen katanya seingatku. Selang beberapa detik, barulah aku mulai menangis, tidak keras seperti bayi kebanyakan tapi ya menangis intinya. Baru aku tau setelah dewasa, katanya kalau saja hari itu aku tidak juga menangis, berarti aku mati (kadang-kadang aku berpikir, kenapa saat itu aku harus menangis? walaupun itu artinya aku tidak bersyukur, menolak keberadaanku sendiri, melawan kehendak Tuhan, maafkan aku :(()
http://s.kaskus.id/images/2016/04/15/8652756_20160415045928.jpg
Kehidupan berlanjut, walau hingga hari ini, aku sering berpikir sejenak, memandang langit, kalau ingat kondisi waktu kecil dulu, seakan kehidupan menolak diriku, tetapi kematian juga seperti menolak diriku, lalu apa yang harus aku lakukan? :((
Waktupun berlalu, aku memasuki sekolah dasar, banyak sekali yang aku dapatkan juga di periode kehidupanku yang satu ini. Namun hanya singkat saja akan kuceritakan, aku sekolah di salah satu SD Negeri di daerah Jakarta, disana aku mendapat hal yang tidak akan kulupa hingga saat ini, entah apa yang ayah dan ibu berikan padaku saat itu, tetapi, aku berhasil menyandang sebagai murid berprestasi disana, dari mulai kelas 1 sd 6, aku selalu menjadi murid yang tidak pernah turun dari peringkat 1,2, atau 3 (maksudnya gak pernah dibawah peringkat 3 gan http://ceri.ws/smilies/small_ngakak.gif, seringnya malah peringkat 1).
Aku juga aktif dalam kegiatan pramuka dan selalu terpilih jadi ketua kelas dalam kelasku. Namun, hidup memang tidak ada yang sempurna. Dari tempat inilah aku mengenal arti pertemanan dan permusuhan, dari sini aku belajar bahwa "haters gonna hate" (istilah gaulnya jaman sekarang http://ceri.ws/smilies/small_ngakak.gif). Seringkali aku dibully, karena nilaiku selalu bagus, bahkan "pentolan" dikelas ku (yang harusnya sudah lulus 2 tahun lalu) http://ceri.ws/smilies/small_capedech.gif, seringkali membangkang pada perintahku sebagai ketua kelas juga ketua pramuka (yah wajar sih, guru aja mereka lawan apalagi cuma aku). Dari mulai barang-barangku yang diambil, aku dihadang dan terpaksa berkelahi ketika pulang sekolah http://ceri.ws/smilies/small_capedech.gif
<span style="display:block; text-align:center;">