Log in

View Full Version : 6 Komikus Lokal yang Berpengaruh dalam Belantika Komik Indonesia


JAgoNgulet
23rd April 2016, 09:42 AM
http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211011156.gif



HT - 29

23 FEBRUARI 2016

<a target="_blank" href="http://postimage.org/" onclick="_gaq.push(['_trackEvent', 'outbond', 'click', 'http://postimage.org/']);dataLayer.push({'event': 'trackEvent','eventDetails.category': 'outbond', 'eventDetails.action': 'click', 'eventDetails.label': 'http://postimage.org/'}); ">http://s29.postimg.org/gc6vg0p3b/zht29.jpg



http://s.kaskus.id/images/2016/02/03/8407954_20160203050213.jpg

http://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zay8rj5.gif TO MY THREAD http://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zay8rj5.gif



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



Sebelum manga Jepang dan serial Superhero dari Barat mendominasi pasar komik di Indonesia, komik hasil karya anak bangsa pernah menjadi raja di negeri sendiri. Kelahiran serial komik berjudul Put On karangan Kho Wan Gie di tahun 1931 menjadi cikal bakal dari perkembangan jagad komik Indonesia yang kemudian menanjak pada masa jayanya, khususnya di era 60 hingga 80-an.



Tidak hanya dari segi kualitas gambar, kepiawaian para komikus Indonesia dalam mengolah warna-warni cerita mulai dari genre kolosal hingga romantika juga menjadi keunggulan yang membuat karya mereka tak lekang oleh zaman dan tetap mendapat tempat di hati penggemarnya. Jika anda ingin lebih mengenal dunia komik lokal secara mendalam, anda patut mengenal nama-nama komikus berikut ini. Selain menjadi legenda, hasil karya mereka juga menjadi tonggak yang membentuk ciri khas dan jati diri komik Indonesia modern.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



Setelah berkarir di harian Pedoman dan penerbit Melodi di Bandung, ia menerbitkan komik perdananya berjudul Sri Asih (1954), yang menjadi pelopor komik bertema cerita wayang. Kosasih juga sukses mengadaptasi kisah Ramayana dan Mahabharata, yang sempat diterbitkan ulang oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 90-an. Meskipun ia sudah pensiun di usia 74 tahun dan kemudian meninggal pada usia 93 tahun saat 2012 silam, karya-karyanya yang kental dengan nuansa tradisional tetap diapresiasi oleh berbagai generasi, sehingga tak heran jika banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian sosoknya tersebut.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



http://s.kaskus.id/images/2016/02/20/8407954_20160220090159.jpg



3. Jan Mintaraga

Bisa dibilang, Jan Mintaraga adalah komikus yang cukup berani menampilkan gaya cerita dan goresan gambar yang berbau kebarat-baratan, dimana kala itu westernisasi masih belum menjadi tren di kalangan muda-mudi periode Orde Baru. Ciri itu dapat terlihat di semua hasil karyanya yang bervariasi, mulai dari genre cerita silat hingga seri-seri cerita roman Jakarta yang berpusat pada kisah-kisah cinta ala novel harlequin buatan Amerika. Penyandang nama asli Suwalbiyanto yang berasal dari Yogyakarta ini memulai debut karyanya di tahun 1965 dengan Cinde Laras (Arya Guna) dan masuk ke dalam jajaran komikus dengan bayaran termahal pada masa tersebut.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/20/8407954_20160220090211.jpg



Jan rupanya juga pernah menimba ilmu dari komikus legendaris Indonesia, R.A. Kosasih, secara langsung. Bakatnya makin terasah dan namanya pun disejajarkan dengan rekan sejawatnya seperti Ganes TH. dan Teguh Santosa. Komik romannya yang paling populer adalah Sebuah Noda Hitam (1968) dan Tertiup Bersama Angin (1967) yang terinspirasi dari lagu milik Bob Dylan. Selain menggambar komik, Jan juga berprofesi sebagai ilustrator dan pernah menerbitkan buku berjudul Menggambar Tubuh Manusia sebelum akhirnya tutup usia di tahun 1999.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



Dari semua komik Zaldy yang pernah diterbitkan, dua diantaranya pernah difilmkan, yang pertama adalah Setitik Air Mata Buat Peter yang dirilis di layar lebar dengan judul Air Mata Kekasih (1971). Yang kedua adalah Fajar di Tengah Kabut yang diadaptasi menjadi film berjudul Ratna. Uniknya, meski konsisten di genre romantika yang banyak mengeksplor kisah cinta yang dramatis nan melankolis, Zaldy justru malah hidup sebagai bujangan hingga akhir hayatnya tiba.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



Kemampuan menggambar Teguh yang handal bahkan pernah membuatnya direkrut untuk bekerja di perusahaan Marvel Comics sebagai ink-man (peninta) yang bertanggung jawab untuk serial semacam Conan, Spiderman dan Alibaba pada tahun 1993. Ia adalah komikus pertama dari Indonesia yang pernah mencicipi pengalaman di kancah komik internasional. Untuk ide-ide cerita dalam karyanya, Teguh mengaku bahwa ia banyak terinspirasi dari kisah-kisah film yang pernah ia tonton. Namun sayang, akibat kanker ganas yang menyerang tangannya, Teguh terpaksa berhenti berkarya dan meninggal pada tanggal 25 Oktober 2000.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



http://s.kaskus.id/images/2016/02/20/8407954_20160220090254.jpg



Itulah keenam komikus Indonesia yang tidak hanya menghasilkan karya berkualitas, tapi juga mencetak sejarah dan turut andil dalam jejak perkembangan dunia komik lokal. Ditengah serbuan komik impor yang semakin marak dewasa ini, sangatlah penting bagi para pencinta komik di Indonesia untuk tetap senantiasa mengapresiasi dan mendukung hasil karya dalam negeri supaya kisah-kisah mereka tetap abadi dan tidak hilang ditelan zaman di kemudian hari.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/11/8407954_20160211022332.png



TATANG S.



http://s.kaskus.id/images/2016/02/20/8407954_20160220092546.jpg </span>


http://s.kaskus.id/images/2014/05/01/5549161_20140501061104.png



http://s.kaskus.id/images/2016/02/13/8407954_20160213122546.gif



http://s.kaskus.id/images/2016/02/13/8407954_20160213122624.gif



<span style="display:block; text-align:center;">