Log in

View Full Version : Narkoba tumbuh subur bukti Pemerintah Kurang tegas


Takoyaqi
23rd April 2016, 09:29 AM
Quote:

selamat malam gan indonesia darurat narkoba namun sampai hari ini kita semua masih saja disuguhi pemberitaan narkoba malah ironisnya meski telah dihukum mati narapidana narkoba tetap saja menjalankan bisnis haram mereka gan http://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtveegn8.gifs http://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtveegn8.gifs


Spoiler for beritanya gan:

Eksekusi Mati Ditunda, Napi Narkoba Bikin Jaringan di Lapas



Komjen Buwas menyoroti lamanya proses eksekusi mati para mafia narkoba dari proses putusan pengadilan hingga dikirim ke regu tembak. Menurutnya, proses yang lama ini malah dimanfaatkan penjahat narkoba untuk bangun jaringan narkoba dalam Lapas.



"Ini, yang mereka ini beberapa justru dalam penundaan eksekusi, yang bersangkutan melakukan kegiatan operasi jaringannya dalam peredaran narkotika," jelas Komjen Pol Budi Waseso usai pemusnahan 107,5 kg sabu dan 59.470 butir ekstasi di garbage-plant Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (15/4/2016).



Buwas mencontohkan, tersangka yang dihadirkan di pemusnahan ini ada yang dari lapas. Dia merupakan residivis dua kali yang melakukan dan sudah di hukum dengan hukuman 9 tahun.



"Bukti dia besar melebihi satu kilo. Ancaman pasti hukuman mati. Harapan saya ya harus dilaksanakan. Pasti dia akan melakukan kegiatan lagi nanti di lapas dengan hukuman ketiga ini. Karena dengan itu ia akan memperpanjang usia. Karena ia akan upaya banding, kasasi dan PK nanti," sambung Buwas.



Pengawasan di LP kata Buwas, sudah terus menerus dilakukan. Pengawasan sendiri sampai hari ini jaringan di lapas masih selalu bekerja. Maka dari itu, lanjut Buwas, diperlukan kerja sama dengan Menkumham, Dirjen lapas serta TNI untuk pengawasannya.



"Karena lapas itu kan milik kita semua. Milik negara. Jadi penganannya tidak hanya diserahkan kepada Dirjen Lapas, atau Menkumham. Karena milik negara jadi harus sama-sama untuk pengawasan lapas itu sendiri. Seperti apa diperintahkan Bapak Presiden, bahwa lapas harus diawasi minimal 2 kali sebulan. Minimal," Buwas menjelaskan.



Buwas pun tak menampik keterlibatan dengan orang dalam Lapas. Oleh karenanya perlu penanganan bersama untuk membasminya. "Kita bicara oknum ya. Smapai saat ini masih ada. Ini permaslahan bersama jadi kita bersama menanganinya. Supaya tidak terulang," pungkas Buwas.



Keluhan Buwas tentang lamanya proses eksekusi mati memang sudah terbukti salah satunya di kasus Kelompok Tangerang Nine. Kepala Kelompong Tangerang Nine, Beni Sudrajat, tidak kapok meski dihukum mati. Ia di LP Pasir Putih, Nusakambangan, kembali asyik mengendalikan pembangunan pabrik narkoba di Pamulang, Cianjur dan Tamansari. Ia memanfaatkan dua anaknya yang masih bebas. Benny lalu diadili lagi oleh pengadilan dan karena sudah dihukum mati maka ia divonis nihil.



Benny berbuat demikian karena dirinya sudah dihukum mati namun sudah bertahun-tahun dia tak dieksekusi. Dia pun membuat jaringan narkoba di sisa hidupnya di penjara.




Spoiler for berita 2:

Mudahnya Jaringan Freddy Budiman Bisnis Narkoba di Balik Sel



VIVA.co.id - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, lemahnya pengawasan di lembaga pemasyarakatan (LP) memicu keuntungan bagi pelaku bisnis narkoba.



Hal ini terungkap setelah polisi membongkar jaringan narkoba yang dikendalikan dari balik jeruji besi.



Menurut Rikwanto, jaringan dari kelompok gembong narkoba Freddy Budiman ini diduga menjalankan bisnis haramnya itu hanya menggunakan ponsel dan akses internet. Diketahui, kelompok ini memasukkan narkoba jenis baru yang bernama CC4.



"Dengan lemahnya pengawasan tersebut, mereka lebih leluasa. Apalagi, mereka merasa sudah aman, karena beranggapan pihak kepolisian tidak bisa menyentuhnya," ujar Rikwanto, Senin, 13 April 2015.



Rikwanto menambahkan, untuk mengantisipasi hal ini tidak terulang lagi, Polri sudah berkoordinasi dengan Ditjen Lapas terkait hal tersebut.



"Kami sudah sering membahas hal tersebut, namun para napi saat ini sudah semakin pintar. Walaupun begitu, kami tetap akan bekerja sama dengan pihak Ditjen Lapas untuk menindak semua yang terlibat dalam peredaran narkoba," kata Rikwanto.



Seperti diketahui, jaringan Fredy Budiman kembali mengendalikan peredaran narkoba. Bahkan, di LP Cipinang, Jakarta Timur tim yang terdiri atas Sat IV Bareskrim Polri berhasil menyita narkoba jenis CC4 yang masih jarang di Indonesia.



Puluhan lembar CC4 diperoleh petugas dari seorang napi bernama Andre Syamsul Malik, tersangka kasus narkotika dengan vonis 10 tahun penjara.‎



Penggeledahan melibatkan puluhan personel anggota dari Sat IV Narkoba Bareskrim Polri.



Sementara itu, ‎mereka juga melakukan penggeledahan ke Lapas Salemba terkait peredaran narkotika yang dikendalikan sindikat dari dalam LP.



Setelah menggeledah LP Narkotika Cipinang, petugas kali ini kembali akan melakukan penggeledahan di sejumlah Lapas. Di Salemba, pihaknya berhasil menangkap Mr Kim dan Asiong alias Cecep.







ini terjadi karena lemahnya pemerintah kurang awas terhadap tersangka narkoba di dalam penjara, mungkin pemerintah menganggap bahwa di dalam penjara sudah diawasi penuh oleh pihak penjara. nyatanya tidak sesuai dengan fakta yang ada gan



<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">

Eksekusi Mati Gelombang III Awal Mei? Tunggu Komando dari Jaksa Agung

http://s.kaskus.id/images/2016/04/15/7424804_20160415072615.jpghttp://s.kaskus.id/images/2016/04/15/7424804_20160415073418.png