PDA

View Full Version : [Muslim Wajib Masuk] Belajar Sejarah Eastern Orthodox Church sebelum membully orang.


MasakNasgor
23rd April 2016, 09:19 AM
Sebelumnya,



http://3.bp.blogspot.com/-x7M9mogqrSI/UcIVsDTYBoI/AAAAAAAAACw/wW1UOOCr8TY/s1600/Syahadat.PNG



http://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/postingan-marah-marah.jpg



http://www.kurskroot.com/nuns-sm.jpg



https://scottnevinssuicide.files.wordpress.com/2014/11/cropped-406058_321208971323355_2039574523_n.jpg



dan mereka semua itu pengikut kristen yang taat loh.





INI SEBENARNYA Menyedihkan sekali ............. Seharusnya setiap muslim sudah paham ini, karena kalau mereka belajar sejarah mereka pasti tahu tentang byzantium dan ibukotanya konstantinopel yang merupakan pusat Eastern Orthodox Church yang ditaklukan turki utsmani tahun 1453.



عن أبي قبيل قال : كنا عند عبدالله بن عمرو بن العاص وسئل : أي المدينتين تفتح أولا القسطنطينية أو رومية ؟ فدعا عبدالله بصندوق له حلق قال : فأخرج منه كتابا قال : فقال عبدالله : بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه و سلم نكتب إذ سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم : أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية



kembali ke kristen ortodox ya.



Sebenarnya kristen ortodox itu besar, tetapi di indonesia kalah pamor sama kristen katolik dan protestan yang gencar mencari pengikut disini dan banyak membangun gereja, terima kasih kepada belanda.



Ortodoksi tidak memiliki Kepausan ataupun keuskupan dengan ortoritas serupa. Sebutan "Timur" biasa digunakan, walaupun tidak resmi, diambil dari kaitannya secara geografis dengan gereja-gereja "Barat", yang sekarang dikenal sebagai Gereja Katolik Roma, dan karena Konstantinopel merupakan ibukota Kekaisaran Romawi Timur.



Secara sederhana kristen awal itu satu namun semua berubah seiring perubahan dan kepentingan politik di negara romawi tempat dimana ajaran jesus mulai berkembang.



Quote:

Pemisah-misahan dalam Kekaisaran Romawi pada gilirannya turut berperan pada pemisah-misahan dalam Gereja. Theodosius Agung, yang mangkat tahun 395, adalah kaisar terakhir yang memerintah atas Kekaisaran Romawi bersatu; setelah mangkatnya, daerah kekuasaannya dibagi menjadi wilayah Barat dan wilayah Timur, masing-masing diperintah kaisarnya sendiri. Menjelang akhir abad ke-5, Kekaisaran Romawi Barat jatuh dalam taklukan suku-suku Jerman, sementara itu Kekaisaran Romawi Timur (dikenal pula sebagai Kekaisaran Byzantium) tetap bertahan. Dengan demikian, kesatuan politik Kekaisaran Romawilah yang pertama-tama runtuh.



Banyak faktor lain yang menyebabkan Timur dan Barat makin saling menjauh. Bahasa dominan di Barat adalah Bahasa Latin, sedangkan di Timur adalah Bahasa Yunani. Segera sesudah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, jumlah individu yang menguasai baik bahasa Latin maupun Yunani mulai berkurang, dan komunikasi antara Timur dan Barat menjadi makin sulit. Dengan lenyapnya kesatuan linguistik, kesatuan budaya pun ikut goyah. Dua bagian Gereja secara alami terbelah mengikuti alur-alur serupa; masing-masing mengembangkan ritus yang berbeda dan memiliki pendekatan yang berbeda terhadap doktrin-doktrin keagamaan. Meskipun skisma besar terjadi berabad-abad kemudian, garis-garis pemisahnya sudah tertoreh.



"Bahkan sesudah tahun 1054, hubungan baik antara Timur dan Barat terus berlanjut. Kedua belah kubu dunia Kristiani itu belumlah menyadari jurang lebar perpisahan yang terbentang di antara mereka. . . . Permasalahan yang terjadi masihlah sesuatu yang sangat tidak disadari oleh umat Kristiani awam di Timur dan Barat" (Ware, 67).



Tak ada satu peristiwa tunggal yang menandai perpecahan itu. Justru kedua Gereja terjerumus dan keluar dari skisma selama satu periode waktu dalam beberapa abad, ditandai dengan rekonsiliasi sementara. Akan tetapi dalam Perang Salib IV para serdadu Latin, dalam perjalanan mereka ke Timur, menjarah Konstantinopel dan mencemari Hagia Sophia. Periode kelam penguasaan atas Kekaisaran Byzantium yang habis dijarah itu masih dikenang umat Kristiani Timur sebagai Fragkokratia. Setelah itu, perpecahan menjadi permanen. Upaya-upaya rekonsiliasi yang kelak dilakukan, seperti Konsili Lyon II, hanya sedikit saja atau tidak menemui hasil.



Perampokan besar-besaran Konstantinopel oleh tentara Perang Salib Keempat pada tahun 1204 sering dipandang sebagai puncak konflik antara Gereja Barat dan Gereja Timur. Perampokan Church of Holy Wisdom dan pendirian Kekaisaran Latin sebagai upaya nyata menggantikan Kekaisaran Romawi Timur pada 1204 masih menyisakan dendam hingga sekian lama. Namun pada tahun 2004, Paus Yohanes Paulus II menyampaikan permintaan maaf secara formal atas kejadian tahun 1204 tersebut, yang mana perbuatan tersebut juga dikecam dengan keras oleh Paus Innosensius III (paus pada saat itu); permintaan maaf tersebut secara resmi diterima oleh Patriark Ekumenis Bartolomeus I. Permintaan maaf dari Gereja Barat juga disertai dengan pengembalian relikwi Santo Yohanes Krisostomus dan Santo Gregorius dari Nazianzus, yang dipercayai telah dicuri dari Konstantinopel saat peristiwa tahun 1204



https://id.wikipedia.org/wiki/Skisma...%E2%80%93Barat (https://id.wikipedia.org/wiki/Skisma_Timur%E2%80%93Barat)

https://en.wikipedia.org/wiki/Easter...rthodox_Church (https://en.wikipedia.org/wiki/Eastern_Orthodox_Church)







kembali ke indonesia



Gereja Ortodoks Indonesia



Quote:

Gereja Ortodoks Indonesia (disingkat GOI; atau Indonesia Orthodox Church) adalah salah satu kelompok gereja Kristen di Indonesia yang beraliran Ortodoks. Gereja ini menaungi lebih dari 2.000 orang percaya dan terdiri dari 13 paroki (parish) yang tersebar di pulau-pulau Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi, Timor dan Papua (New Guinea). Gereja ini sekarang dipimpin oleh Mitra-Arkimandrit Romo Daniel, yang secara kanonikal berada di bawah Keuskupan Agung Sydney, Australia dan New Zealand dari Gereja Ortodoks Rusia di luar Rusia (Russian Orthodox Church Outside Russia atau ROCOR).



Di Jakarta ada Cathedral of the Holy Apostle Thomas (rektor: Pater Boris) dan gereja pusat Holy Apostolic Prince Vladimir di kediaman representatif Moscow Patriarchate di Indonesia (rektor: Pater Ioasaf).[1]



Sebagai kepala GOI, Pater Daniel terus mengusahakan persatuan dan hubungan erat dengan Gereja Ortodoks Rusia'. Malah sebelum penyatuan dengan ROCOR, jemaat-jemaat GOI yang tinggal atau menetap di Indonesia diberi kesempatan beribadah di Gereja Ortodoks Rusia resmi. Setelah penyatuan kedua gereja pada bulan Mei 2008, primate Gereja Ortodoks Rusia telah diberitakan dalam liturgi-liturgi di sini. Representatif GOI, David dan Christina Hadiningraty, turut hadir dalam penyatuan kedua gereja pada bulan Mei 2008 serta pada penahbisan khusus (enthronement) His Holiness Patriarch Kirill dari Moskow dan Seluruh Rusia pda bulan in Januari 2009.

https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja...doks_Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Ortodoks_Indonesia)





bahkan kristen ortodox itu minoritas di kalangan kristen sendiri dan para pendakwahnya berasal dari wilayah eropa timur seperti russia.



lihat para wanitanya,