PDA

View Full Version : Tukang Ojek "GOJEK" yang ditindas tukang Ojek


SokinLah
21st April 2016, 10:57 AM
http://s.kaskus.id/images/2015/06/25/4624637_20150625123126.png</div></div></div>


<span style="display:block; text-align:center;">http://s.kaskus.id/images/2015/06/13/1613012_20150613094009.jpg



Nah ini alasan kenapa tukang ojek biasa ngga mau gabung jadi anggota Gojek:



Quote:JAKARTA, KOMPAS.com*— Penyedia layanan jasa angkutan sepeda motor Go-Jek sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Perbincangan itu terkait kejadian ketika salah satu pengendara Go-Jek mendapat teror dari tukang ojek pangkalan yang tidak menjadi rekanan Go-Jek.



Sebelumnya, sebuah*posting-an beredar melalui Path dan Facebook dari pengguna bernama Boris Anggoro. Ia menceritakan, pengendara Go-Jek pesanannya diusir dan diancam oleh tukang ojek yang*mangkal*di dekat kantornya saat hendak menjemputnya.



Go-Jek juga telah membuat pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Dalam pernyataan yang dibuat pada Selasa (9/6/2015), Go-Jek mengatakan, pihaknya hadir bukan untuk berkompetisi dengan pengendara ojek pangkalan, melainkan untuk membantu ojek pangkalan berkembang.



Go-Jek pun mengajak semua ojek pangkalan untuk bergabung dan menikmati keuntungan-keuntungan menjadi pengendara Go-Jek. Namun, tak semua tukang ojek pangkalan tertarik untuk bergabung dengan Go-Jek.



Hal ini seperti diakui oleh seorang tukang ojek yang tidak mau namanya disebutkan saat dijumpai*KompasTekno, Kamis (11/6/2015) lalu di depan pusat perbelanjaan di kawasan Senayan.



Menurut dia, bergabung dengan Go-Jek justru*ribet*karena sistem aturan yang digunakan, selain adanya potongan biaya yang harus disetorkan kepada pengelola Go-Jek.



"Ribet, duitnya kan dibagi dua sama yang punya (Go-Jek). Kami mending*mangkallama-lama di sini, tetapi hasilnya jelas, duit langsung*dikantongin," ujarnya.



Go-Jek memang menerapkan bagi hasil untuk setiap transaksi tunai dengan layanannya. Pembagian tersebut adalah 80 dan 20 persen. Sebanyak 20 persen untuk perusahaan, lalu 80 persen untuk karyawan itu sendiri.*



"Belum lagi*mikir*cicilan HP-nya,*ribet*ah," katanya lagi. Go-Jek dalam operasinya memang menggunakan aplikasi dismartphone. Untuk bergabung dengan Go-Jek, pengendara dibekali*smartphone*yang disediakan oleh Go-Jek. Pengendara pun membayar*smartphone*tersebut dengan sistem cicilan.*



Selain itu, bentuk pembayaran lainnya menggunakan Go-Jek Credit. Pelanggan bisa melakukan*top-up*dengan pulsa untuk transaksi. Dari deposit itu, bagian pendapatan untuk pengojek hanya bisa diambil jika datang langsung ke kantor Go-Jek.



Uang yang tidak terlihat itu (Go-Jek Credit) juga menjadi alasan kenapa tukang ojek pangkalan masih enggan menjadi rekanan Go-Jek. "Kalau*gini*(mangkal) kan enak, habis*nganter*langsung dapat duitnya," kata tukang ojek tadi.



Sementara itu, tukang ojek lain yang dijumpai*KompasTekno*yang juga seringmangkal*di kawasan Palmerah beralasan bahwa dengan Go-Jek, ia tidak bisa negosiasi soal harga jasa layanan yang ditawarkan.



"Soalnya (kalau pakai Go-Jek)*ngga*bisa nawar. Kan kalau pakai Go-Jek, Go-Jeknya yang*udah nentuin*tarifnya," katanya.



Model transaksi non-tunai tampaknya masih menjadi kendala bagi pengendara ojek pangkalan untuk bergabung dengan Go-Jek. Padahal, menurut pengakuan salah satu pengendara Go-Jek, ia merasa lebih untung dengan bergabung ke pengelola layanan itu.



Hal ini seperti dituturkan oleh Muhammad Nizar (47) kepada*Kompas.com. Nizar mengaku bahwa dengan pekerjaannya di Go-Jek dari hari Senin sampai Minggu, pendapatannya per bulan*rata-rata bisa mencapai angka Rp 4 juta. Jam kerjanya pun lebih fleksibel.



Sementara itu, pengendara Go-Jek lain bernama Tinus juga mengaku, bergabung dengan Go-Jek lebih enak. Waktunya tidak terbuang hanya untuk*mangkal. Ia pun bisa mengatur waktu untuk bersama keluarga.



"Dulu, kalau dipikir-pikir, lebih banyakmangkalnya*daripada*nariknya. Kalau sekarang, begitu pagi,*udah*ada yangmesen*buat diantar ke kantornya," kata Tinus kepada*Kompas.com, Rabu (10/6/2015).

Sumber (http://tekno.kompas.com/read/2015/06/12/16252607/Alasan.Tukang.Ojek.Pangkalan.Ogah.Gabung.ke.Go-Jek)


Spoiler for Salah satu Pangkalan Ojek yang merasa "Khawatir":
http://s.kaskus.id/images/2015/06/28/1613012_201506281133580384.png

Komplek Arcamanik Endah,Bandung (thanks Agan fajarvirus u/ fotonya http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif)



http://s.kaskus.id/images/2015/07/05/1613012_201507050707000382.png

Daerah Jatiwaringin



http://s.kaskus.id/images/2015/08/19/1613012_201508190834350964.png

Rawabuntu







Spoiler for Pangkalan Ojek yang bersikap Netral nih:
http://s.kaskus.id/images/2015/09/10/1613012_201509100825130748.png





Intinya sih menurut saya,kita bisa mencari jalan untuk rejeki dengan kita berusaha :handshake:


Spoiler for Pihak lain yang dirugikan oleh Gojek:
Ruang lain.com - Sebenarnya bukan hanya ojek pangkalan atau Organda (Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan) yang merasa tersaingi dengan adanya para*ranger*hijau bermotor alias Go Jek, tapi ada golongan yang lebih dirugikan lagi, siapa itu? Para cowok, khususnya cowok jomblo.


Lalu dampak apa yang dialami para cowok dengan adanya Go Jek?



Go Jek muncul kepermukaan sebagai antitesa dari ojek pangkalan yang kurang nyaman dari segi harga dan keamanan. Oleh karena itu, Go Jek memberikan servis yang selama ini jarang sekali kita temui pada ojek pangkalan, contoh kecilnya adalah, helm yang disediakan Go Jek untuk penumpang, gak bau.



Kemudahan dan keamanan yang diberikan oleh Go Jek membuat kepercayaan masyarakat kepada ojek meningkat, termasuk para cewek, yang selama ini menjadi kelompok yang paling meragukan pelayanan ojek. Jangankan naik, lewat pangkalanya saja mereka takut digodain



Nah, kalau kebutuhan cewek bisa dipenuhi oleh seorang abang Go Jek, terus apakabar nasib cowok yang udah ngarep dimintain tolong?



Cowok jadi gak bisa lagi berusaha ngajak pulang bareng cewek yang dia suka, karena si cewek bakal lebih memilih order Go Jek yang cuma tinggal klik doang, apalagi si cewek gak suka-suka amat sama si cowok. Ini jelas mengganggu proses PDKT yang udah direncanain. Bayang-bayang dipeluk dia dari belakang dirusak sama abang Go Jek. Kalau sudah begitu, rencana untuk ngerem mendadak secara sengaja biar dia meluk makin kenceng udah pasti ikut sirna.



Pengaruh Go Jek gak hanya dirasakan oleh cowok-cowok bermotor saja, tapi cowok bermobil juga kena imbasnya. Karena mudahnya mengorder ojek dengan jasa Go Jek, orang-orang jadi melupakan kendaraan lain dengan alasan, lebih cepat sampai tujuan. Untuk cowok bermobil hanya bisa berdoa agar tiba-tiba turun hujan, itu pun harus hujan yang deras, karena kalau cuma gerimis, Go Jek menyediakan jas hujan, gila, lengkap bener, gak sekalian nyiapin calon suami sama penghulunya?



Gak cuma ngajak pulang bareng, untuk urusan nyari perhatian, Go Jek juga menjadi hambatan. Sebelum ada Go Jek, cowok biasanya bisa tiba-tiba datang ke rumah pacar atau gebetanya untuk bawain makanan yang pacar atau gebetanya suka. Apalagi cewek kan punya penyakit suka ngidam dadakan padahal gak lagi hamil, tapi semenjak ada Go Jek yang menerima jasa untuk membelikan makanan dan barang apapun, para cowok jadi kurang berguna di mata cewek.



Emang sih, di mata cewek, abang Go Jek punya tempat tersendiri. Para cewek pasti gak menempatkan abang Go Jek di tempat yang sama dengan pacar atau gebetan mereka. Tapi kalau semua cewek menggunakan jasa Go Jek terus-menerus, mereka akan merasa semua yang mereka inginkan menjadi mudah, sehingga secara gak langsung mereka gak lagi menjadi mahluk yang membutuhkan pertolongan cowok. Seandainya saja mereka tahu, kalau mereka membutuhkan cowok, itu tandanya mereka sedang menolong para cowok, karena cowok ingin selalu berguna di mata cewek



Sumber (http://ruanglain.com/2015/06/26/gara-gara-go-jek/)





Sedikit bercanda gan http://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvafv6q.gif



Rekomendasi HT (https://docs.google.com/forms/d/1QGVu0Jq-mkrwv5iVmzS4hrA9A2JwM4apWELmJ4hjOT8/viewform)</div></div></div>