Log in

View Full Version : Mengulas sosok dan kejahatan Eddy Tansil


TigerKuning
21st April 2016, 10:55 AM
http://s.kaskus.id/images/2016/04/11/8553308_201604110552250330.png



Banyak sekali versi cerita mengenai Eddy Tansil yang tersebar di media. Dalam paspor milik Eddy Tansil tertulis sebagai Tan Eddy Tansil alias Tan Tju Fuan kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada tanggal 2 Februari 1934. Namun data yang beredar di publik adalah nama Eddy Tansil dengan nama asli Tan Tjoe Hong kelahiran 2 Februari 1953. Beberapa sumber mengatakan kalau Eddy sempat kuliah di sebuah universitas ternama di Singapura. Namun, belum sampai kuliah tersebut dia selesaikan, Eddy sudah terlebih dulu meninggalkannya dan terjun ke dunia bisnis.



http://s.kaskus.id/images/2016/04/11/8553308_201604110600280279.png





Tak lama setelah Eddy mengambil perusahaan perakit motor Kawasaki, pemerintah melarang mobil roda tiga sebagai kendaraan umum. Produksi Bajaj miliknya pun terpaksa dihentikan, sementara perusahaan perakit motor Kawasaki tersendat di pasaran karena kalah bersaing dengan Suzuki dan Honda.



Di awal tahun 1980, usaha Tunas Bekasi milik Eddy akhirnya mengalami kebangkrutan. Utang kreditnya pun tak terbayar. Untungnya walaupun mengalami kebangkrutan, usaha Eddy tak sampai kolaps. Dia masih sempat menyelamatkan industri moulding dan diesnya, PT Materindo Supra Metal Works. Pabrik penghasil cetakan baja pres ini kelak menjadi salah satu tulang punggung kerajaan bisnis Eddy Tansil. Tiga tahun kemudian, Eddy mencoba untuk membangun bisnisnya kembali. Namun kali ini, usaha yang dia bangun dia pusatkan pada pembuatan bir dengan merk dagang Beck's Beer yang berasal dari Bremen, Jerman dan memboyongnya ke Bogor, Jawa Barat.



http://s.kaskus.id/images/2016/04/11/8553308_201604110603340109.png



Saat itu, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menghukum Eddy Tansil 20 tahun penjara, denda Rp 30 juta, membayar uang pengganti Rp 500 miliar, dan membayar kerugian negara Rp 1,3 triliun. Sekitar 20-an petugas penjara Cipinang diperiksa atas dasar kecurigaan bahwa mereka membantu Eddy Tansil untuk melarikan diri. Sebuah LSM pengawas anti korupsi bernama Gempita memberitakan pada tahun 1999 bahwa Eddy Tansil ternyata tengah menjalankan bisnis pabrik bir di bawah lisensi perusahaan bir Jerman, Becks Beer Company, di kota Pu Tian, di propinsi Fujian, China.