SokinLah
21st April 2016, 10:53 AM
extraintroverto.com-- Ujian Nasional 2016 berbasis komputer (CBT) tingkat SMA baru saja berakhir. Rasa lega muncul diiringi oleh perasaan tegang, kenapa? Karena terdapatnya beberapa soal yang rancu dalam Ujian Nasional tersebut.
Memang, secara keseluruhan saya merasa Ujian Nasional berbasis komputer jauh lebih menguntungkan daripada yang berbasis kertas karena lebih menghemat waktu dalam pengisian lembar jawaban dan fleksibilitas dalam mengerjakan soal listening di mata pelajaran Bahasa Inggris.
Kartu Peserta Ujian Nasional 2016 Berbasis Komputer
Kartu Peserta Ujian Nasional 2016 Berbasis Komputer
Namun, yang disayangkan dalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini adalah kualitas soal. Soalnya tidak terlalu susah ataupun terlalu mudah. Hanya saja sering muncul pertanyaan yang membingungkan atau di luar konteks.
Contohnya saja, dalam bidang geografi muncul soal tentang ciri-ciri sumberdaya alam sebagai sumber penghidupan. Secara konteks, soal ini telah berada di luar bahasan yang terdapat dalam kisi-kisi ujian nasional maupun dari buku paket yang diberikan di sekolah. Bahkan, ketika saya mencoba mencarinya di internet hasilnya nihil, apakah memang ada ciri-ciri sumberdaya alam sebagai sumber penghidupan? Atau itu hanya karangan pembuat soal?
Kemudian di bidang sosiologi, di sana muncul soal tentang macam-macam integrasi sosial. Sekilas, materi pelajaran ini tidak begitu aneh bagi siswa-siswi penganut kurikulum 2013 karena telah tersedia satu bab khusus yang membahas integrasi sosial. tapi bagaimana dengan yang menggunakan KTSP? Mereka kebingungan! Karena materi tersebut belum pernah diajarkan dan tidak terdapat di bukunya.
Hal ini tentu saja sangat mengecewakan. Karena siswa dan guru seolah-olah telah diisengi. Pemerintah telah menerbitkan buku dan kisi-kisi ujian nasional, tapi mengapa soalnya berada di luar kisi-kisi?
Selain itu untuk bidang Bahasa Inggris terdapat soal-soal yang cacat seperti. soal-soal tentang arti kata yang bergaris bawah, tetapi di dalam soal itu tidak terdapat kata yang bergaris bawah.
Kalau sudah begini, bukan pembuat soal yang dirugikan, akan tetapi siswa yang telah berusaha dengan jujur besar kemungkinannya akan kalah dengan siswa yang membeli kunci jawaban. Walaupun tidak menentukan kelulusan. Nilai ujian nasional tetap sangat penting untuk masuk perguruan tinggi negeri, melamar beasiswa dan sebagai bahan evalusai sekolah.
Semoga ke depannya proses pembuatan soal dapat dibenahi kembali sebaik mungkin karena kecacatan soal bukanlah sebuah masalah baru dalam ujian nasional akan tetapi telah terjadi selama beberapa tahun.
credit to http://extraintroverto.com/pengalaman-ujian-nasional-2016/</div></div></div>
Memang, secara keseluruhan saya merasa Ujian Nasional berbasis komputer jauh lebih menguntungkan daripada yang berbasis kertas karena lebih menghemat waktu dalam pengisian lembar jawaban dan fleksibilitas dalam mengerjakan soal listening di mata pelajaran Bahasa Inggris.
Kartu Peserta Ujian Nasional 2016 Berbasis Komputer
Kartu Peserta Ujian Nasional 2016 Berbasis Komputer
Namun, yang disayangkan dalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini adalah kualitas soal. Soalnya tidak terlalu susah ataupun terlalu mudah. Hanya saja sering muncul pertanyaan yang membingungkan atau di luar konteks.
Contohnya saja, dalam bidang geografi muncul soal tentang ciri-ciri sumberdaya alam sebagai sumber penghidupan. Secara konteks, soal ini telah berada di luar bahasan yang terdapat dalam kisi-kisi ujian nasional maupun dari buku paket yang diberikan di sekolah. Bahkan, ketika saya mencoba mencarinya di internet hasilnya nihil, apakah memang ada ciri-ciri sumberdaya alam sebagai sumber penghidupan? Atau itu hanya karangan pembuat soal?
Kemudian di bidang sosiologi, di sana muncul soal tentang macam-macam integrasi sosial. Sekilas, materi pelajaran ini tidak begitu aneh bagi siswa-siswi penganut kurikulum 2013 karena telah tersedia satu bab khusus yang membahas integrasi sosial. tapi bagaimana dengan yang menggunakan KTSP? Mereka kebingungan! Karena materi tersebut belum pernah diajarkan dan tidak terdapat di bukunya.
Hal ini tentu saja sangat mengecewakan. Karena siswa dan guru seolah-olah telah diisengi. Pemerintah telah menerbitkan buku dan kisi-kisi ujian nasional, tapi mengapa soalnya berada di luar kisi-kisi?
Selain itu untuk bidang Bahasa Inggris terdapat soal-soal yang cacat seperti. soal-soal tentang arti kata yang bergaris bawah, tetapi di dalam soal itu tidak terdapat kata yang bergaris bawah.
Kalau sudah begini, bukan pembuat soal yang dirugikan, akan tetapi siswa yang telah berusaha dengan jujur besar kemungkinannya akan kalah dengan siswa yang membeli kunci jawaban. Walaupun tidak menentukan kelulusan. Nilai ujian nasional tetap sangat penting untuk masuk perguruan tinggi negeri, melamar beasiswa dan sebagai bahan evalusai sekolah.
Semoga ke depannya proses pembuatan soal dapat dibenahi kembali sebaik mungkin karena kecacatan soal bukanlah sebuah masalah baru dalam ujian nasional akan tetapi telah terjadi selama beberapa tahun.
credit to http://extraintroverto.com/pengalaman-ujian-nasional-2016/</div></div></div>