Rudisanto8
15th April 2016, 09:52 AM
Media informasi terus berkembang seiring bagaimana zaman itu juga berkembang. Salah satu media informasi yang sangat dekat dengan manusia saat ini adalah media sosial. Orang-orang sudah mulai berpindah dari segmen lama mereka memperoleh informasi lewat media elektronik seperti TV ataupun Radio menuju segmen baru yang gua bilang lebih dekat dengan mereka, mudah dan juga murah buat di konsumsi, juga lebih luas mungkin karena ga bisa dipungkiri kalau program TV sekarang mayoritas siarannya monoton dan ga ngasih kita edukasi buat melihat yang lebih luas diluar sana. Sebenernya banyak yang mungkin udah membahas hal yang mau gua bahas dalam tulisan ini. Tapi gua sangat resah dengan apa yang terjadi di sekitar gua, tentang semakin banyak nya sekarang orang yang menebar kebencial di Sosial Media baik tersirat maupun tersurat. Mungkin ya karena Sosial Media itu memiliki ciri pesan yang di sampaikan bebas, jadi segala bentuk pesan bisa kalian bagi tanpa harus melalui suatu Gatekeeper. Tapi belakangan hal itu malah menjadi sebuah penyakit yang bisa nimbulin efek yang lebih kalau menurut gua.
Okay sebelum gua bahas yang lain coba ayo kita liat sedikit gimana perkembangan sosial media di Indonesia. Sosial Media mulai berkembang pesat di negara kita sejak infrastruktur dari perangkat nya seperti PC/Laptop, handphone, dll mulai terus merambah pasar elektronik di Indonesia. Lalu juga didukung semakin memadainya jaringan internet lewat beberapa provider, sampai beberapa teknologi yang juga mulai memanjakan kita buat mengakses sosial media itu sendiri. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2012, 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan Internet dan sebanyak 95 persen aktivitas akses dunia maya adalah membuka sosial. Terlihat jelas banget kan? Orang Indonesia sangat amat menggilai sosial media.
Quote:
https://1.bp.blogspot.com/-d6kTG7Z-GEI/Vv0Rtk0TDuI/AAAAAAAAADU/qxOMf4Jj0IUDmIk8RajaPu7JqnLCFtBZQ/s400/digital-in-indonesia.png
Kita tinggal sejenak gundah gulana kita karena Facebook buat beralih ke Twitter. Twitter sampai saat ini menurut gua masih menjadi media yang masif, efektif dan efisien. Entah lu buat memperoleh informasi maupun memberikan informasi. Banyak politisi yang eksis dan bahkan mampu menampilkan pesona nya lewat adanya Twitter ini, karena Twitter bisa mendekatkan kita dengan mereka. Bahkan akun-akun pemerintah juga bisa mendekatkan diri dengan masyarakat dengan adanya Twitter. Kalian bisa lihat sendiri interaksi itu, dan sangat efektif kalau menurut gua. Tetapi sekali lagi kini twitter juga banyak yang meninggalkan. Menurut gua terhitung setelah adanya Pemilu 2014 yang itu sangat-amat menyita perhatian dan pikiran publik menurut gua. Tapi disini terlihat ada sebuah pendewasaan pembahasan ketika sosmed bisa digunakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik yang mungkin sebelumnya dianggap terlalu menyeramkan dan membosankan. Orang-orang berbondong-bondong menunjukan partisipasinya dalam pesta demokrasi. Setekah diumukannya pemenang pemilu 2014 banyak juga bermunculan kebencian-kebencian dengan selalu banyak yang mengatakan bahwa kegagalan atau permasalah negara adalah akibat pemerintah yang dipimpin oleh siapa dan latar belakangnya seperti apa. Alhasil banyak orang meninggalkan Twitter karena mereka merasa muak dengan hal-hal yang mungkin tidak ingin mereka konsumsi dalam sosmed. Akhirnya bermunculan lah seperti yang sekarang berkembang Path, Instagram, LINE,Snapchat, Ask.FM (Untukparastalkerdansecretadmirer), dan masih banyak lagi deh.
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">
Okay sebelum gua bahas yang lain coba ayo kita liat sedikit gimana perkembangan sosial media di Indonesia. Sosial Media mulai berkembang pesat di negara kita sejak infrastruktur dari perangkat nya seperti PC/Laptop, handphone, dll mulai terus merambah pasar elektronik di Indonesia. Lalu juga didukung semakin memadainya jaringan internet lewat beberapa provider, sampai beberapa teknologi yang juga mulai memanjakan kita buat mengakses sosial media itu sendiri. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2012, 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan Internet dan sebanyak 95 persen aktivitas akses dunia maya adalah membuka sosial. Terlihat jelas banget kan? Orang Indonesia sangat amat menggilai sosial media.
Quote:
https://1.bp.blogspot.com/-d6kTG7Z-GEI/Vv0Rtk0TDuI/AAAAAAAAADU/qxOMf4Jj0IUDmIk8RajaPu7JqnLCFtBZQ/s400/digital-in-indonesia.png
Kita tinggal sejenak gundah gulana kita karena Facebook buat beralih ke Twitter. Twitter sampai saat ini menurut gua masih menjadi media yang masif, efektif dan efisien. Entah lu buat memperoleh informasi maupun memberikan informasi. Banyak politisi yang eksis dan bahkan mampu menampilkan pesona nya lewat adanya Twitter ini, karena Twitter bisa mendekatkan kita dengan mereka. Bahkan akun-akun pemerintah juga bisa mendekatkan diri dengan masyarakat dengan adanya Twitter. Kalian bisa lihat sendiri interaksi itu, dan sangat efektif kalau menurut gua. Tetapi sekali lagi kini twitter juga banyak yang meninggalkan. Menurut gua terhitung setelah adanya Pemilu 2014 yang itu sangat-amat menyita perhatian dan pikiran publik menurut gua. Tapi disini terlihat ada sebuah pendewasaan pembahasan ketika sosmed bisa digunakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik yang mungkin sebelumnya dianggap terlalu menyeramkan dan membosankan. Orang-orang berbondong-bondong menunjukan partisipasinya dalam pesta demokrasi. Setekah diumukannya pemenang pemilu 2014 banyak juga bermunculan kebencian-kebencian dengan selalu banyak yang mengatakan bahwa kegagalan atau permasalah negara adalah akibat pemerintah yang dipimpin oleh siapa dan latar belakangnya seperti apa. Alhasil banyak orang meninggalkan Twitter karena mereka merasa muak dengan hal-hal yang mungkin tidak ingin mereka konsumsi dalam sosmed. Akhirnya bermunculan lah seperti yang sekarang berkembang Path, Instagram, LINE,Snapchat, Ask.FM (Untukparastalkerdansecretadmirer), dan masih banyak lagi deh.
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">