PDA

View Full Version : 5 Kelebihan dan 5 Kekurangan dari Film Batman v Superman


BudiSuratomo
15th April 2016, 09:50 AM
http://s.kaskus.id/images/2016/03/27/7579503_20160327104807.png



1. Batman vs Superman



Tentu saja hal ini yang menjadi daya tarik utama bagi penonton. Siapa yang menyangsikan jika Batman dan Superman adalah dua tokoh superhero yang bisa dikatakan paling legendaris dalam sejarah. Keduanya punya kekuatan dan keunikan yang membuat masing – masing dari mereka memiliki basis fans yang sangat kuat. Batman dengan kecerdasan dan penggunaan teknologi yang sangat keren, dan Superman dengan kekuatan supernya yang tak tertandingi. Baik para fans maupun orang awam akhirnya mau tak mau akan memihak salah satu dari kedua superhero tersebut. Menurut saya sendiri, persaingan di antara keduanya dapat dikatakan terlihat lebih seru dan emosional daripada persaingan antara dua superhero Marvel, Captain America dan Iron Man yang promosinya mulai digencarkan akhir – akhir ini dalam film Captain America : Civil War yang akan tayang April tahun ini, tapi jangan menyangka saya memihak DC dan memusuhi Marvel, saya juga penggemar superhero – superhero Marvel kok hehe.



Namun toh pada akhirnya kita akan diminta untuk lebih fokus pada awal pondasi cerita dari pertemanan Batman dan Superman, yang seperti sudah menjadi rahasia umum, keduanya akan menghimpun superhero – superhero DC lainnya yang akan tergabung dalam Justice League. Belum tahu apa itu Justice League? Well, anggap saja seperti Marvel’s The Avengers versi DC Comics :)



2. Wonder Woman



Satu hal yang membuat saya histeris ketika melihat promo trailer film ini adalah munculnya tokoh Wonder Woman di akhir – akhir trailer. Kemudian saya bertanya – tanya apakah karakter superhero wanita legendaris ini akan sanggup menyaingi pesona yang ditampilkan oleh Batman dan Superman? Setelah menonton filmnya, saya dengan yakin menjawab : YA!



Wonder Woman seakan menjadi angin segar sepanjang film. Meskipun kita juga tidak boleh melupakan Lois Lane, kekasih Superman, yang menurut saya hanya menjadi pemanis saja sepanjang film. Tapi tidak dengan Wonder Woman. Karakter ini tidak tenggelam, bahkan mengesankan meskipun porsi actionnya tidak terlalu banyak. Siapa yang dapat melupakan adegan ketika Wonder Woman dengan gagahnya menghadang pancaran sinar laser Doomsday dengan tamengnya dan menyelamatkan Batman. Bahkan, saya yang wanita pun tidak kalah hebohnya dengan penonton laki – laki saat adegan tersebut tersaji. Bagi saya Wonder Woman seakan meneguhkan peran seorang wanita yang juga penting di dunia superhero yang dipenuhi dengan laki – laki.



3. Cast



Saya merasa kasihan dengan para haters yang mencemooh pemilihan Ben Affleck sebagai Bruce Wayne/Batman, karena Affleck berhasil membalik semua cemoohan itu dengan bermain apik dalam film ini. Affleck berhasil menampilkan kedua sisi antara Bruce Wayne yang rapuh dengan karakter Batman yang garang. Dan ya, menurut saya dia berhasil untuk membuat penonton move on dari penampilan Christian Bale dalam Trilogi Batman milik Christopher Nolan sebelumnya. Sedangkan untuk Henry Cavill yang memerankan Clark Kent/Superman, menurut saya tidak jauh beda seperti yang terlihat dalam Man of Steel. Yang mencuri perhatian saya adalah Jesse Eisenberg yang memerankan karakter musuh bebuyutan Superman, Lex Luthor. Eisenberg memainkan tokoh antagonis tersebut secara brilian. Lex Luthor terlihat seperti seorang psikopat jenius yang kikuk namun juga sekaligus dingin. Banyak yang menyamakan akting Eisenberg dengan penampilan fenomenal mendiang Heath Ledger sebagai Joker dalam The Dark Knight (2008), namun menurut saya Eisenberg memerankan seseorang psikopat yang jauh lebih dingin dan kalem, yang tentu saja sangat mengancam bagi keberadaan Superman.



4. Music Score



Karya Hans Zimmer memang tidak diragukan lagi kualitasnya. Sebut saja music score dari film Interstellar, The Dark Knight, The Last Samurai, dll. Dua jempol bagi Zimmer yang menggawangi music score dalam film ini. Tiap adegan terasa lebih dalam dan badass dengan music score gubahannya. Alunan musik dari Zimmer membuat penonton hanyut dalam tragedi kematian orangtua Bruce Wayne dan juga merasa sangat bersemangat saat kemunculan Wonder Woman melawan Doomsday.



5. Ending



Tidak dapat dipungkiri bahwa ending dari film Batman vs Superman kali ini memang tidak seperti kebanyakan film superhero dimana sang tokoh utama bertahan sampai akhir film. Bagaimana tidak? Superman, Sang Manusia Super pun akhirnya tak bisa mengelak dari kematian. Ketika Superman dibunuh oleh Doomsday, penonton hanya bisa berharap – harap cemas untuk melihat Superman dengan ajaib hidup kembali. Namun hal tersebut tak kunjung terjadi. Saya sendiri menitikkan air mata ketika Lois Lane menerima sebuah amplop yang ditujukan Clark Kent padanya, isinya sebuah cincin untuk pertunangan mereka. Batman, Wonder Woman, dan juga seluruh dunia berduka. Lois pun akhirnya meninggalkan makam kekasihnya, ketika akhirnya kamera men-shoot sebuah pergerakan butiran tanah di atas peti mati Clark Kent yang menjadi tanda bahwa kisah Sang Manusia Baja tak akan berhenti sampai disini.



Kekurangan :





http://s.kaskus.id/images/2016/03/27/7579503_20160327104857.jpg



Pertempuran seru antara Sang Manusia Baja melawan Petarung Bertopeng dalam Batman v Superman: Dawn of Justice akhirnya “meledakkan” bioskop-bioskop di Indonesia mulai Rabu, 23 Maret, lalu.



Lex Luthor, yang diperankan Jesse Eisenberg, mengatakan bahwa film ini adalah “pertarungan gladiator terbesar dalam sejarah dunia dewa versus manusia” dalam trailer terakhirnya.



Namun, ini bukan hanya pertarungan antara Clark Kent/Superman (Henry Cavill) dengan Bruce Wayne/Batman (Ben Affleck). Karena melanjutkan film Man of Steel, film ini juga memperkenalkan para superhero dan anti-hero lainnya dari Justice League.



Kita juga telah melihat Gal Gadot mencuri perhatian dalam trailer-nya, namun kita juga berharap dapat segera melihat Aquaman (Jason Momoa) dan The Flash (Ezra Miller).



Namun film ini mendapat kritikan yang tajam dari sejumlah kritik, dan Affleck tampaknya tidak bisa menerima itu dengan baik. Hal ini tersirat dari raut wajahnya saat meladeni sebuah wawancara di bawah ini:



Ekspresi Affleck menunjukkan kesedihan dan sudah muncul beragam meme di media sosial yang mengoloknya.



Apakah Batman v Superman seburuk itu? Berikut pendapat para kritikus tentang yang ditunggu-tunggu ini:



1. Peter Travers, Rolling Stone

“Jika kamu ingin mempertontonkan pertarung gladiator terbesar dalam sejarah DC Comics, tentunya tidak perlu memilih jalan yang halus,” tulis Peter Travers dari Rolling Stone.



Sedangkan Travers berkomentar tentang skenario film tersebut “semuanya terlalu serius… [Sutradara Zack] Snyder, dicampur dengan score Hans Zimmer, menampilkan seluruhnya sejak awal hingga pertahanan menjadi sia-sia.”



Lebih baik dari Man of Steel, namun di bawah kualitas tinggi yang diperlihatkan (sutradara Cristopher) Nolan dalam Dark Knight, Dawn of Justice,” tulis Travers.



2. Nick De Semlyen, Empire

Nick De Semlyen dari Majalah Empire berkomentar, “Judul film ini memberikan harapan yang tinggi. Dua titan dari budaya pop akan mengatur kembali tata kota.”



“Pertarungan dikoreografikan dengan sangat ketat…. Snyder membuatmu menunggu, dan menunggu, dan menunggu hingga pertarungan kejuaraan.”



De Semlyen juga mencatat, bagaimana pun, set yang spektakuler tidak menguntungkan. Ia menulis “Dari klimaks ke klimaks, CGI-nya berlebihan, membuatnya terlihat generik dan melelahkan.”



3. Chris Nashawaty, Entertainment Weekly

Chris Nashawaty dari Entertainment Weekly juga memperhatikan bahwa film Batman v Superman sama bagusnya dengan ekspektasi orang-orang. Ia menuliskan, ”Perkelahian yang sibuk dan brutal. Gambar dan penampilannya sangat baik (setidaknya beberapa diantaranya). Jika kamu hanya mencari ukuran, kamu tidak akan kecewa.”



“(Batman v Superman) dimulai dengan sebagai meditasi menarik tentang dua superhero yang beralih ke emosi yang yang terlalu manusiawi: kebencian dan ketakutan atas hal yang tidak diketahui.”



4. Andrew Pulver, The Guardian

Andrew Pulver dari harian Inggris The Guardian juga melihat potongan set yang menarik. Ia menulis: “Cara film ini dikonstruksikan — berbalapan dari satu potongan ke potongan lainnya, dengan hanya beberapa detik diantaranya.”



Pulver berpendapat, film ini seharusnya menunjukkan “sudut pandang dari kedua superhero.”



5. Matt Zoller Seitz, RogerEbert.com

Menurut Matt Zoller Seitz dari RogerEbert.com, film ini cenderung mudah diprediksi. “Anda bisa melihat seluruh kartunya sepuluh menit sebelum diperlihatkan dalam film. Snyder tidak hanya membuka kartu di atas meja, ia juga terus menerus menunjuk dan memperlihatkan kartu-kartu tersebut.



Seitz menyimpulkan, “Ada beberapa momen brilian yang disadari, akting para aktor sangat kuat meskipun skenarionya lemah (Affleck dan Cahill sama-sama berperan dengan baik).”



“Ada saat-saat di mana Anda akan merindukan sentuhan dari sutradara Christoper Nolan.”



TS:

1. Penonton Bioskop sudah dibiasakan menonton MARVEL ,jadi malah membandingkan garapan DC

2. Jalan cerita terlalu dipaksakan, dan porsi Batman dan Wonder Woman sedikit

3. Penonton masih membandingkan belum bisa menerima Dark Knight dibanding Film Batman sekarang

3. Nunggu Civil War, apakah ada kritik pedas juga :handshake:</div></div></div>