MancaRoo
15th April 2016, 09:26 AM
<span style="display:block; text-align:center;">https://islamicmoviedays.files.wordpress.com/2012/12/kaligrafi-assalamualaikum-bismillahirrahmanirrahim.jpg
Quote:KOMUNITAS DIBAWAH INI ADALAH BENTUK KREATIFITAS GAN, BUKAN BERMAKSUD MENCIPTAKAN PERBEDAAN DAN PERPECAHAN ATAU EGOISME, TAPI LEBIH KEPADA MENJALIN SILATURAHMI
1. Paguyuban Asep Dunia (PAD)
Jika anda memiliki unsur nama ‘Asep’ pada nama asli anda, maka anda punya kesempatan untuk bergabung dalam komunitas ini. Komunitas yang didirikan pada 1 Agustus 2010 ini memang khusus menampung mereka yang sama-sama memiliki nama Asep. Hingga perhitungan di tahun 2014 terhitung telah terkumpul sebanyak 2.500 orang bernama Asep pria dan wanita baik itu yang tinggal di Indonesia atau di Luar Negeri.
http://i1.wp.com/www.sariwaran.com/wp-content/uploads/2016/03/1-Beberapa-orang-yang-bergabung-dalam-Paguyuban-Asep-Sedunia.jpg?w=680
Organisasi ini didirikan sejak 17 Agustus 2004. Pelopor dari perkumpulan ini adalah seorang wanita bernama Endang Revolusiati Syahbenol yang merasa iseng ingin mengetahui berapa banyak jumlah Endang yang bisa dikumpulkan. Pada saat itu sekitar 60 orang bernama Endang langsung berkumpul sebagai anggota dimana jumlah ini terus bertambah seiring berjalannya waktu.
3. Sugeng Joglosemar
Satu lagi nama komunitas yang tergabung dari mereka yang bernama sama. Arti Joglosemar sendiri adalah gabungn dari Jogja, Solo, dan Semarang yang merupakan daerah-daerah tempat bergabungnya para penggagas komunitas ini. Organisasi ini mulai didirikan pada 23 Oktober 2011.
http://i0.wp.com/www.sariwaran.com/wp-content/uploads/2016/03/3-Beberapa-orang-yang-bergabung-dalam-Sugeng-Joglosemar.jpg?w=671
AABI pertama kali dicetuskan pada akhir tahun lalu dimana mendapat respon cukup besar dari seluruh Agus di Indonesia. Sebagian anggota juga telah bertemu untuk pertama kalinya di Bogor pada 7 Februari 2016 lalu. Rancananya sebuah pertemuan dengan skala yang lebih besar akan diadakan pada bulan Agustus ini dengan mengudang seluruh Agus yang berada di Indonesia ataupun di luar negeri.
5. Komunitas Sri
Adanya semacam anggapan dari masyarakat tentang nama Sri yang dianggap kampungan dan ketinggalan zaman, akhirnya menggerakkan ibu Sri Sayekti untuk mengumpulkan mereka yang bernama sama dalam sebuah komunitas. Komunitas ini pertama kali didirikan pada tahun 2007 dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 5.000 Sri. Jumlah ini saja baru terhitung dari beberapa Sri yang mau bergabung dari daerah Jawa Timur.
Quote:KOMUNITAS DIBAWAH INI ADALAH BENTUK KREATIFITAS GAN, BUKAN BERMAKSUD MENCIPTAKAN PERBEDAAN DAN PERPECAHAN ATAU EGOISME, TAPI LEBIH KEPADA MENJALIN SILATURAHMI
1. Paguyuban Asep Dunia (PAD)
Jika anda memiliki unsur nama ‘Asep’ pada nama asli anda, maka anda punya kesempatan untuk bergabung dalam komunitas ini. Komunitas yang didirikan pada 1 Agustus 2010 ini memang khusus menampung mereka yang sama-sama memiliki nama Asep. Hingga perhitungan di tahun 2014 terhitung telah terkumpul sebanyak 2.500 orang bernama Asep pria dan wanita baik itu yang tinggal di Indonesia atau di Luar Negeri.
http://i1.wp.com/www.sariwaran.com/wp-content/uploads/2016/03/1-Beberapa-orang-yang-bergabung-dalam-Paguyuban-Asep-Sedunia.jpg?w=680
Organisasi ini didirikan sejak 17 Agustus 2004. Pelopor dari perkumpulan ini adalah seorang wanita bernama Endang Revolusiati Syahbenol yang merasa iseng ingin mengetahui berapa banyak jumlah Endang yang bisa dikumpulkan. Pada saat itu sekitar 60 orang bernama Endang langsung berkumpul sebagai anggota dimana jumlah ini terus bertambah seiring berjalannya waktu.
3. Sugeng Joglosemar
Satu lagi nama komunitas yang tergabung dari mereka yang bernama sama. Arti Joglosemar sendiri adalah gabungn dari Jogja, Solo, dan Semarang yang merupakan daerah-daerah tempat bergabungnya para penggagas komunitas ini. Organisasi ini mulai didirikan pada 23 Oktober 2011.
http://i0.wp.com/www.sariwaran.com/wp-content/uploads/2016/03/3-Beberapa-orang-yang-bergabung-dalam-Sugeng-Joglosemar.jpg?w=671
AABI pertama kali dicetuskan pada akhir tahun lalu dimana mendapat respon cukup besar dari seluruh Agus di Indonesia. Sebagian anggota juga telah bertemu untuk pertama kalinya di Bogor pada 7 Februari 2016 lalu. Rancananya sebuah pertemuan dengan skala yang lebih besar akan diadakan pada bulan Agustus ini dengan mengudang seluruh Agus yang berada di Indonesia ataupun di luar negeri.
5. Komunitas Sri
Adanya semacam anggapan dari masyarakat tentang nama Sri yang dianggap kampungan dan ketinggalan zaman, akhirnya menggerakkan ibu Sri Sayekti untuk mengumpulkan mereka yang bernama sama dalam sebuah komunitas. Komunitas ini pertama kali didirikan pada tahun 2007 dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 5.000 Sri. Jumlah ini saja baru terhitung dari beberapa Sri yang mau bergabung dari daerah Jawa Timur.