PDA

View Full Version : Rahasia Ka'bah Menggegerkan N.A.S.A ---> Hoax !


Bajigur32
15th April 2016, 09:03 AM
Nb : Ane ga bahas kitab, agama, nabi..

Tolong disimak ya, gan..

Berikut artikel pengantar yang tersebar :


Spoiler for A:

Quote:Original Posted By luthfi.pranata ► (https://www.ceriwis.com/post/522153313f42b2c408000019#post522153313f42b2c408000 019)
Assalamualaikum wr. wb



Sebelum Kalian Melihat Thread ini saya ingin anda jangan http://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zbaufk9.gif







http://cdn.kaskus.com/images/smilies/iluvkaskuss.gif Selamat Membaca !! http://cdn.kaskus.com/images/smilies/iluvkaskuss.gif







Ka’bah, rumah Allah sejuta umat muslim merindukan berkunjung dan menjadi tamu - tamu Allah sang maha pencipta. Kiblatnya (arah) umat muslim dalam melaksanakan sholat, dari negara manapun semua ibadah sholat menghadap ke kiblat ini.



http://3.bp.blogspot.com/-VNZmrUE19dc/TdtYxGiqnUI/AAAAAAAAAAQ/J-AsWd5sJJg/s1600/1.jpg



Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.



Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.



http://4.bp.blogspot.com/_mYmv4k5f6nY/S-JnNBp7QuI/AAAAAAAAACc/WL1b24UnS7s/s320/Kaaba-webcam_large.jpg



Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman..



Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.



Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.



Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)








Yang penting informasinya tersebar dulu sebanyak-banyaknya :



http://s.kaskus.id/images/2013/09/15/1528011_20130915113826.png



Penjelasan bagus!!

Quote:Original Posted By bancinolate ► (https://www.ceriwis.com/post/524065721bcb17197b000006#post524065721bcb17197b000 006)
Ane bukan bermaksud mendukung TS ya agan2 tp bagi agan2 yg udah pernah nyusun tugas akhir (Skirpsi, Thesis, Laporan Penelitian) pasti tahu kalo ada kutipan, teori dan catatan harus memakai refensi yg valid.. Refensi yg valid biasanya menggunakan jurnal ilmiah yg sudah diakui ke-absahannya gan. Melihat Thread yg sedang dibahas TS banyak menggunakan referensi, teori dan catatan dari pihak luar dan tanpa refensi yang jelas maka saya bisa mengatakan berita ini tidak benar alias HOAX.









Quote:Original Posted By etrijuni ► (https://www.ceriwis.com/post/52380bf5138b460a18000005#post52380bf5138b460a18000 005)
Banyak lho, hoax2 yang beredar yang diselimuti dengan kedok agama. Dibuat seilmiah mungkin, bahkan menjurus pada pseudoscience (hal yang diklaim adalah ilmiah namun sebenarnya tidak ilmiah karena kemunculannya tidak melalui metode ilmiah). Hal-hal seperti ini biasanya menjadi rujukan para penggemar teori konspirasi.



Bukan cuma di agama Islam ada hoax, seperti yang kebetulan dijadikan contoh oleh TS di sini. Di agama-agama lain juga ada, silakan cari di google.



Sayangnya banyak sekali yang langsung percaya sama hoax seperti itu tanpa diteliti lagi sumber dan keabsahannya. Seperti kata TS, karena diselimuti oleh kedok agama. Kebanyakan orang tak mau mengkritisi karena bisa jadi karena mereka tidak mau dipertanyakan keimanannya. Akibatnya yang terjadi adalah apa yang dalam istilah Islam populer dengan istilah "taqlid buta".



Padahal bahkan dalam agama Islam sendiri - sebagai contoh ane ambil ilmu hadits - bahkan sebuah hadits tetap harus diteliti dari berbagai aspek, termasuk oleh siapa hadits tersebut diriwayatkan, baru hadits bisa dijadikan pijakan dalam menentukan hukum suatu perkara.



Kembali pada hoax atas nama agama. Terus terang, ane sendiri sebagai muslim sulit untuk langsung bisa mempercayai bahwa Ka'bah memang adalah sentral dunia. Apalagi menggunakan istilah "titik pusat". Definisi "titik pusat" itu sendiri masih kabur. Apalagi setiap rujukan ilmiah yang digunakan, semacam pernyataan si A atau si B tidak bisa dibuktikan secara otentik karena sumbernya tak bisa ditemukan. Banyak sekali sebenarnya kisah-kisah semacam ini, bukan cuma mengenai Ka'bah ini.



Ini bukan tentang memahami agama. Memang ada beberapa hal di mana nalar manusia tidak mampu untuk mengikuti, namun itu tidak berarti bahwa kita harus menelan mentah-mentah setiap hal yang berbau agama tanpa menggunakan nalar. Kalau begitu caranya, itu berarti kita menyia-nyiakan salah satu anugerah ALLAH yang hebat: yaitu AKAL. Sampai tahap tertentu, menurut ane kita wajib menggunakan akal.



Maka sampai saat ini ane cenderung skeptis jika ada kisah2 semacam ini, terutama jika sumbernya tidak jelas. Memang ane percaya pada "keajaiban" dalam tanda kutip, mem beberapa kali ane "lolos dari lubang jarum" lewat "jalan yang tak disangka-sangka". Tapi tetap, untuk kisah yang membawa-bawa keilmiahan, tetap harus juga dibuktikan secara ilmiah dan otomatis harus menggunakan metode yang juga ilmiah.



WALLAHU A'LAM. :)





Quote:Original Posted By belajarngegas ► (https://www.ceriwis.com/post/52582b42bbf87b041f000002#post52582b42bbf87b041f000 002)
ane agama islam dan ane setuju sama ts. ane sudah sarjana dan ane sadar betul ga bisa asal sebut kata si a kata si b. hasil studi2. harus jelas sumbernya. si a itu siapa si b itu siapa, apakah dia kredibel atau tidak. kemudian dari studi studinya. studinya terakreditasi ga, siapa yang menerbitkan, di publikasi ga?. kita jangan mau dibodohi berita hoax. kita harus jadi orang beriman yang punya akal juga. memang untuk hal2 seperti tauhid itu kita perlu mengimaninya tanpa keraguan karena logika atau akal manusia tidak sampai ke daerah tersebut. tapi kalo untuk fakta ini kan harus kita buktikan. karena fakta ini berkaitan dengan logika.



di dalam dunia perhadistan juga demikian. hadist kan perkataan dan perilaku rasul. hadist kan sistemnya di turunkan melalui kisah orang yang mendengar. dimana orang yang mendengar tersebut juga harus kredibel. misal ada satu hadist "a" misalnya. peneliti muslim sebelum bilang ini hadist sahih (valid) juga melakukan banyak upaya seperti research methodology. menurut ane research methodology dunia perhadistan lebih gila research methodnya. kalo di marketing ngacu ke hair et al, aaker et al, sama malhotra. kalo hadist itu ga cuman according to several peoples. tapi dia juga pelajari sejarah ampe buyutnya. misal hadist a tadi diriwayatkan oleh fulan. nah peneliti muslim nanya, fulan itu orangnya gimana? baik? pendosa ga? fulan itu anaknya siapa? bapaknya gimana? kakeknya gimana? ada ga turunan dari kakek dari kakeknya yang kelakuannya menyimpang dari ajaran islam?. ampe segitu gan.



dari pelajaran hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa jangan lamgsung percaya sama informasi yang sumbernya tidak kongkret. kita harus junjung tinggi akal kita. orang islam harus pinter. hati-hati sekarang sama hal hal seperti ini gan.

ane bukan tidak membela islam, bukan membela ts, tapi ane hanya mau share sama prinsip yang ane fahami. huallahualam



kalo bisa di pajang di page one



Nice posting gan..!</div></div></div>