WartegDarat
15th April 2016, 08:33 AM
Quote:http://images.detik.com/community/media/visual/2016/02/17/6af8038f-3caf-4b54-a670-9cbe6f0ffd28_169.jpg?w=780&q=90</div></div></div>
Gerhana 1929 yang terbilang cukup lama, yakni lima menit totalitas, dianggap momen tepat buat menguji benarkah terjadi defleksi atau pembelokkan cahaya seperti disampaikan Einstein. Sebab posisi matahari sedang berada di antara banyak bintang, sehingga ada cukup banyak objek buat meneliti benarkah cahaya bintang itu mengalami pembelokkan ketika melewati matahari.
Seperti diberitakan mingguan berbahasa Belanda, Sumatera Post edisi 18 April 1929, salah satu rombongan peneliti yang datang ke Aceh berasal dari Obervatorium Postdam, Jerman. Tim ekspedisi ini dipimpin oleh astrografer Harald von Klüber.
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
https://images.detik.com/community/media/visual/2016/02/17/5dfac144-3e4a-402a-af0e-11ada70a6b51_169.jpg?w=620
Royal Astronomical Society mencatat ekspedisi Klüber pada 1929 itu sukses besar. Itu adalah kedua kalinya Klüber ke Hindia Belanda, karena ia juga memburu gerhana matahari total 14 Januari 1926 yang melintasi Sumatera bagian selatan, serta Kalimantan bagian barat dan timur.
<div class="spoiler">Spoiler for Ilustrasi:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571044e3f34d6" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"><span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">
<span style="display:block; text-align:center;">
Gerhana 1929 yang terbilang cukup lama, yakni lima menit totalitas, dianggap momen tepat buat menguji benarkah terjadi defleksi atau pembelokkan cahaya seperti disampaikan Einstein. Sebab posisi matahari sedang berada di antara banyak bintang, sehingga ada cukup banyak objek buat meneliti benarkah cahaya bintang itu mengalami pembelokkan ketika melewati matahari.
Seperti diberitakan mingguan berbahasa Belanda, Sumatera Post edisi 18 April 1929, salah satu rombongan peneliti yang datang ke Aceh berasal dari Obervatorium Postdam, Jerman. Tim ekspedisi ini dipimpin oleh astrografer Harald von Klüber.
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
https://images.detik.com/community/media/visual/2016/02/17/5dfac144-3e4a-402a-af0e-11ada70a6b51_169.jpg?w=620
Royal Astronomical Society mencatat ekspedisi Klüber pada 1929 itu sukses besar. Itu adalah kedua kalinya Klüber ke Hindia Belanda, karena ia juga memburu gerhana matahari total 14 Januari 1926 yang melintasi Sumatera bagian selatan, serta Kalimantan bagian barat dan timur.
<div class="spoiler">Spoiler for Ilustrasi:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571044e3f34d6" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"><span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">
<span style="display:block; text-align:center;">