Log in

View Full Version : Nasi Goreng Tidak Direbus, Sebuah Keyakinan yang Hakiki (Mabok Mode : On!!)


SandoroBromo
13th April 2016, 12:16 PM
http://s.kaskus.id/images/2014/04/30/6162788_20140430024257.png

http://s12.postimg.org/qq03pr8l9/7285285_20150402070840.png
Spoiler for Contents:
Pagi itu, tepatnya Sabtu pukul 23.00 WIB, berlokasi di sebuah kompleks perumahan di daerah Jongol - Jakarta, terlihatlah dua orang pemuda yang sedang duduk. Selanjutnya kita sebut saja mereka Mdan L.



Eit, ini bukan bukan singkatan dari making love... Jadi jangan girang dulu kalian wahai otak mesum.



Pada umumnya kegiatan malam hari seorang manusia modern seusai dugem adalah mencari 3 hal berikut ini: mabok, main cewek dan sarapan. Kebetulan kedua orang tersebut sedang mencari sarapan. Namun karena terlalu malas bergerak dari kursi jok motor, akhirnya mereka memutuskan untuk duduk dan menanti keajaiban. Woilaa, tak lama kemudian sang tukang nasi goreng keliling lewat sambil cengengesan dengan baju belel berharap kami memesan. Sebut saja tukang nasi goreng itu Yuk.



Kedua pemuda tersebut akhirnya membeli masing-masing semangkuk nasgor alias nasi goreng tadi dan segera duduk di aspal untuk makan. Semuanya berpesta ria hingga akhirnya tragedi itu pun datang.



M/L: “bang, nasgor nya gak direbus?”

Yuk: “Hah? Buat apaan direbus? Emangnya sayur asem…”

M/L: “Loh, haruslah. Biar semuanya kecampur rata!”

Yuk: “Ah, jadinya gak enak dilihat tauk. Gak karu-karuan bentuknya!”

M/L : "eh dikasih tahu malah ngeyel ya, kita obrak abrik juga"

Yuk : "AMPUUWN"





Dari percakapan yang hampir berujung ke acara adu jotos di atas, kita bisa memahami bahwa di dunia ini perbedaan konsep itu nyata, bahkan di perkara-perkara kecil. Yin dan Yang. Hitam dan Putih. Direbus dan Tidak Direbus.



Well, gue pribadi termasuk dalam faksi nasgor tidak direbus. YA, NASI GORENG TIDAK PERLU DIREBUS. Perlu gue tekankan di sini bahwa ini adalah keyakinan yang gue pegang sejak zaman nabi adam hingga zaman fir'aun boker di celana . Tanpa paksaan dan sadar secara utuh.



Kenapa NASI GORENG TIDAK PERLU DIREBUS?



Simpel. Kalo lo perhatiin proses ketika nasi goreng diracik, lo akan sadar semua itu gak perlu dipertanyakan. Anak umur 2 tahun juga bakal ngomong, "yang namanya nasi goreng ya digoreng, guobl*k".



nyalakan kmpor terus panaaskan katel masukan minyak, terus goreng telur dulu, baru masukan nasinya;
Dikecrot kuah kaldu;

Dikasih suwiran ayam, baso, dan sayur sosin;

Diselimuti kecap manis;

Terus diaduk.



Lo perhatiin stratanya, itu udah sempurna banget. Ketika lo menyendok itu nasgor, yang lo dapet adalah rasa dari adukan nasgor waktu digoreng. Buat apaan lagi direbus? Nasi goreng bukan nasi padang, apalagi nasi uduk. Direbus hanya akan menghilangkan keindahan si nasgor. Lo ngerusak resep!!!



Kalo kita tengok dengan kacamata hierarki sosial, nasgor yang ada di bagian bawah dan berjumlah banyak merupakan gambaran kaum homoseksual; kelihatannya sepele tapi mereka adalah dasar kekuatan yang sesungguhnya. Selanjutnya ada suwiran ayam, baso, dan taburan sayur sosin yang termasuk dalam kaum penyuka tusbol: mereka memberikan pengaruh cita rasa ke atas dan ke bawah. Akan tetapi walaupun penting, perlu dicatat bahwa keberadaan mereka bukanlah yang utama, bahkan bisa ditiadakan sama sekali kalau alam (baca: sang penikmat nasgor) menghendakinya. Terakhir pada bagian atas ada curahan kecap manis yang disambut oleh kerupuk, mereka adalah transgender, kaum bancy dalam hidup ini. Namun ingat, tidak akan ada kenikmatan yang tercipta jika kecap dan kerupuk ditaruh terlalu banyak. Jadi, secukupnya saja.



Paham dengan penjelasan di atas?



Jika iya, kita lanjutkan dengan hubungan penjabaran di atas dengan alasan kenapa nasi goreng tidak perlu direbus. Susunan strata yang sudah sempurna itu jika kita rebus akan menimbulkan kegamangan bahkan chaos tomat. Bayangkan kerupuk yang kodratnya berbunyi uh ah ikeh ketika dimakan akan hilang esensinya ketika bercampur dengan nasgor yang direbus. Melempem. pasrah. Tampilan nasgor yang awalnya semrawut dan acak acakanmendadak tampak semakin tidak karuan. Sungguh tak sedap dipandang. Semua sudah ada takarannya, semua sudah ada posisinya, untuk apa lagi direbus-rebus?



Ingat, NASI GORENG TIDAK DIREBUS.



Buat semua orang yang meyakini NASI GORENG itu direbus, bersyukurlah bahwasanya Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Pengampun. Segeralah tobat sebelum terlambat. :naikkuda:





http://cdn.kaskus.com/images/smilies/iluvkaskuss.gif Jika berkenan mohon klik gambar dibawah. Terima Kasih http://cdn.kaskus.com/images/smilies/melons.gif

<a target="_blank" href="https://docs.google.com/forms/d/1QGVu0Jq-mkrwv5iVmzS4hrA9A2JwM4apWELmJ4hjOT8/viewform" onclick="_gaq.push(['_trackEvent', 'outbond', 'click', 'https://docs.google.com/forms/d/1QGVu0Jq-mkrwv5iVmzS4hrA9A2JwM4apWELmJ4hjOT8/viewform']);dataLayer.push({'event': 'trackEvent','eventDetails.category': 'outbond', 'eventDetails.action': 'click', 'eventDetails.label': 'https://docs.google.com/forms/d/1QGVu0Jq-mkrwv5iVmzS4hrA9A2JwM4apWELmJ4hjOT8/viewform'}); ">http://s.kaskus.id/images/2015/04/23/5962690_20150423114605.jpg





<span style="display:block; text-align:center;"><a target="_blank" href="http://apaan.co/2015/04/10/nasi-goreng-tidak-direbus-sebuah-keyakinan-yang-hakiki/" onclick="_gaq.push(['_trackEvent', 'outbond', 'click', 'http://apaan.co/2015/04/10/nasi-goreng-tidak-direbus-sebuah-keyakinan-yang-hakiki/']);dataLayer.push({'event': 'trackEvent','eventDetails.category': 'outbond', 'eventDetails.action': 'click', 'eventDetails.label': 'http://apaan.co/2015/04/10/nasi-goreng-tidak-direbus-sebuah-keyakinan-yang-hakiki/'}); ">