PDA

View Full Version : Intermezzo


WartegDarat
12th April 2016, 08:56 PM
Baru-baru ini, sambil lari-lari, sore-sore, sedikit berhujan,

ditingkahi sinar pelangi kemilau di bahu awan Maghrib,

Lawing terlihat seperti orang gile beneran. Dia

tertawa-tawa, terkadang tersenyum sambil menutup mulut

seperti ada yang dimalukannya.



Dia teringat ketika dia masih di bangku esempe, bersama

teman-temannya duduk bersama belajar bahasa inggris.

Dasar si Lawing bandel, dia sering tak menyimak dan tak

terlalu peduli dengan Bu Guru bahasa inggris yang cantik

itu. Suatu kali Ibu Guru bertanya kepadanya.



Bu Guru : " Lawing, coba kau sebut apa Bahasa

Inggrisnya " tertawa " ? "



Sejenak Lawing berpikir dan ini sudah menjadi refleknya

sejak lahir sayup-sayup dia teringat ketika Bu Guru

memberitahu bahasa inggrisnya " tersenyum " ntah ismail,

ntah semail, ntah smail, ntah apa tapi seperti itulah yang

dia ingat. Tapi pikirnya itu pastilah ismail, tidak mungkin

semail atau smail karena kata-kata itu tak pernah dia

dengar sedangkan ismail sangat sering dia dengar.



Dalam hatinya : " Aha, ini dia, kalau

tersenyum bahasa inggrisnya ismail, tentu tertawa bahasa

inggrisnya tak susah. Mengapa susah............gampang to

! "



Sekali lagi Bu Guru bertanya : " Lawing, tertawa itu

bahasa inggrisnya apa ? "



Dengan suara lumayan..Lawing menyahut : " Marjuki,

Bu."



Untuk meyakinkan bahwa dia pintar, dia sambung lagi

cepat-cepat, " Kalau tertawa terbahak-bahak itu Bu

Guru...bahasa inggrisnya : marsidik. "



Seketika kelas itu menjadi gegap gempita penuh tawa

geli.

Lawing tak merasa bahwa dia yang ditertawakan dan

diapun ikut terbahak-bahak malah dialah yang paling

gencar.

Sebab dia kira, kelasnya ramai tertawa begitu untuk

pintarnya Lawing.