firmanway
25th March 2016, 09:41 PM
Ilmu (http://sejutabuku.org/dengan-ilmu-semua-bisa-didapat/) adalah salah satu alasan terbesar yang diberikan oleh tuhan untuk dipelajari manusia didunia ini. Ilmu dapat menuntun setiap orang ke jalan yang benar dan senantiasa selamat di dunia dan akhirat. Ketika kita memiliki ilmu, maka lingkungan yang kita huni akan terjaga dari kerusakan karena orang yang berilmu cenderung lebih bijaksana dan tak mudah terpengaruh oleh hal yang tak rasional. Jika kita ingin memperbanyak ilmu, salah satu opsi yang bisa kita lakukan adalah dengan mengikuti jenjang pendidikan setinggi mungkin. Karena pendidikan formal menjanjikan tiap orang begitu mengenal siapa dirinya, apa potensinya dan seberapa besar aktualisasinya pada masyarakat. Dalam mencari ilmu, kita juga harus mampu memnedakan jenis ilmu yang berguna untuk asas kognisi, afeksi, bahkan psikomotorik. Nyatanya, tidak semua orang dapat memenuhi kompetensinya hanya dari belajar di sekolah saja. Kita juga perlu mrmperbanyak ilmu yang berasal dari eksternal, ilmu yang berasal dari luar pendidikan formal sangat kita butuhkan untuk membantu daya fikir kita lebih luas terhadap suatu subyek, Ilmu eksternal juga dapat memaksimalkan kedalaman berfikir.
Untuk ilmu yang bersifat non formal, kita bisa mencarinya dengan cara membaca buku. Tiap orang akan memahami betul manfaat besar dari tiap buku yang ada saat ini. Selain bermanfaat untuk meningkatkan wawasan, ilmu yang terkandung dalam buku juga bersifat berantai. Atau bisa kita amalkan baik bentuk fisik bukunya maupun isi/maksud dari buku tersebut. Jika kita tak mampu menjadi pengajar yang baik, kita masih memiliki opsi lain yang sama-sama baik yakni sebagai penyelenggara adanya pencerdasan masyarakat melalui ilmu. Satu hal positif yang bisa kita lakukan adalah dengan menyumbangkan buku-buku yang kaya ilmu tersebut pada orang yang membutuhkan terutama untuk masyarakat yang berada di kawasan desa.
Tentu sedekah buku yang kita lakukan akan mendapatkan banyak efek positif yang bisa kita petik manfaatnya kelak. Ilmu dari buku sejatinya sama dengan ilmu yang kita dapat dari guru atau dosen kita di sekolah. Semuanya berbicara tentang perihal yang sama, hanya saja buku lebih membutuhkan perjuangan untuk mendapatkan ilmunya karena kita harus mampu mencerna setiap kalimat yang ada di buku tersebut. Sebagai salah satu penulis sekaligus ustad yang sering wara-wari di TV, Ustad Yusuf Mansyur mengatakan “Nulis, menginspirasi, memotivasi, memberi semangat dan menguatkan yang sedang lemah adalah di antara keinginan saya saat menulis,” ungkap Ustadz Yusuf Mansur. Jadi intinya, tulisan dari buku yang kita baca merupakan buah pikir yang sudah disusun dan diolah sedemikian rupa sehingga mudah kita pahami, menarik serta mampu meningkatkan semangat dan mental kita.
Jika kita merasa lemah, tulisan-tulisan tersebut akan membantu memperbaiki mental kita secara signifikan. Dengan begitu banyak analaogi dan gaya bahasa yang menarik, tiap tulisan yang ditulis oleh pengarang hebat selalu mengandung ilmu yang amat luar biasa bermanfaatnya untuk kita. Jadi, jika kita ingin membuat isi otak kita menjadi lebih cerdas, berwawasan dan seimbang. Maka teruslah melatih diri dan jangan pernah berhenti untuk membaca buku. Dan jika kita ingin mengikuti gerakan yang menjunjung tinggi asas kecerdasan sosial bermasyarakat, maka kita bisa ikut dalam program yang dibuat ustad Yusuf Mansyur yakni Sebar Sejuta Buku yang beralamat di Sejutabuku.org (http://sejutabuku.org/). Mari jadikan Indonesia menjadi lebih maju dan lebih cerdas dengan gerakan sejuta buku ini, karena dengan ilmu kita bisa meraih semua mimpi kita.
Untuk ilmu yang bersifat non formal, kita bisa mencarinya dengan cara membaca buku. Tiap orang akan memahami betul manfaat besar dari tiap buku yang ada saat ini. Selain bermanfaat untuk meningkatkan wawasan, ilmu yang terkandung dalam buku juga bersifat berantai. Atau bisa kita amalkan baik bentuk fisik bukunya maupun isi/maksud dari buku tersebut. Jika kita tak mampu menjadi pengajar yang baik, kita masih memiliki opsi lain yang sama-sama baik yakni sebagai penyelenggara adanya pencerdasan masyarakat melalui ilmu. Satu hal positif yang bisa kita lakukan adalah dengan menyumbangkan buku-buku yang kaya ilmu tersebut pada orang yang membutuhkan terutama untuk masyarakat yang berada di kawasan desa.
Tentu sedekah buku yang kita lakukan akan mendapatkan banyak efek positif yang bisa kita petik manfaatnya kelak. Ilmu dari buku sejatinya sama dengan ilmu yang kita dapat dari guru atau dosen kita di sekolah. Semuanya berbicara tentang perihal yang sama, hanya saja buku lebih membutuhkan perjuangan untuk mendapatkan ilmunya karena kita harus mampu mencerna setiap kalimat yang ada di buku tersebut. Sebagai salah satu penulis sekaligus ustad yang sering wara-wari di TV, Ustad Yusuf Mansyur mengatakan “Nulis, menginspirasi, memotivasi, memberi semangat dan menguatkan yang sedang lemah adalah di antara keinginan saya saat menulis,” ungkap Ustadz Yusuf Mansur. Jadi intinya, tulisan dari buku yang kita baca merupakan buah pikir yang sudah disusun dan diolah sedemikian rupa sehingga mudah kita pahami, menarik serta mampu meningkatkan semangat dan mental kita.
Jika kita merasa lemah, tulisan-tulisan tersebut akan membantu memperbaiki mental kita secara signifikan. Dengan begitu banyak analaogi dan gaya bahasa yang menarik, tiap tulisan yang ditulis oleh pengarang hebat selalu mengandung ilmu yang amat luar biasa bermanfaatnya untuk kita. Jadi, jika kita ingin membuat isi otak kita menjadi lebih cerdas, berwawasan dan seimbang. Maka teruslah melatih diri dan jangan pernah berhenti untuk membaca buku. Dan jika kita ingin mengikuti gerakan yang menjunjung tinggi asas kecerdasan sosial bermasyarakat, maka kita bisa ikut dalam program yang dibuat ustad Yusuf Mansyur yakni Sebar Sejuta Buku yang beralamat di Sejutabuku.org (http://sejutabuku.org/). Mari jadikan Indonesia menjadi lebih maju dan lebih cerdas dengan gerakan sejuta buku ini, karena dengan ilmu kita bisa meraih semua mimpi kita.