Gusnan
12th March 2016, 05:36 AM
https://images.detik.com/community/media/visual/2016/03/11/75e12f18-fd6f-43c0-9cfb-6c5b15084d6e_169.jpg?w=780&q=90 Keluarga Antonius Timmerman pelapor anjing diracun sianida
(https://news.detik.com/berita/3163020/2-anjingnya-mati-diracun-sianida-antonius-ini-horor-bagi-dog-lovers#) (https://news.detik.com/berita/3163020/2-anjingnya-mati-diracun-sianida-antonius-ini-horor-bagi-dog-lovers#)
Jakarta - Antonius Timmerman tidak habis pikir mengapa ada orang yang tega meracuni 2 anjingnya dengan sianida hingga mati. Menurutnya, kasus itu merupakan sebuah horor bagi para pecinta anjing.
"Itu sebuah horor untuk kita dog lovers. Kalau dilihat dari umpan itu sudah direncanakan dengan baik, karena itu bukan racun tikus tetapi racun yang canggih," ujar Antonius kepada wartawan di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Antonius pun mengimbau para pecinta hewan untuk lebih waspada menjaga binatang peliharaan. "Ekstra hati-hati, jangan lepaskan 'anak-anak' sendiri tanpa pengawasan, harus diawasi," imbuh pria yang akrab disapa Tony itu.
Large Image Link (https://images.detik.com/community/media/visual/2016/03/11/5d0ae56f-3bbd-4b4b-a1b4-6b6367f4c4cb.jpg?w=3264) (793 kB) Keluarga Antonius Timmerman pelapor anjing diracun sianida (Foto: Mei Amelia/detikcom)
Selain Lady dan Candy, keluarga Antonius memiliki dua ekor anjing lainnya yakni Bilbo (jenis beagle) dan Yokii (jenis golden retriever). Bilbo selamat dari 'pembunuhan' karena pemiliknya sempat mengorek umpan ayam yang diberi racun sianida, sementara Yokii sempat kritis setelah memakan daging ayam beracun sianida itu.
Bilbo selamat setelah sang majikan mengorek mulutnya agar muntah dan memberinya air minum, susu hingga norit. Hasil pengecekan dari Laboratorium Balitvet di Bogor, sisa muntahan salah satu anjing yang mati, mengandung racun sianida.
Sementara Antonia Timmerman, puteri ketiga dari pasangan Antonius dan Fellicia mengatakan, tujuan keluarga melaporkan kematian anjingnya ini agar para pecinta hewan peliharaan, khususnya anjing untuk lebih aware.
"(Melaporkan) Pengen ada awareness bahwa kekerasan terhadap binatang itu ada konsekuensinya, people can't get away from that," ujar Antonia.
Menurut Antonia, tidak banyak orang yang tahu bahwa ada hukum yang mengatur terntang kekerasan terhadap hewan.
"Karena setelah kejadian itu, saya ke Polsek Tangerang, saya melapor 'pak anjing saya diracun', polisinya kayaknya seperti bingung padahal ada pasalnya, pasal 302 KUHP itu mengatur tentang pembunuhan atau penganiayaan terhadap hewan," ucap Antonia.
Wanita yang bekerja di sebuah perusahaan media itu juga mengajak pecinta binatang agar tidak tinggal diam ketika mengetahui ada indikasi hewan peliharaan mati secara tidak wajar.
"Meskipun itu binatang kita tidak berhak membunuhnya, itu makhluk hidup gitu lho," katanya lagi.
Merawat dengan Baik
Selama memelihara keempat anjingnya, Antonia dan keluarga merawatnya dengan baik. Tidak hanya itu, kesehatan anjing-anjingnya itu pun diperhatikan dengan baik.
"Mama saya sampai research yang terbaik untuk anjing, lama-lama jadi concern. Kami juga masuk ke fan page Facebook komunitas anjing, jadi tahu bagaimana merawat anjing yang baik," tambahnya.
Kembali soal dua anjingnya yang mati, Antonia mengaku selama ini kedua anjingnya itu sehat dan aktif.
"Selama ini cukup sehat, sakit juga sakit biasa seperti kalau anak kecil sakit. Sering dibawa ke dokter untuk cek kesehatan dan berat badan dan vaksin. Kasih obat dan makanan lengkap," lanjutnya.
Sudah Seperti Keluarga
Istri Tony, Fellicia Hardojo Timmerman, mengatakan bahwa dua anjingnya yang mati, Lady (3,5) dan Candy (1) sangat berharga bagi mereka. Anjing jenis black labrador dan golden retriever itu bukan sekadar hewan bagi mereka.
"Berharganya luar biasa. Mereka sudah seperti keluarga kita karena kami merawatnya dari kecil," ucap Fellicia.
Fellicia menceritakan awal mula dirinya memelihara anjing-anjing tersebut. Semula, keluarga membeli seekor anjing yang kemudian diberi nama Bilbo itu sekitar 3,5 tahun lalu.
"Sebenarnya belum lama, ya sekitar 3,5 tahun kita mulai mencintai anjing. Waktu itu cucu mau datang kepengen anjing ya sudah kita beli dan merawatnya," jelas wanita berkacamata itu.
Setelah memiliki Bilbo, keluarga Antonius lalu membeli 2 ekor anjing lainnya. Sementara satu ekor lainnya, Candy didapat dengan mengadopsinya dari sebuah keluarga yang sudah tidak mau memelihara lagi.
"Setelah memelihara satu, habis itu seperti kecanduan," imbuhnya.
(mei/hri)
(https://news.detik.com/berita/3163020/2-anjingnya-mati-diracun-sianida-antonius-ini-horor-bagi-dog-lovers#) (https://news.detik.com/berita/3163020/2-anjingnya-mati-diracun-sianida-antonius-ini-horor-bagi-dog-lovers#)
Jakarta - Antonius Timmerman tidak habis pikir mengapa ada orang yang tega meracuni 2 anjingnya dengan sianida hingga mati. Menurutnya, kasus itu merupakan sebuah horor bagi para pecinta anjing.
"Itu sebuah horor untuk kita dog lovers. Kalau dilihat dari umpan itu sudah direncanakan dengan baik, karena itu bukan racun tikus tetapi racun yang canggih," ujar Antonius kepada wartawan di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Antonius pun mengimbau para pecinta hewan untuk lebih waspada menjaga binatang peliharaan. "Ekstra hati-hati, jangan lepaskan 'anak-anak' sendiri tanpa pengawasan, harus diawasi," imbuh pria yang akrab disapa Tony itu.
Large Image Link (https://images.detik.com/community/media/visual/2016/03/11/5d0ae56f-3bbd-4b4b-a1b4-6b6367f4c4cb.jpg?w=3264) (793 kB) Keluarga Antonius Timmerman pelapor anjing diracun sianida (Foto: Mei Amelia/detikcom)
Selain Lady dan Candy, keluarga Antonius memiliki dua ekor anjing lainnya yakni Bilbo (jenis beagle) dan Yokii (jenis golden retriever). Bilbo selamat dari 'pembunuhan' karena pemiliknya sempat mengorek umpan ayam yang diberi racun sianida, sementara Yokii sempat kritis setelah memakan daging ayam beracun sianida itu.
Bilbo selamat setelah sang majikan mengorek mulutnya agar muntah dan memberinya air minum, susu hingga norit. Hasil pengecekan dari Laboratorium Balitvet di Bogor, sisa muntahan salah satu anjing yang mati, mengandung racun sianida.
Sementara Antonia Timmerman, puteri ketiga dari pasangan Antonius dan Fellicia mengatakan, tujuan keluarga melaporkan kematian anjingnya ini agar para pecinta hewan peliharaan, khususnya anjing untuk lebih aware.
"(Melaporkan) Pengen ada awareness bahwa kekerasan terhadap binatang itu ada konsekuensinya, people can't get away from that," ujar Antonia.
Menurut Antonia, tidak banyak orang yang tahu bahwa ada hukum yang mengatur terntang kekerasan terhadap hewan.
"Karena setelah kejadian itu, saya ke Polsek Tangerang, saya melapor 'pak anjing saya diracun', polisinya kayaknya seperti bingung padahal ada pasalnya, pasal 302 KUHP itu mengatur tentang pembunuhan atau penganiayaan terhadap hewan," ucap Antonia.
Wanita yang bekerja di sebuah perusahaan media itu juga mengajak pecinta binatang agar tidak tinggal diam ketika mengetahui ada indikasi hewan peliharaan mati secara tidak wajar.
"Meskipun itu binatang kita tidak berhak membunuhnya, itu makhluk hidup gitu lho," katanya lagi.
Merawat dengan Baik
Selama memelihara keempat anjingnya, Antonia dan keluarga merawatnya dengan baik. Tidak hanya itu, kesehatan anjing-anjingnya itu pun diperhatikan dengan baik.
"Mama saya sampai research yang terbaik untuk anjing, lama-lama jadi concern. Kami juga masuk ke fan page Facebook komunitas anjing, jadi tahu bagaimana merawat anjing yang baik," tambahnya.
Kembali soal dua anjingnya yang mati, Antonia mengaku selama ini kedua anjingnya itu sehat dan aktif.
"Selama ini cukup sehat, sakit juga sakit biasa seperti kalau anak kecil sakit. Sering dibawa ke dokter untuk cek kesehatan dan berat badan dan vaksin. Kasih obat dan makanan lengkap," lanjutnya.
Sudah Seperti Keluarga
Istri Tony, Fellicia Hardojo Timmerman, mengatakan bahwa dua anjingnya yang mati, Lady (3,5) dan Candy (1) sangat berharga bagi mereka. Anjing jenis black labrador dan golden retriever itu bukan sekadar hewan bagi mereka.
"Berharganya luar biasa. Mereka sudah seperti keluarga kita karena kami merawatnya dari kecil," ucap Fellicia.
Fellicia menceritakan awal mula dirinya memelihara anjing-anjing tersebut. Semula, keluarga membeli seekor anjing yang kemudian diberi nama Bilbo itu sekitar 3,5 tahun lalu.
"Sebenarnya belum lama, ya sekitar 3,5 tahun kita mulai mencintai anjing. Waktu itu cucu mau datang kepengen anjing ya sudah kita beli dan merawatnya," jelas wanita berkacamata itu.
Setelah memiliki Bilbo, keluarga Antonius lalu membeli 2 ekor anjing lainnya. Sementara satu ekor lainnya, Candy didapat dengan mengadopsinya dari sebuah keluarga yang sudah tidak mau memelihara lagi.
"Setelah memelihara satu, habis itu seperti kecanduan," imbuhnya.
(mei/hri)