Gusnan
10th February 2016, 04:53 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/02/09/1559227IMG-5564780x390.JPG
PRESIDENTIAL PALACE/ Agus Suparto Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Hari Pers Nasional 2016 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/2/2016).
Presiden Joko Widodo (http://nasional.kompas.com/tag/Jokowi?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd) (Jokowi) mengkritik media yang terjebak pada berita-berita sensasional yang dikhawatirkan dapat mengganggu masyarakat.
"Bayangkan ada berita 'Indonesia diprediksi akan hancur'. Coba bayangkan, dan ini bukan kali pertama berita seperti ini," kata Jokowi dalam acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Pantai Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2/2016).
Menurut Jokowi, judul-judul berita sensasional seperti ini dapat memengaruhi masyarakat menjadi pesimistis. Ditambah dengan komentar pengamat-pengamat, berita tersebut pun akan semakin ramai.
"Ada berita yang lebih besar lagi, 'Indonesia akan bangkrut, akan hancur', 'Rupiah pada kurs Rp 15.000, Jokowi-JK akan ambruk, akan ambyar'. Saya cuma baca saja lho, ya," kata Jokowi.
Menurut Presiden, jika judul-judul berita seperti ini diteruskan dalam era kompetisi seperti sekarang ini, yang akan muncul adalah pesimisme masyarakat, etos kerja yang tidak terbangun dengan baik, serta hal-hal yang tidak produktif.
"Padahal, itu hanyalah asumsi-asumsi, tetapi akan sangat memengaruhi karena kita tahu, moral pembentuk karakter mentalitas, moralitas, itu ada di media, ada di pers," kata Jokowi.
PRESIDENTIAL PALACE/ Agus Suparto Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Hari Pers Nasional 2016 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/2/2016).
Presiden Joko Widodo (http://nasional.kompas.com/tag/Jokowi?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd) (Jokowi) mengkritik media yang terjebak pada berita-berita sensasional yang dikhawatirkan dapat mengganggu masyarakat.
"Bayangkan ada berita 'Indonesia diprediksi akan hancur'. Coba bayangkan, dan ini bukan kali pertama berita seperti ini," kata Jokowi dalam acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Pantai Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2/2016).
Menurut Jokowi, judul-judul berita sensasional seperti ini dapat memengaruhi masyarakat menjadi pesimistis. Ditambah dengan komentar pengamat-pengamat, berita tersebut pun akan semakin ramai.
"Ada berita yang lebih besar lagi, 'Indonesia akan bangkrut, akan hancur', 'Rupiah pada kurs Rp 15.000, Jokowi-JK akan ambruk, akan ambyar'. Saya cuma baca saja lho, ya," kata Jokowi.
Menurut Presiden, jika judul-judul berita seperti ini diteruskan dalam era kompetisi seperti sekarang ini, yang akan muncul adalah pesimisme masyarakat, etos kerja yang tidak terbangun dengan baik, serta hal-hal yang tidak produktif.
"Padahal, itu hanyalah asumsi-asumsi, tetapi akan sangat memengaruhi karena kita tahu, moral pembentuk karakter mentalitas, moralitas, itu ada di media, ada di pers," kata Jokowi.