Gusnan
30th January 2016, 04:55 AM
http://images.detik.com/community/media/visual/2016/01/29/0bbbd8f9-6cc8-4efe-ad82-ae730d1c8236_169.jpg?w=780&q=90 Foto: Foto: Cahyo_Setpres
(http://news.detik.com/berita/3130927/cerita-jokowi-di-balik-program-listrik-35000-mw#) (http://news.detik.com/berita/3130927/cerita-jokowi-di-balik-program-listrik-35000-mw#)
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengungkapkan adanya pihak-pihak yang pesimis dengan program listrik 35.000 MW yang ditetapkannya. Termasuk Menteri di kabinetnya yang juga meragukan tercapainya program ini.
"Angka ini (35.000 MW) saya dapat dari perhitungan, bukan awur-awuran. Kelihatannya sangat Sulit dalam waktu 5 tahun," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan ratusan rektor se-Indonesia dalam acara Forum Rektor Indonesia 2016 di Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, Jumat (30/1/2016) malam.
Setelah dipelajari, kata Jokowi, ada dua problem utama. Pertama, izin yang terlalu banyak yang mencapai 59 izin untuk pembangkit tenaga listrik. Kedua masalah pembebasan lahan.
"Sehingga ada menteri yang sampaikan nggak mungkin bisa mencapai 35.000 MW," kata Jokowi.
Namun Jokowi menegaskan, Menteri bertugas untuk mencapainya. Tugasnya sebagai Presiden adalah membuat target.
Di antara banyaknya izin itu, Jokowi mengungkapkan ada izin yang baru selesai selama 3 tahun. Bahkan di Sumatera Selatan terdapat izin yang tak selesai juga diurus setelah 6 tahun.
"Jengkel saya dengarnya," keluh Jokowi.
Selanjutnya Jokowi meminta agar perizinan dipotong dari semula 59 izin menjadi 22 izin. Namun menurutnya, jumlah ini juga masih terlalu banyak.
"Kita punya 42.000 aturan regulasi. Saya suruh hitung semua kementerian. Aturan itu yang bikin siapa sih? Lha bikin aturan menjerat kita sendiri. Kita jadi tidak cepat, tidak lincah. Kita jadi sulit membangun karakter dengan kondisi seperti ini," ulas Jokowi.
(http://news.detik.com/berita/3130927/cerita-jokowi-di-balik-program-listrik-35000-mw#) (http://news.detik.com/berita/3130927/cerita-jokowi-di-balik-program-listrik-35000-mw#)
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengungkapkan adanya pihak-pihak yang pesimis dengan program listrik 35.000 MW yang ditetapkannya. Termasuk Menteri di kabinetnya yang juga meragukan tercapainya program ini.
"Angka ini (35.000 MW) saya dapat dari perhitungan, bukan awur-awuran. Kelihatannya sangat Sulit dalam waktu 5 tahun," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan ratusan rektor se-Indonesia dalam acara Forum Rektor Indonesia 2016 di Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, Jumat (30/1/2016) malam.
Setelah dipelajari, kata Jokowi, ada dua problem utama. Pertama, izin yang terlalu banyak yang mencapai 59 izin untuk pembangkit tenaga listrik. Kedua masalah pembebasan lahan.
"Sehingga ada menteri yang sampaikan nggak mungkin bisa mencapai 35.000 MW," kata Jokowi.
Namun Jokowi menegaskan, Menteri bertugas untuk mencapainya. Tugasnya sebagai Presiden adalah membuat target.
Di antara banyaknya izin itu, Jokowi mengungkapkan ada izin yang baru selesai selama 3 tahun. Bahkan di Sumatera Selatan terdapat izin yang tak selesai juga diurus setelah 6 tahun.
"Jengkel saya dengarnya," keluh Jokowi.
Selanjutnya Jokowi meminta agar perizinan dipotong dari semula 59 izin menjadi 22 izin. Namun menurutnya, jumlah ini juga masih terlalu banyak.
"Kita punya 42.000 aturan regulasi. Saya suruh hitung semua kementerian. Aturan itu yang bikin siapa sih? Lha bikin aturan menjerat kita sendiri. Kita jadi tidak cepat, tidak lincah. Kita jadi sulit membangun karakter dengan kondisi seperti ini," ulas Jokowi.