Log in

View Full Version : Tsai Tidak Mau Lagi Ada Penindasan Tiongkok


Gusnan
17th January 2016, 04:58 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fasia%2F34197 5-tsai-tidak-mau-lagi-ada-penindasan-tiongkok.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdunia&cb=4c5d77d530

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1452955151.jpg

Presiden terpilih Taiwan Tsai Ing Wen (tengah) saat menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya di kantor pusat partai DPP di Taipei, Sabtu, 16 Januari 2016. (AFP Photo)


Taipei – Presiden terpilih Taiwan Tsai Ing Wen mengingatkan bahwa penindasan dari Tiongkok akan merugikan hubungan antarselat. Ia mengatakan itu pada pidato kemenangannya, Sabtu (16/1), setelah menang mutlak atas partai berkuasa yang bersahabat dengan Tiongkok, Kuomintang.
“Sistem demokrasi, identitas nasional, dan ranah internasional kita harus dihormati. Setiap bentuk penindasan akan merugikan stabilitas hubungan antarselat,” ujar Tsai kepada para pendukung, usai pidato kemenangan di kantor pusat Partai Progresif Demokrat (DPP) di Taipei, seperti dikutip AFP.
Hubungan antarselat mengacu pada hubungan antara Taiwan yang merupakan pulau dan Tiongkok yang berada di daratan. Taiwan memisahkan diri usai perang saudara 1949 tapi belum pernah menyatakan kemerdekaan. Tiongkok masih menganggapnya sebagai bagian dari wilayah yang menunggu penyatuan kembali.
Sebelumnya meletus kemarahan terkait perlakuan atas bintang K-pop usia 16 tahun asal Taiwan, Chou Tzu Yu. Ia dipaksa minta maaf via video setelah menimbulkan kemarahan netizen Tiongkok dengan mengibarkan bendera Taiwan dalam sebuah siaran online baru-baru ini.
Dalam pidatonya Tsai juga menyinggung langsung kasus Chou, yang disebutnya telah mengguncang masyarakat Taiwan.
“Insiden seperti ini adalah penggugah bagi saya mengenai pentingnya kekuatan serta kesatuan negara kita terhadap mereka-mereka di luar perbatasan,” ujar Tsai.
Sebelum itu, Tsai berjanji untuk membina perdamaian dan stabilitas dalam hubungan dengan Tiongkok. Tapi, tandas dia, hal itu harus mencerminkan kemauan rakyat.
“Kami harus menjamin tidak ada provokasi ataupun insiden-insiden,” kata dia.