Gusnan
14th January 2016, 07:18 AM
http://ad.beritasatumedia.com/b1-ads/www/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=59&loc=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fasia%2F34106 4-presiden-korsel-masyarakat-global-harus-tegas-pada-korut.html&referer=http%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com%2Fdunia&cb=59db3a367f
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1402407402.jpg
Presiden Korea Selatan Park Geun Hye (AFP PHOTO)
Seoul – Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun Hye mendesak Tiongkok untuk memberi dukungan penjatuhan sanksi-sanksi tegas kepada Pyongyang setelah melakukan uji coba nuklir. Ketegangan pun semakin meningkat, pada saat tentara menembaki pesawat tanpa awak yang diduga milik Korea Utara (Korut) tengah melintasi perbatasan antar Korea.
Kementerian pertahanan Korsel mengatakan, Rabu (13/1), pesawat tanpa awak tersebut melakukan serangan singkat namun segera kembali ke Korut ketika tentara-tentara Korsel melancarkan serangkaian tembakan peringatan.
Setiap penembakan terhadap apa yang kemungkinan merupakan perbatasan yang paling termiliterisasi sangat jarang dilakukan dan menimbulkan kekhawatiran, namun tidak ada baku tembak dan insiden tersebut tidak menunjukkan adanya tanda-tanda eskalasi.
Meski demikian, aksi itu saja sudah meningkatkan ketegangan di perbatasan, di mana Korsel telah meluncurkan siaran propaganda untuk menghukum Korut atas uji coba nuklir yang dilaksanakan, pekan lalu.
Sebelumnya, pada hari itu, Presiden Park telah menyampaikan dalam konferensi pers tahunan bahwa uji coba nuklir yang dilakukan Korut, pekan lalu, menjadi sebuah tantangan yang tak dapat diterima pihak keamanan global karena mencapai tingkat keparahan luar biasa.
“Penanggulangan yang dilakukan masyarakat internasional harus berbeda dari masa lalu,” ujar Park.
Dia menambahkan seiring dengan kerjasamanya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menerapkan resolusi terkuat demi menghukum Korut maka Seoul juga akan membahas sanksi-sanksi hukuman tambahan dengan Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya.
Presiden Park menegaskan bahwa Tiongkok, sebagai sekutu utama dan penyokong ekonomi Korut, harus kritis dalam pencapaian resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang efektif.
Dengan memperhatikan peringatan-peringatan masyarakat Beijing terhadap rezim Kim Jong Un atas program nuklir, Park mengatakan bahwa sudah waktunya Tiongkok bergerak di luar retorika.
“Saya percaya Tiongkok telah menyadari, apabila tekad kuatnya tidak dilakukan secra nyata, dengan langkah-langkah yang diperlukan maka kita tidak akan mampu mencegah uji coba nuklir yang kelima atau keenam,” pungkas dia.
http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1402407402.jpg
Presiden Korea Selatan Park Geun Hye (AFP PHOTO)
Seoul – Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun Hye mendesak Tiongkok untuk memberi dukungan penjatuhan sanksi-sanksi tegas kepada Pyongyang setelah melakukan uji coba nuklir. Ketegangan pun semakin meningkat, pada saat tentara menembaki pesawat tanpa awak yang diduga milik Korea Utara (Korut) tengah melintasi perbatasan antar Korea.
Kementerian pertahanan Korsel mengatakan, Rabu (13/1), pesawat tanpa awak tersebut melakukan serangan singkat namun segera kembali ke Korut ketika tentara-tentara Korsel melancarkan serangkaian tembakan peringatan.
Setiap penembakan terhadap apa yang kemungkinan merupakan perbatasan yang paling termiliterisasi sangat jarang dilakukan dan menimbulkan kekhawatiran, namun tidak ada baku tembak dan insiden tersebut tidak menunjukkan adanya tanda-tanda eskalasi.
Meski demikian, aksi itu saja sudah meningkatkan ketegangan di perbatasan, di mana Korsel telah meluncurkan siaran propaganda untuk menghukum Korut atas uji coba nuklir yang dilaksanakan, pekan lalu.
Sebelumnya, pada hari itu, Presiden Park telah menyampaikan dalam konferensi pers tahunan bahwa uji coba nuklir yang dilakukan Korut, pekan lalu, menjadi sebuah tantangan yang tak dapat diterima pihak keamanan global karena mencapai tingkat keparahan luar biasa.
“Penanggulangan yang dilakukan masyarakat internasional harus berbeda dari masa lalu,” ujar Park.
Dia menambahkan seiring dengan kerjasamanya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menerapkan resolusi terkuat demi menghukum Korut maka Seoul juga akan membahas sanksi-sanksi hukuman tambahan dengan Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya.
Presiden Park menegaskan bahwa Tiongkok, sebagai sekutu utama dan penyokong ekonomi Korut, harus kritis dalam pencapaian resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang efektif.
Dengan memperhatikan peringatan-peringatan masyarakat Beijing terhadap rezim Kim Jong Un atas program nuklir, Park mengatakan bahwa sudah waktunya Tiongkok bergerak di luar retorika.
“Saya percaya Tiongkok telah menyadari, apabila tekad kuatnya tidak dilakukan secra nyata, dengan langkah-langkah yang diperlukan maka kita tidak akan mampu mencegah uji coba nuklir yang kelima atau keenam,” pungkas dia.