Gusnan
13th January 2016, 04:48 AM
http://images.detik.com/community/media/visual/2016/01/12/79d88715-890a-4df1-bea4-cbca77b8151e_169.jpg?w=780&q=90 Foto: Istimewa/Reuters
Istanbul - Kondisi mengerikan digambarkan saat bom bunuh diri terjadi di kawasan wisata bersejarah di Istanbul, Turki. Suara ledakan yang begitu keras bahkan terdengar dari jauh.
"Kami mendengar suara yang keras dan saya menengadah ke langit untuk melihat apakah hujan karena saya kira itu merupakan petir tapi ternyata langit cerah," kata turis asal Kuwait, Farah Zamini seperti dilansir Reuters, Rabu (13/1/2016).
Farah saat itu sedang berbelanja dengan ayah dan saudaranya di bazar dekat lokasi. Ledakan terjadi di kawasan Sultanahmed, dekat Hagia Sophia dan Blue Mosque yang dipadati ribuan turis setiap harinya.
"Mereka menyerang Sultanahmed untuk menarik perhatian karena ini adalah yang dunia pikirkan saat menyebut Turki," ucap pemandu wisata setempat, Kursat Yilmaz.
"Kami tidak kaget dengan yang saat ini terjadi. Lokasi ini selalu menjadi target," ujar pria yang sudah menjalani profesinya selama 25 tahun ini.
Begitu ledakan terjadi, polisi langsung memberlakukan pengamanan ketat. Helikopter lalu lalang di udara, sementara turis dan warga berkerumun untuk mencari tahu apa yang terjadi.
"Suara ledakan sangat keras, tanah bergetar. Ada bau yang sangat kuat yang menusuk hidung," ujar seorang turis asal Jerman bernama Caroline kepada AFP.
"Aku mendengar ledakan yang sangat keras, lalu diikuti teriakan. Kemudian aku melihat bola api dan langsung melarikan diri," ucap seorang pria Turki yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Sebanyak 10 orang tewas dalam kejadian ini. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu diduga kuat dipicu seorang pengebom bunuh diri asal Suriah. Namun Erdogan tidak menyebutkan bukti pendukung dari pernyataannya tersebut.
Istanbul - Kondisi mengerikan digambarkan saat bom bunuh diri terjadi di kawasan wisata bersejarah di Istanbul, Turki. Suara ledakan yang begitu keras bahkan terdengar dari jauh.
"Kami mendengar suara yang keras dan saya menengadah ke langit untuk melihat apakah hujan karena saya kira itu merupakan petir tapi ternyata langit cerah," kata turis asal Kuwait, Farah Zamini seperti dilansir Reuters, Rabu (13/1/2016).
Farah saat itu sedang berbelanja dengan ayah dan saudaranya di bazar dekat lokasi. Ledakan terjadi di kawasan Sultanahmed, dekat Hagia Sophia dan Blue Mosque yang dipadati ribuan turis setiap harinya.
"Mereka menyerang Sultanahmed untuk menarik perhatian karena ini adalah yang dunia pikirkan saat menyebut Turki," ucap pemandu wisata setempat, Kursat Yilmaz.
"Kami tidak kaget dengan yang saat ini terjadi. Lokasi ini selalu menjadi target," ujar pria yang sudah menjalani profesinya selama 25 tahun ini.
Begitu ledakan terjadi, polisi langsung memberlakukan pengamanan ketat. Helikopter lalu lalang di udara, sementara turis dan warga berkerumun untuk mencari tahu apa yang terjadi.
"Suara ledakan sangat keras, tanah bergetar. Ada bau yang sangat kuat yang menusuk hidung," ujar seorang turis asal Jerman bernama Caroline kepada AFP.
"Aku mendengar ledakan yang sangat keras, lalu diikuti teriakan. Kemudian aku melihat bola api dan langsung melarikan diri," ucap seorang pria Turki yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Sebanyak 10 orang tewas dalam kejadian ini. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu diduga kuat dipicu seorang pengebom bunuh diri asal Suriah. Namun Erdogan tidak menyebutkan bukti pendukung dari pernyataannya tersebut.