Gusnan
12th January 2016, 11:50 AM
https://img.okezone.com//content/2016/01/12/33/1285773/syahrini-di-bully-komunitas-indonesia-swiss-dYpCvAKsH0.jpg Syahrini
http://bdev.okezone.com/delivery/lg.php?bannerid=5421&campaignid=2942&zoneid=1534&loc=http%3A%2F%2Fcelebrity.okezone.com%2Fread%2F20 16%2F01%2F12%2F33%2F1285773%2Fsyahrini-di-bully-komunitas-indonesia-swiss&referer=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com&cb=48d5851dbf
MAKSUD hati ingin pamer bisa liburan di Swiss. Apa daya, malah mendapatkan hujatan. Begitulah nasib Syahrini, artis Indonesia, ketika melewatkan liburan musim dinginnya di Heidiland.
Setidaknya, terlihat ketika memamerkan keberadaannya, khususnya saat menyeberang zebra cross di Jenewa, Swiss Barat, dalam akun Instagram-nya. Syahrini, entah sengaja atau memang tidak tahu, seperti biasa, sambil berjalan dan bersenandung ria, dia santai saja menyeberang zebra cross, meskipun lampu lalu lintas menyalah merah. Dua ibu dan dua anak kecil terlihat bingung melihat tingkah laku Syahrini yang dengan begitu pede menyeberang begitu saja, meski lampu masih merah.
Akibat aksinya ini, komunitas Indonesia di Swiss, mem-bully-nya di media sosial, khususnya Facebook. Asep Mulyadi, warga Bandung yang menetap di Zurich, mengatakan, Syahrini untung melanggar aturannya di Swiss. “Kalau di Tanah Air, sudah dicium bajaj,” kata Asep.
Syahrini memang sangat beruntung, meskipun lampu merah menyala, beberapa mobil yang memiliki hak untuk terus berjalan, langsung berhenti ketika Syahrini lewat. Orang Swiss, khususnya Swiss Jerman dan Swiss Prancis, terbilang sangat menghormati pejalan kaki. Jika ada orang menyeberang, pemobil langsung berhenti. Jika terus jalan, repot kalau kecelakaan. Kalaupun tidak sampai mencelakai orang, jika ketahuan polisi didenda 80 chf, setara Rp1 juta.
Hanya, di beberapa titik tertentu, tidak semua zebra cross boleh seenaknya langsung menyeberang. Meskipun tidak banyak, ada zebra cross yang baru boleh menyeberang jika lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Akibat tidak semua zebra cross seragam aturannya, banyak turis, tidak terkecuali Syahrini, yang kadang seenaknya menyeberang jalan.
Manajemen Syahrini, membenarkan bahwa artisnya sedang liburan di Jenewa. Namun, ketika ditanya soal kasus menyeberang jalan meski lampu masih merah, mereka tidak menjawab lagi SMS KORAN SINDO. Syahrini bukan pertama kalinya ke Swiss. Tiga tahun lalu, bersama Anang Hermansyah, Syahrini juga sempat liburan ke Swiss. Dalam liburannya kali ini, Syahrini terlihat berfoto ria di Lucerne, kota turisme di Swiss Tengah, dan Grindewald, kawasan pegunungan di dataran tinggi Bern.
Juga, di Jenewa, Swiss Barat. Meskipun bermantel bulu, Syahrini terlihat salah tempat. Jika ingin dianggap orang kaya, seharusnya Syahrini liburan ke Zermatt, Saint Moritz, atau Gstaadt. Di tiga tempat itulah turis-turis berkantong tebal melewatkan liburan musim dingin di Swiss.
Jangan lupa, sambil berkaca mata hitam dan menuntun anjing chihuahua. Agaknya, Syahrini meski bukan pertama kali menginjak Swiss, masih terlihat sebagai turis biasa-biasa saja.
http://bdev.okezone.com/delivery/lg.php?bannerid=5421&campaignid=2942&zoneid=1534&loc=http%3A%2F%2Fcelebrity.okezone.com%2Fread%2F20 16%2F01%2F12%2F33%2F1285773%2Fsyahrini-di-bully-komunitas-indonesia-swiss&referer=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com&cb=48d5851dbf
MAKSUD hati ingin pamer bisa liburan di Swiss. Apa daya, malah mendapatkan hujatan. Begitulah nasib Syahrini, artis Indonesia, ketika melewatkan liburan musim dinginnya di Heidiland.
Setidaknya, terlihat ketika memamerkan keberadaannya, khususnya saat menyeberang zebra cross di Jenewa, Swiss Barat, dalam akun Instagram-nya. Syahrini, entah sengaja atau memang tidak tahu, seperti biasa, sambil berjalan dan bersenandung ria, dia santai saja menyeberang zebra cross, meskipun lampu lalu lintas menyalah merah. Dua ibu dan dua anak kecil terlihat bingung melihat tingkah laku Syahrini yang dengan begitu pede menyeberang begitu saja, meski lampu masih merah.
Akibat aksinya ini, komunitas Indonesia di Swiss, mem-bully-nya di media sosial, khususnya Facebook. Asep Mulyadi, warga Bandung yang menetap di Zurich, mengatakan, Syahrini untung melanggar aturannya di Swiss. “Kalau di Tanah Air, sudah dicium bajaj,” kata Asep.
Syahrini memang sangat beruntung, meskipun lampu merah menyala, beberapa mobil yang memiliki hak untuk terus berjalan, langsung berhenti ketika Syahrini lewat. Orang Swiss, khususnya Swiss Jerman dan Swiss Prancis, terbilang sangat menghormati pejalan kaki. Jika ada orang menyeberang, pemobil langsung berhenti. Jika terus jalan, repot kalau kecelakaan. Kalaupun tidak sampai mencelakai orang, jika ketahuan polisi didenda 80 chf, setara Rp1 juta.
Hanya, di beberapa titik tertentu, tidak semua zebra cross boleh seenaknya langsung menyeberang. Meskipun tidak banyak, ada zebra cross yang baru boleh menyeberang jika lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Akibat tidak semua zebra cross seragam aturannya, banyak turis, tidak terkecuali Syahrini, yang kadang seenaknya menyeberang jalan.
Manajemen Syahrini, membenarkan bahwa artisnya sedang liburan di Jenewa. Namun, ketika ditanya soal kasus menyeberang jalan meski lampu masih merah, mereka tidak menjawab lagi SMS KORAN SINDO. Syahrini bukan pertama kalinya ke Swiss. Tiga tahun lalu, bersama Anang Hermansyah, Syahrini juga sempat liburan ke Swiss. Dalam liburannya kali ini, Syahrini terlihat berfoto ria di Lucerne, kota turisme di Swiss Tengah, dan Grindewald, kawasan pegunungan di dataran tinggi Bern.
Juga, di Jenewa, Swiss Barat. Meskipun bermantel bulu, Syahrini terlihat salah tempat. Jika ingin dianggap orang kaya, seharusnya Syahrini liburan ke Zermatt, Saint Moritz, atau Gstaadt. Di tiga tempat itulah turis-turis berkantong tebal melewatkan liburan musim dingin di Swiss.
Jangan lupa, sambil berkaca mata hitam dan menuntun anjing chihuahua. Agaknya, Syahrini meski bukan pertama kali menginjak Swiss, masih terlihat sebagai turis biasa-biasa saja.