Gusnan
10th January 2016, 05:45 AM
http://www.jawapos.com/imgs/2016/01/15325_33223_PSK%20MAKASSAR.jpg
Jalan-jalan tengah malam di di beberapa lorong di kawasan Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan ada pemandangan menarik.
Di depan lorong sempit akan ditemui perempuan bermodal pakaian menor. Wajah mereka dipoles make up. Setiap pria yang lewat mereka akan mencegat. Kalau pria hidung belang yang melintas, mereka langsung mengajak ke dalam.
Salah satu wanita yang berprofesi PSK di antaranya Amel (nama panggilan). Usianya diperkirakan 30 tahun. Amel mengenakan celana jeans dipadu kaus merah dan high heals.
Wartawan Fajar sengaja berpura-pura melintas. Amel dengan rayuan maut mencegat penulis yang kebetulan melintas.
Amel menawarkan jasa menemani short time malam itu. Tawaran pertama Rp350 ribu. Tetapi, akhirnya bisa negosiasi hingga Rp200 ribu. Tak jauh dari Amel ada pria bertubuh besar. Dia adalah germo. Dia terus menguping transaksi yang sedang terjadi.
Setelah itu, Amel mengajak penulis di sebuah kamar yang sempit dari tempat itu. Kondisinya gelap. Hanya ada lilin dan bantal. Kamar itu sudah disediakan Amel sejak awal.
Amel mengaku sudah setahun melakukan melakoni pekerjaannya itu. Dia mengaku berdiri di lorong-lorong kota setelah kesulitan mendapatkan tempat yang aman untuk menjajakan diri.
Sebelumnya, dia sering menjajakan diri di kafe remang-remang yang ada di Makassar. Namun, sering kali, mereka terjaring razia dan harus diamankan oleh Dinas Sosial. "Lebih aman kalau di lorong-lorong. Bisa pindah-pindah tempat," kata dia.
Namun, tidak mesti tiap hari berada di lorong. Pria germo yang berbadan besar tadi, kerap menawari Amel melayani tamu-tamu hotel. Pria berbadan besar itu akan mengawasi pelanggan yang hendak membooking.(fai/eka/jpg)
Jalan-jalan tengah malam di di beberapa lorong di kawasan Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan ada pemandangan menarik.
Di depan lorong sempit akan ditemui perempuan bermodal pakaian menor. Wajah mereka dipoles make up. Setiap pria yang lewat mereka akan mencegat. Kalau pria hidung belang yang melintas, mereka langsung mengajak ke dalam.
Salah satu wanita yang berprofesi PSK di antaranya Amel (nama panggilan). Usianya diperkirakan 30 tahun. Amel mengenakan celana jeans dipadu kaus merah dan high heals.
Wartawan Fajar sengaja berpura-pura melintas. Amel dengan rayuan maut mencegat penulis yang kebetulan melintas.
Amel menawarkan jasa menemani short time malam itu. Tawaran pertama Rp350 ribu. Tetapi, akhirnya bisa negosiasi hingga Rp200 ribu. Tak jauh dari Amel ada pria bertubuh besar. Dia adalah germo. Dia terus menguping transaksi yang sedang terjadi.
Setelah itu, Amel mengajak penulis di sebuah kamar yang sempit dari tempat itu. Kondisinya gelap. Hanya ada lilin dan bantal. Kamar itu sudah disediakan Amel sejak awal.
Amel mengaku sudah setahun melakukan melakoni pekerjaannya itu. Dia mengaku berdiri di lorong-lorong kota setelah kesulitan mendapatkan tempat yang aman untuk menjajakan diri.
Sebelumnya, dia sering menjajakan diri di kafe remang-remang yang ada di Makassar. Namun, sering kali, mereka terjaring razia dan harus diamankan oleh Dinas Sosial. "Lebih aman kalau di lorong-lorong. Bisa pindah-pindah tempat," kata dia.
Namun, tidak mesti tiap hari berada di lorong. Pria germo yang berbadan besar tadi, kerap menawari Amel melayani tamu-tamu hotel. Pria berbadan besar itu akan mengawasi pelanggan yang hendak membooking.(fai/eka/jpg)