Gusnan
22nd December 2015, 04:34 AM
Kelompok ISIS yang ditangkap Densus 88 dapat dana dari Suriah.
http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2015/03/26/304221_penggeledahan-kediaman-terduga-isis-oleh-densus-88_663_382.JPG
Anggota Densus 88 Mabes PolriKepala Divisi Hubungan Mabes Polri, Irjen (Pol) Anton Charliyan menyebutkan, warga negara Indonesia yang masuk jaringan kelompok radikal Islamic State Iraq dan Suriah (ISIS) di Indonesia mendapatkan bantuan dana dari Suriah.
"Pernah kita dapatkan satu dokumen bahwa mereka dapat dana dari Suriah," kata Anton Charliyan di lingkungan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 21 Desember 2015.
Anton menjelaskan, dana yang mereka dapatkan tidak dikirim melalui transaksi perbankan, melainkan lewat ekspedisi pengiriman barang. Uang tersebut dikirim secara tunai.
"Mereka menghindari transaksi lewat bank," ujarnya.
Anton menambahkan, dari kelompok teroris yang telah ditangkap, dia menduga masih memiliki hubungan jaringan dengan kelompok teroris Santoso. Namun, Anton enggan merinci soal hubungan tersebut.
"Hubungan langsung tidak ada. Kalau tidak langsung ada. Namanya juga jaringannya tidak terbuka," katanya.
Karena itu, aksi teror ini bukan saja memerangi fisik, tapi lebih kepada aqidah. Salah satunya melalui masjid-masjid.
"Saya mohon kerjasama, buka mata buka telinga, terutama tokoh agama. Ini ancaman yang harus diawaspadai," ujarnya.
Sebelumnya, polisi telah mengamankan sembilan tersangka yang diduga terlibat organisasi ISIS dan akan kelompok teroris diantanya, RS alais IW alias ZA, YS alias KH, berhasil diamnkan di Majenang, Cilacap, Jawa Timur.
Tersangka di Z dan AA berhasil diamankan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kemudian, tersangka MKA alias M alias K, TP dan IR ditangkap di Mojokerto. Serta JAR alias AR alias As ditangkap di Gresik. Selanjutnya, polisi juga mengamankan AB alias AK di Sukoharjo, Jawa Tengah.
http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2015/03/26/304221_penggeledahan-kediaman-terduga-isis-oleh-densus-88_663_382.JPG
Anggota Densus 88 Mabes PolriKepala Divisi Hubungan Mabes Polri, Irjen (Pol) Anton Charliyan menyebutkan, warga negara Indonesia yang masuk jaringan kelompok radikal Islamic State Iraq dan Suriah (ISIS) di Indonesia mendapatkan bantuan dana dari Suriah.
"Pernah kita dapatkan satu dokumen bahwa mereka dapat dana dari Suriah," kata Anton Charliyan di lingkungan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 21 Desember 2015.
Anton menjelaskan, dana yang mereka dapatkan tidak dikirim melalui transaksi perbankan, melainkan lewat ekspedisi pengiriman barang. Uang tersebut dikirim secara tunai.
"Mereka menghindari transaksi lewat bank," ujarnya.
Anton menambahkan, dari kelompok teroris yang telah ditangkap, dia menduga masih memiliki hubungan jaringan dengan kelompok teroris Santoso. Namun, Anton enggan merinci soal hubungan tersebut.
"Hubungan langsung tidak ada. Kalau tidak langsung ada. Namanya juga jaringannya tidak terbuka," katanya.
Karena itu, aksi teror ini bukan saja memerangi fisik, tapi lebih kepada aqidah. Salah satunya melalui masjid-masjid.
"Saya mohon kerjasama, buka mata buka telinga, terutama tokoh agama. Ini ancaman yang harus diawaspadai," ujarnya.
Sebelumnya, polisi telah mengamankan sembilan tersangka yang diduga terlibat organisasi ISIS dan akan kelompok teroris diantanya, RS alais IW alias ZA, YS alias KH, berhasil diamnkan di Majenang, Cilacap, Jawa Timur.
Tersangka di Z dan AA berhasil diamankan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kemudian, tersangka MKA alias M alias K, TP dan IR ditangkap di Mojokerto. Serta JAR alias AR alias As ditangkap di Gresik. Selanjutnya, polisi juga mengamankan AB alias AK di Sukoharjo, Jawa Tengah.